Prologue

255 3 0
                                    

Hope you enjoy it! This is my first time to write a story. 😘❤️
***

"Ku sarankan untuk segera dioperasi. Karena kau harus melakukan banyak aktifitas fisik, dan kesibukanmu lainnya. Jika tidak dilakukan sekarang, akan berdampak dengan semua itu, pastinya dengan karirmu." Bang Pdnim memberikan saran kepada pria dengan kulit putih pucatnya yg sekarang duduk menyender kursi, dengan tangan di dagu seraya berpikir. Pria itu dikenal dengan Yoonji BS, atau kalian juga mengenalnya dengan Kang Yoonji.

Seperti yang sudah diketahui, 6 tahun yang lalu Kang Yoonji mengalami kecelakaan serius yang mengakibatkan bahu sebelah kirinya cedera. Ternyata cedera itu berlangsung lama hingga sekarang. Selama Yoonji melakukan semua kerjaannya seperti, tour dunianya, dancing, dan segala aktifitasnya selama itulah Yoonji menahan semua rasa sakitnya. Cedera bahunya terus menerus menimbulkan rasa sakit. Memang tidak setiap saat, tapi akan selalu hadir ketika Yoonji dalam keadaan lelah sekali, dan itu sangat menyakitkan. Sehingga Yoonji harus terus mengkonsumsi obat penahan rasa sakit selama 6 tahun itu.
"Lalu, jika aku operasi aku tidak akan bisa melakukan schedule ku setelahnya? Bagaimana dengan itu?" tanyanya dengan suara berat dan datar. "Aku akan mengurusnya. Lagipula untuk schedule ke depan seharusnya tidak terlalu padat. Karena kalian masih dalam tahap menyusun lagu untuk album kalian." jelas Bang PD Nim, CEO agensi yang menaungi boy band Kpop terkenal tersebut. Yang kita kenal BS.
"Baik. Akan aku lakukan. Tapi, biarkan aku menyelesaikan jadwalku yang sekarang. Lalu jadwalkan untuk operasi setelahnya." Yoonji menyetujui saran Bang Pdnim, yang mana saran itu berdasarkan Dokter yang sudah lama merawat Yoonji untuk bahunya.

🌞🌞🌞

Berita siang ini membuat seluruh AMY (fanbase BS) terkejut dan juga sedih. Betapa tidak, Kang Yoonji dikabarkan akan rehat sementara untuk beberapa waktu dikarenakan pasca operasi bahu kirinya. Semua AMY merasa sedih selain karena Yoonji rehat, tapi karena sakit yang selama ini di deritanya ternyata cukup serius sampai harus operasi dan beristirahat sampai waktu yang ditentukan. AMY merasakan betapa Yoonji sangat profesional dan kuat sehingga tidak menunjukkan kepada seluruh fansnya padahal bisa dibayangkan bagaimana dia menahan sakitnya selama ini. Selain itu, ada berita mengatakan selama masa rehatnya, Yoonji harus menjalani terapi pada bahunya.Terapi itu harus dijalankan Yoonji rutin agar bahunya cepat pulih kembali seperti sedia kala. Agensi memilih terapi dari RS yang merawat Yoonji selama Yoonji kontrol untuk bahunya dan operasinya. "Saya akan pilihkan kan kau terapi yang handal. Dia sudah mempunyai pengalaman selama 2 tahun." ucap Dokter Choi yang selama ini merawat bahu Yoonji. "Baik. Apa terapinya dilakukan di sini atau bisa ditempatku?" Yoonji memastikan satu hal. "Jika memang kau ingin melakukan terapi di tempatmu agar memudahkanmu, akan saya atur." jawab Dokter Choi. "Itu lebih baik." jawabnya singkat. "Segera saya kabari kepada manager kau untuk jadwalnya."
Setelah itu Yoonji dan managernya jalan keluar ruangan Dokter Choi. Bersamaan dengan itu, seorang perempuan dengan rambutnya yang pendek sebahu, wajahnya yang tidak terlihat seperti orang Korea namun memiliki garis wajah dengan blesteran luar, memakai jas seperti jas dokter namun bedanya ini lengan pendek, berjalan kearah Yoonji dan managernya. Sepertinya dia akan masuk ke ruang Dokter Choi. Ketika melewati Yoonji dan manager, perempuan tersebut menyapa sambil membungkukkan badannya, lalu berjalan lagi masuk ke ruang Dokter Choi. Awalnya Yoonji tampak cuek walau dia sedikit membalas sapaannya hanya dengan menundukkan sesaat kepalanya, namun ketika perempuan itu masuk dan menutup pintu, Yoonji kembali menoleh ke belakang dan memperhatikannya. 'Dia tampak bukan seperti orang Korea?' batinnya.
.
.
"Oh kau sudah datang?" ucap Dokter dengan perawakan tua, namun tetap terlihat segar bugar dengan badannya yang tegap. Dokter Choi, dokter yang menangani cedera bahu Yoonji.
"Ne~, Apakah tadi pasien Dokter Choi?" tanya perempuan asli Indonesia tersebut dengan bahasa koreanya yang terbilang fasih.
"Benar. Kau tidak melihat wajahnya? Aku pikir kau akan terkejut jika melihatnya." Dokter Choi membuat penasaran.
"Memangnya kenapa Dok? Apakah aku mengenalnya?" tanya perempuan tersebut yang akrab dipanggil Aeera.
"Sangat mengenalnya." balas Dokter Choi tersenyum. Aeera tidak paham, namun baginya Dokter Choi adalah orang yang bisa bercanda. Bahkan diantara Dokter2 yang pernah bekerjasama dengan Aeera, Dokter Choi adalah yang paling santai, baik, dan humoris. Namun tetap bisa menjaga wibawanya sebagai Dokter.
"Aku tidak paham maksud Dokter. Aku kemari untuk menanyakan perihal kontrakku di RS ini. Apakah sudah ada?" tanya Aeera langsung kepada Dokter Choi.
"Oh ya... Aku hampir lupa. Ini." seraya memberikan kertas kepada Aeera.
"Aku mau tanya 1 hal padamu?" tanya Dokter Choi lagi.
"Kenapa kau tidak buka praktek terapi sendiri? Daripada kau harus berpindah-pindah RS untuk tempat praktik mu?" lanjut Dokter Choi.
"Hemm... Menurut Dokter lebih baik seperti apa?" tanya balik Aeera.
Memang Aeera sering berdiskusi mengenai praktik terapinya dengan Dokter Choi. Aeera sudah bekerja sama dengan Dokter Choi selama 1 tahun lebih. Sebelum bertemu dengan Dokter Choi, Aeera bekerja di RS yang berbeda dan itu juga selama 1 tahun. Lalu pindah ke RS Dokter Choi, dan sekarang sedang memperpanjang kontraknya atas permintaan Dokter Choi. Bukan tanpa alasan, namun RS Dokter Choi adalah RS ternama dan unggul dalam terapinya. Untuk itulah mengapa salah satu member BS tadi mempercayakan perawatan bahunya di RS ini dan banyak lagi pasien lainnya yang akan dirawat dan di terapi di sini. Dokter Choi butuh partner lagi untuk menangani itu semua. Dan Aeera orang yang sangat cocok. "Jika kau tanya padaku, aku akan jawab teruslah bekerja disini hingga 3-4 tahun ke depan, menabunglah, dan buka praktik sendiri dengan license mu dan sertifikat dari RS ini. Aku rasa kau membutuhkan itu, dan RS ini tepat untukmu. Aku akan bantu." jelas Dokter Choi dengan tertata. Memang benar, selama aku bekerja, dan terapis lainnya bekerja disini Dokter Choi banyak membantu. Bahkan Dokter Choi juga memiliki 1 jadwal, untuk memberika pengarahan kepada semua terapis yang bekerja disini secara gratis. Jadi memang banyak terapis disini senang bekerja di RS ini karena Dokter Choi. Aku harusnya juga senang, karena aku bisa dibilang sangat dekat. Kedekatan ku benar-benar sebatas partner tapi seperti Dosen dan murid terkadang juga seperti Ayah dan putrinya. Se dekat itu. "Aku ingin sekali buka praktik sendiri, tapi aku belum tau rencanaku ke depan akan seperti apa." ucap Aeera kali ini pandangannya mengawang. "Apa yang sedang kau pikirkan? Apa kau akan berencana balik ke Indonesia?" tanya Dokter Choi. "Sepertinya begitu." jawab Aeera singkat. "Lalu kau bisa buka praktik disana. Aku akan cari kenalanku yang bekerja di Indonesia agar dia mempermudahmu. Seharusnya tidak ada masalah dengan license mu yang sekarang." jelas Dokter Choi lagi. "Bukan. Bukan itu masalahnya. Aku ingin bekerja disini lebih lama, tapi Ibuku sudah mengeluh kapan aku balik ke Indonesia." Aeera sedikit mencurahkan. "Kapan terakhir kau pulang ke Indonesia?" tanya Dokter Choi. "Setahun yang lalu. Sebelum aku mulai bekerja disini" jawab Aeera. "Pantas saja Ibumu mengeluh. Kau mau pulang? Cutilah beberapa hari. Cutimu pasti masih utuh karena aku tidak pernah melihatmu absen." Dokter Choi menaruh sedikit curiga. "Aku tidak bisa Dok. Pasien ku sedikit banyak dan beberapa harus rutin terapi sesuai jadwal. Aku tidak ingin pasien yang ku pegang diambil alih orang. Bukan karena apa-apa. Aku hanya perlu menyelesaikan apa yang aku mulai." jawab Aeera tegas. "Ya aku paham itu. Yasudah, jika itu yang sedang kau fokuskan. Fokus dan cepat selesaikan." Dokter Choi memberi saran. "Baik Dok." jawab Aeera seraya bangun dari duduknya, sebelum akhirnya dia ingat sesuatu. "Oh iya Dok, apakah pasienmu yang tadi sudah ada jadwal terapi?" tanyaku penasaran. "Sedang ku buat. Untuk pasien itu sedikit spesial karena pekerjaannya yang padat." lanjut Dokter Choi sambil membuka-buka berkasnya. "Dokter bisa menjadwalkannya denganku" pinta Aeera. "Oh tidak... Kau sudah banyak pasien, aku akan meminta Seon Ho saja. Sepertinya dari daftar pasiennya, dia tidak terlalu banyak pegang." masih melihat ke kertasnya. "Itu karena sebuah alasan" ucap Aeera sambil tertawa kecil. "Apa pria itu ada masalah?" tanya Dokter Choi penasaran. "Aku tidak tau apa masalahnya, tapi beberapa pasien tiba-tiba meminta berganti terapis. Oleh karena nya pasienku menjadi banyak." jawab Aeera. "Apa karena sikapnya yang terlalu 'ramah'?" Dokter Choi menebak. Aeera hanya mengangkat bahu sambil tertawa kecil. Seon Ho adalah salah satu terapis dibawah tanggung jawab Dokter Choi. Seon Ho termasuk terapis yang dapat diandalkan Dokter Choi selain Aeera. Jika memang ada pasien khusus yang harus ditangani, Dokter Choi akan meminta Aeera, Seon Ho, atau Yunji (terapis lainnya). "Apa itu artinya pasien Dokter yang tadi seseorang yang spesial? Pejabat? Mantan tentara? Artis?" tiba-tiba Aeera langsung bertanya ketika sadar sesuatu. "Salah seorang dari yang selalu kau bicarakan." Dokter Choi memberi clue. Aeera berpikir keras siapa yang di maksud. Tidak berapa lama, mata Aeera melotot besar karena terkejut, dan menutup mulut dengan tangannya. "Apakah...... itu Yoonji???????" Aeera menebak. "Oh nama panggungnya Yoonji? Aku tak tau, yg tertera disini adalah Kang Yoonji." jawab Dokter Choi seraya tertawa menggoda. "Oh.. Aku tidak menyangka. Ternyata dia melakukan operasi disini???" tanya Aeera tidak percaya. "Sebenarnya aku sudah lama merawatnya, 1 tahun belakangan ini. Tapi perusahaanny memintaku untuk merahasiakannya. Sampai akhirnya dia operasi dan butuh terapi." jelas Dokter Choi. "Astaga.... Selama aku bekerja disini, Dokter Choi menangani salah satu Idola ku? Bukan main.....!!" Aeera masih tidak percaya. "Kenapa? Apa mau mau minta tanda tangan? Atau foto?" Dokter Choi kembali meledek. "Seandainya aku bisa. Dokter Choi, tidak kah kau mau memberikannya pada ku? Biar aku merawatnya dengan baik." pinta Aeera kali ini seperti anak kecil. "Aku tidak akan memberikan izin jika alasanmu agar bisa bertemu idolamu. Ingat profesimu." Dokter Choi tegas. "Maafkan aku" jawab Aeera merasa bersalah. "Sudah, kau fokus saja dengan pasien2 mu dulu. Jika memang tepat waktunya, aku akan meminta tanda tangannya" jelas Dokter Choi sambil tersenyum lebar. "Tidak usah. Merepotkan Dokter Choi. Hanya 1 pesanku, tolong rawat dia dengan baik, aku mohon." ucap Aeera dengan tangan disatukan di depan dada. Dokter Choi hanya tertawa geleng-geleng dan segera menyuruh Aeera keluar.
.
.
Sambil Aeera berjalan, pikiran dia kemana-mana. Mungkin karena hatinya yang berdebar setelah tau salah satu idolanya yang sedang dikhawatirkan banyak fans ternyata berobat di tempat dia bekerja. 'Syukurlah Suga berobat dengan Dokter Choi, dia akan cepat pulih dan kembali beraktifitas.' batin Aeera dan masuk menuju ruang terapinya.
🌞🌞🌞

It's You ( Always you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang