Tanggung banget Yoon... Pake sakit segala lagi.
Chapter ini kira2 gimana ya???
🌞🌞🌞
Aeera sudah sibuk memasak dari jam 4 subuh. Bahkan mungkin dia tidak tidur semalaman memikirkan seseorang, dan menyiapkan beberapa untuk dibawa ke tempatnya. Aeera berpikir untuk kembali ke tempat Yoonji pagi2 sekali.
Aeera menaiki taksi yang sudah dia panggil. Jam menunjukkan 05.30 Pagi. Seharusnya cepat karena hari masih sangat pagi. Sampai di lobi Apartemen, Aeera langsung mengatakan untuk ke lantai Yoonji, dan sepertimya semua satpam di gedung ini sudah tau bahwa Aeera adalah terapis Yoonji. Jadi sangat mudah untuknya setiap saat menghampiri Yoonji.
Aeera menekan nomor sandi yang sudah dia simpan sebelumnya. Terbuka. Dia masuk, dan segera meletakkan semua barang di atas meja makan. Seoi sekali. Sepertinya Yoonji tidak menelepon salah satu member. Aeera langsung menuju ke kamar Yoonji yg terlihat pintunya terbuka. Ketika Aaeera akan masuk, tiba2 dia merasa ada seseorang diruangan terapi. Ruangan terapi bersebelahan dengan kamar Yoonji.
Setelah Aeera lihat, ternyata Yoonji disana. Sedang tidur di tempat tidur pasien. Lalu Aeera segera menghampiri. Yoonji tidur sangat lelap sekali dengan selimut bergambar RJ. Selimut ya Aeera yang sengaja Aeera tinggalkan di ruang terapi ini. Aeera pelan-pelan memegang kening dan pipinya Yoonji. Syukurlah badannya sudah benar2 turun, tidak demam lagi.
Tiba-tiba Yoonji membuka matanya perlahan. Dan sedikit terkejut ketika melihat Aeera sudah berdiri disampingnya.
"Maaf aku membangunkanmu." ucap Aeera lembut.
Yoonji masih terdiam dan terus menatap Aeera. Tidak ada respon apapun kecuali terus melihat Aeera.
"Kau mau makan? Aku membawakn bubur untukmu." Aeera langsung menawarkan.
Yoonji masih diam tidak berkutik. Ekspresi Yoonji kaget seperti melihat sosok hantu atau apapun itu.
"Yoon...." panggil Aeera lagi. Yoonji mulai tersadar dan dia bangun dari tidurnya. Dibantu sedikit oleh Aeera. Sekarang Yoonji sudah duduk di pinggir tempat tidur dengan kakinya yang menyentuh lantai dan sejajar tingginya dengan Aeera yang berdiri.
Suasana hening sekali karena Aeera maupun Yoonji hanya berdiam dan saling menatap.
"Aku akan bawakan bubur nya kesini." ucap Aeera memecah keheningan. Ketika akan melangkah pergi, Yoonji menahan tangan Aeera, dan langsung memeluknya.
"Aku menunggumu" ucap Yoonji dengan suaranya yang serak.
Aeera kaget dengan apa yang Yoonji lakukan dan katakan sekarang.
"Jangan tinggalkan aku lagi." lanjut Yoonji lagi dengan suaranya yang semakin terdengar sedih.
Entah kenapa, ada rasa sakit di hati Aeera ketika mendengar Yoonji berkata seperti itu. Aeera menyesal karena dia meninggalkan Yoonji tadi malam. Harusnya dia tetap tinggal dan menemani Yoonji.
'Apa dia kesakitan semalem? Atau kenapa?' batin Aeera.
"Maafkan aku." ucap Aeera yang sekarang membalas pelukan Yoonji.
Aeera tau ini salah, namun yang sekarang ada dipikiran dan hatinya adalah Aeera tulus kepada Yoonji. Aeera ingin menemani Yoonji seperti yang Yoonji minta. Aeera akan mengikuti hatinya sekarang entah itu salah atau tidak. Hanya Yoonji yg benar2 dia pikirkan sekarang.
Terlebih lagi, ketika Aeera membalas pelukan Yoonji, Yoonji mengeratkan pelukannya sampai Aeera sedikit merasa sesak.
Aeera menata bubur yg dia bawa ke dalam mangkuk. Serta teh jahe yang dibuat dari rumah kedalam cangkirnya. Dia susun di dalam nampan, dan akan membawanya ke kamar Yoonji. Namun ternyata, Yoonji sudah lebih dulu menuju meja makan. Sudah berganti baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You ( Always you)
Fiksi PenggemarMencoba menumpahkan segala ide yg ada di pikiran biar tidak kepikiran 😆🤣
