I want to know you

47 5 0
                                        

Yoonji gabisa ditebak banget ya ? Capek sendiri jadinya 😆.

🌞🌞🌞

Aeera mengirimkan chat kepada manager nya Yoonji untuk memberi tahu bahwa dia akan hadir lebih awal. Ada beberapa peralatan yang harus dia benahi. Untungnya manager Yoonji mengizinkan dan tidak banyak bertanya.

"Oh kau sudah datang. Yoonji sedang bersiap2." ucap manager setelah mempersilahkan Aeera masuk.
"Maaf aku harus hadir lebih awal. Aku hanya ingin membenahi beberapa mesin dan posisinya di ruangan itu." jelas Aeera lagi.
"Iya baik. Apa kau sudah sarapan?" tanya managernya Yoonji yang biasa disapa Manager Jun.
"Sudah, terimakasih. Aku langsung ke ruangan. Kita tetap mulai jam 10. Jadi tidak usah terburu2 kepada Yoonji-ssi" jelas Aeera lagi.
"Baik." jawab manager Jun.

Aeera segera masuk ruangan, dan menutupnya. Agar lebih nyaman bebenah, dan tidak mengganggu Yoonji yang sedang bersiap2.

"Dia sudah datang?" tanya Yoonji yang sedang memakai baju dibantu oleh Manager Jun.
"Sudah. Aku bilang kemarin pada kau dia akan membenahi sesuatu di ruangan itu." jelas Manager Jun.
"Rajin sekali" komen Yoonji.
Lalu Yoonji keluar kamar, dan berjalan pelan ketika di depan ruang terapinya. Dia sedikit menguping untuk tau apa yang perempuan itu lakukan. Terdengar memang suara berat dari mesin2 seperti sedang dipindah, bangku2, dan beberapa kali suara Aeera yang keberatan. Yoonji tersenyum kecil lalu berjalan lagi menuju meja makan.
Selang setengah jam, Aeera sudah keluar dari ruangan itu, dan membawa tas tenteng kecil. Dia sepertinya mencari Manager Jun.
"Annyeonghaseo..." ucapnya menyapa Yoonji sambil membungkukkan badannya.
"Kau sudah sarapan?" tanya Yoonji sedikit bersahabat dari kemarin.
"Oh sudah. Selamat sarapan." ucap Aeera lalu matanya mencari sosok Manager Jun.
"Apa kau mencari manager Jun? Apa yang kau butuhkan?" tanya Yoonji.
"Oh hmm... Aku boleh menumpang toiletmu?" tanya Aeera hati2.
"Oh disana." jawab Yoonji menunjuk ke arah lorong dekat dapur.
"Terima kasih." sambil jalan meninggalkan Yoonji.

Aeera mengganti bajunya, sebelum itu dia memakai body lotion yang kemarin dia pakai. Dia sudah persiapkan dari rumah. Bahwa dia akan bawa baju ganti selesai bebenah. Agar terlihat nyaman bagi Yoonji. Pokoknya Aeera memang sedikit repot untuk penampilannya setelah menjadi terapisnya Yoonji. Setelah siap, dia keluar dan berjalan untuk menuju ruang terapi.

"Aeera-ssi.. Ini sarapanmu." tiba2 Yoonji menawarkan sambil meletakkan piring kecil berisi sandwich.
"Tidak usah, terima kasih. Aku sudah sarapan." jawab Aeera tidak enak.
"Aku sudah meyiapkannya untukmu." jawab Yoonji datar tanpa menoleh sedikitpun ke arah Aeera. Aeera semakin tidak enak ketika Yoonji sudah berkata seperti itu. Lalu Aeera berjalan cepat, dan meninggalkan Yoonji. Mungkin Yoonji sedikit bingung, dan berpikir Aeera menolaknya dengan agak kasar karena hanya diam dan pergi. Namun ekspresinya berubah ketika Aeera sudah keluar lagi dari ruangannya. Aeera duduk di sebelah Yoonji dimana piring itu diletakkan.
"Terima kasih." ucap Aeera singkat.
Aeera melihat, Yoonji makan dengan 1 tangannya. 'Bagaiman dia bisa bikin sandwich dengan 1 tangan seperti itu?' batin Aeera.
"Kau bukan asli sini ya?" tanya Yoonji langsung dengan tangan kanan mengoles saos di roti sambil menoleh ke arah Aeera.
"Bukan. Aku asli Indonesia. Aku kesini untuk bekerja dan kursus." jelas Aeera.
"Wah, kau fans dari Indonesia." ucap Yoonji yang dibuat seolah girang.
"Kau sudah menjadi AMY berapa lama?" tanya Yoonji tiba2 sambil dia melahap sandwichnya.
"2 tahun." jawab Aeera singkat.
"Wah... itu masih terbilang baru. Kenapa kau memutuskan untuk jadi AMY?" tanya Yoonji penasaran.
"Karena aku menyukai lagu2 kalian, dan pastinya perjalanan kalian." jelas Aeera berusaha jujur.
"Lagu pertama yg kusuka adalah Make it Right. Aku merasa itu musik yang keren. Lalu aku mencoba mencari tau tentang kalian. Dan banyak sekali video2 kalian dari awal perjalanan karir kalian. Itu sangat menginspirasi." Jelas Aeera panjang. Namun sadar sepertinya dia terlalu banyak ngomong.
"Maaf, aku keceplosan." ucap Aeera sambil menutup mulutnya malu.
"Keceplosan kenapa?" tanya Yoonji bingung.
"Karena aku banyak ngomong." jawab Aeera pelan.
"Tidak apa2. Aku ingin mendengarnya lebih banyak. Lalu, dari situ kau memutuskan jadi AMY?"
"Iya betul. Aku pikir, aku akan merasa bangga menjadi AMY." jawab Aeera sambil tersenyum. Entah kenapa ada sesuatu yang mendesir di hati Yoonji ketika perempuan itu mengatakan hal tersebut sambil tersenyum. Merasa terharu karena ada orang yang merasa begitu bangga padanya dan teman2nya atas usaha dan perjuangannya.
"Terima kasih banyak." ucap Yoonji.
"Tidak, aku yang berterima kasih. Karena kalian, aku bisa menerima segala kekurangan dalam diriku, dan mampu bangkit dari keterpurukan." ucap Aeera yang wajahnya berubah menjadi sedih dia akhir kalimat. Yoonji ingin sekali menanyakan lebih lanjut, namun takut menyinggung Aeera.
"Kita semua para AMY benar2 berterima kasih dan senang menjadi pendukung kalian. Jadi, semangatlah untuk sembuh. Anggap saja ini pesanku sebagai fansmu. Bukan terapismu." Aeera memberanikan diri untuk menyemangati Yoonji. Yoonji sempat terdiam lama menatap Aeera, yang membuat Aeera jadi takut kalau dia sudah kelewat batas. Namun Yoonji tersenyum. Senyum itu sangat manis sekali serta penuh arti.
"Pasti. Terimakasih banyak." lanjut Yoonji.

It's You ( Always you)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang