Setelah perdebatan tadi, akhirnya Sandrinna dan Ratu memutuskan untuk mengikuti ekstrakurikuler cheerleader. Sedangkan Aqeela? Ia tetap bersikeras untuk mengikuti basket dan cheerleader. Ia bingung mau memilih yang mana. Jadi, ia memutuskan untuk mengikuti keduanya saja.
Sekarang keempat gadis cantik itu sedang berjalan di koridor dan ingin menuju ke ruang OSIS, untuk mengumpulkan formulir pendaftaran ekstrakurikuler tentunya.
“Lo yakin 100% bakal ikut dua-duanya, Qeel?” tanya Sandrinna sekali lagi. Jujur, ketiga sahabat Aqeela ini khawatir jika Aqeela kecapekan karena mengikuti 2 ekskul sekaligus. Ditambah lagi basket dan cheerleader adalah ekstrakurikuler yang cukup menguras tenaga.
Aqeela menghembuskan nafasnya kasar. “Iya, Sandrinna. Gue udah bilang kan ke kalian semua tadi, gue yakin bakal ikut keduanya.”
“Kita ini khawatir sama lo, Qeel. Kita takut kalo lo kecapekan ikut dua-duanya,” ujar Ratu.
“Sssttt... Gue itu anaknya kuat, jadi enggak mungkin tenaga gue habis terus kecapekan!” balas Aqeela dengan bangganya.
Sandrinna, Saski, dan Ratu memutar bola matanya malas. Udah ikut OSIS, mau ikut basket plus cheerleader pula. Biarkan sajalah, nanti kalau kecapekan baru tuh ngeluh-ngeluh.
*****
“Lo ikut dua ekskul?” tanya Rassya ketika melihat formulir milik Aqeela.
Aqeela mengangguk. “Iya. Boleh, kan? Lagian disitu juga tertulis ‘max memilih dua ekstrakurikuler’, berarti gue boleh dong pilih dua?”
“Lo enggak capek ikut basket plus cheerleader?” tanya Rassya lagi.
Aqeela menghembuskan nafasnya pelan. “Pertanyaan lo sama ya kayak sahabat-sahabat gue. Jawabannya, enggak.”
“Pilih satu aja,” perintah Rassya sambil menyodorkan kembali formulir itu kepada Aqeela.
“Enggak, Kak. Gue mau pilih dua!” ujar Aqeela.
Rassya menatap Aqeela lekat-lekat. “Nanti lo kecapekan, Qeel.”
Astagfirullah, jantung gue dag dig dug. YA ALLAH GANTENG BANGET CIPTAAN-MU, batin Aqeela.
“Ekhem ekhem, kayaknya ada yang bakal jadian nih abis ini,” goda Jefan kepada dua sejoli itu.
Aqeela langsung menggelengkan kepalanya dan menyadarkan pandangannya. “E-enggak bakal kecapekan, Kak.”
“Nanti lo kecapekan gimana?” tanya Rassya lagi.
“Uhuy, babang Rassya mulai perhatian sama neng Aqeela nih kayaknya,” goda Kiesha.
Rassya langsung menoyor muka Kiesha dengan telapak tangannya. “Bacot lo, Ca.”
Rassya langsung meninggalkan mereka. “Oit, kok kabur. Salting nih salting!” goda Jefan dan Kiesha bersamaan.
“Susulin sono, Qeel. Ngambek tuh anak orang,” perintah Clay sambil tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuek VS Cerewet || Syaqeel [ END - PROSES REVISI ]
Fanfiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Aqeela Aza Falisha, cewe paling cerewet yang pernah Rayensyah Rassya Hirayah temukan. Bertemu dengan laki-laki seganteng Rassya merupakan hal yang paling beruntung bagi gadis itu. Berbeda halnya dengan Rassya, bertemu...