Kali ini kita isi chapter nya dengan yang manis-manis aja ya... Okay baik.
🌞🌞🌞
"Dokter memanggilku?" tanya Aeera setelah mengetuk pintu dan melongokkan kepalanya.
"Apa kau akan bersikap seperti itu?" Dokter Choi mengancam sambil tetap menatap layar monitornya.
Aeera masuk dengan senyum malunya.
"Kapan kau sampai Seoul?" tanya Dokter Choi.
"Kemarin." jawab Aeera singkat.
"Ada yg mau kau katakan padaku?" Dokter Choi langsung to the point. Aeera terdiam sebentar memikirkan apa yang akan dikatakan.
"Jangan merahasiakan apapun kepadaku." ucap Dokter Choi lagi.
"Tidak ada Dok. Oh iya aku membawakan sesuatu untuk Dokter. Akan ku ambil sebentar." Lalu Aeera berjalan keluar ruangam Dokter Choi.
"Anak nakal itu!!" keluh Dokter Choi.
Aeera tidak berani untuk mengatakan yang sejujurmya. Terlalu malu. Walau mungkin Dokter Choi sudah bisa menebak, biarlah seperti itu terus. Pikirnya.
"Terapi yang rutin ya kau, aku akan menunggumu." ucap Aeera pada bocah laki-laki yang baru saja diterapi olehnya. Setelah itu, Aeera segera memanggil pasien berikutnya. Dia melihat dulu kertas yang dipegangnya, dan memanggil nama yang tertera di kertas itu.
"Lee Jung Ki..." tiba-tiba Aeera mengecilkan suaranya di akhir. Dia menoleh lagi ke kertasnya untuk memastikan bahwa yang dipanggil benar, dan menduga-duga apakah ini nama seseorang yg dia tau.
"Hai noona..." ucap lelaki di kursi roda dengan memakai bucket hat hitamnya, baju tangan panjang hitam, dan celana pendek hitam. Aeera melihat ke tangan kanan lelaki itu dan benar sesuai dugaannya, ada banyak tato di tangannya. Dan yg paling ketara adalah tato simbol fanbase nya.
"S-ilahkan masuk." ucap Aeera. Entah kenapa, namun Aeera tiba-tiba merasa sesuatu akan terjadi.
"Kenapa harus aku?" tanya Aeera setelah melakukan terapi kepada Jung Ki.
"Karena noona sudah pernah merawat Yoonji hyung, dan penyembuhannya sangat cepat." ucap Jung Ki yang di dampingi oleh managernya.
"Tapi, terapi ini harus sesuai rekomendasi Dokter yang memeriksamu." jawab Aeera.
"Sudah. Hyung, mana suratnya?" tanya Jung Ki kepada managernya. Lalu manager Jung Ki menyerahkan surat perawatan yang akan dilakukan Jung Ki selama beberapa waktu kedepan dengan terapis Ara Aeera. Aeera hanya memejamkan matanya tidak percaya.
.
.
"Apa Dokter marah padaku?" tanya Aeera setelah prakteknya selesai.
"Marah? Kenapa aku harus marah? Apa kesalahanmu?" tanya Dokter Choi sambil membenarkan kacamatanya.
"Kenapa Dokter menulis namaku untuk menjadi terapis Jung Ki?" tanya Aeera.
"Karena dia yg meminta." jawab Dokter Choi singkat.
"Mengapa tidak kau berikan rekomendasi SeonHo Sunbaenim atau Yun Jin?" tanya Aeera lagi.
"Dia tidak mau, Dia sudah tau soal kau dari Yoonji. Aku tidak mungkin memaksanya." jelas Dokter Choi.
"Aku harap, apapun masalah kau dengan Yoonji tidak lagi mempengaruhi kerjaan mu." Dokter Choi mengingatkan. "Anggap saja ini kesempatan keduamu untuk menebus kesalahan sebelumnya." lanjut Dokter Choi lagi.
.
.
Aeera benar-benar tidak percaya dengan apa yang akan dihadapinya lagi. Dia tidak merasa ke-pede-an atau apa, tapi dia yakin jika seperti ini dia akan bertemu Yoonji kembali. Dia merasa dirinya belum siap. Bahkan tidak akan pernah siap. 'Ah kenapa aku selalu merasa kesulitan bahkan untuk diriku sendiri.' batin Aeera sambil melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju lantai flatnya.
—
Aeera sudah sampai di gedung Big Four sesuai jadwal dari Jung Ki. Dia memintaku untuk melakukan terapi di tempat latihan, agar aku bisa memantaunya dan melakukan observasi. Sejujurnya, dari hasil pemeriksaan cedera Jung Ki tidak terlalu begitu serius, namun jika dia terus memporsir mungkin bisa makin parah. Namun sepertinya itu tidak bisa diterima Jung Ki jika dia harus rehat sementara dari aktifitasnya. Jung Ki terlalu cinta akan pekerjaan dan segala aktifitasnya.
"Aeera-ssi... " ucap seseorang membuyarkan pikirannya. Aeera menengok kepada arah suara. Ternyata itu Manager Jun.
"Annyeonghaseo Manager Jun. Apa kabar?" ucap Aeera ramah.
"Baik. Bagaimana denganmu?" tanyanya.
"Baik juga." jawab Aeera merasa canggung. Lalu tak lama, managernya Jung Ki datang dan mempersilakan Aeera mengikutinya. "Aku duluan Manager Jun." ucap Aeera meninggalkan Manager Jun.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You ( Always you)
FanfictionMencoba menumpahkan segala ide yg ada di pikiran biar tidak kepikiran 😆🤣
