Antara Gusnandar

93 50 34
                                    


Tentang Antara dan sedikit dunianya.

***

Antara tersenyum lebar sebelum menaiki motor. Di lihatnya plastik berisi nasi uduk pesanan Gantari yang baru saja ia beli. Pagi ini Antara akan menjemput Tari ke sekolah. Gadisnya itu pasti sudah menunggu sejak beberapa menit lalu. Antara sedikit kesiangan hari ini.

Tanpa menunggu waktu lama, pemuda itu dengan cepat langsung melajukan motornya ke arah rumah Gantari.

***

Dua sejoli ini memasuki area sekolah dengan motor. Antari melepas helm nya saat motor sudah masuk ke gerbang sekolah. Senyumnya mengembang, membalas beberapa sapaan dari adik kelas yang mengenalnya. Tapi sepertinya semuanya mengenal Tari. Wakil ketua OSIS SMA Gemintang Raya, siapa yang tidak tau.

"Baru di gerbang udah banyak aja yang di senyumin," ucap Antara setelah memarkirkan motor.

Tari segera turun, gadis itu kemudian terkekeh seraya berkacak pinggang. "Aku emang ramah, udah tekenal. No pencitraan."

"Iya neng wakil," Antara terkekeh di akhir kalimatnya.

Beberapa pasang mata menyorot pada mereka secara terang-terangan. Kaum jomblo sepertinya merutuki dua pasangan yang baru datang ini. Pagi-pagi sudah menebar keuwuan yang tidak bisa di rasakan para jomblo.

"Nasi uduk aku bawa aja dulu ya? Soalnya tas aku penuh, aku bawa tas kecil hari ini. Nanti istirahat aku susul kamu ke kelas sekalian makan bareng. Oke?"

"Oke cantik."

"Yaudah aku duluan ya. Malu ih di liatin, pagi-pagi udah bucin aja."

Antara mengelus pelan rambut Gantari, kemudian membiarkannya untuk pergi lebih dulu ke kelas.

Antara tidak melanjutkan langkahnya ke kelas, ia ingin menghampiri Gendis dulu. Tadi Gendis sudah mengabari agar mereka bertemu dulu sebelum jam pelajaran di mulai. Dan tempat yang di pilih adalah di dekat lapangan utama.

Senyumnya mengembang saat Gendis melambaikan tangan. Cowok itu dengan cepat berlari kecil sambil menenteng plastik nasi uduk titipan Gantari tadi.

"Tadi berangkat bareng Tari?" Gendis menggeser sedikit tubuhnya, menyisakan sedikit ruang untuk Antara duduk.

"Iya dia tiba-tiba pengen minta di susul. Kamu ke sekolah sama siapa?"

"Saka."

Antara mengangguk mengerti. "Ooh kirain sendiri. Nanti pulang bareng dia lagi? Aku mau nganter Tari pulang soalnya, udah janji."

"Tenang aja. Aku sama Saka, kamu anterin dia aja dulu. Terus ke rumah ya habis itu?"

"Oke."

Mereka sudah akrab sejak di bangku Sekolah Dasar. Gendis nyaman saat Antara bersikap sangat protektif kepadanya. Tidak peduli statusnya dengan Antara hanya sebatas sahabat, Gendis tidak pernah menciptakan jarak pada Antara. Lagipula Gendis tidak suka jika Antara terlalu fokus pada orang lain walaupun itu pacarnya sendiri.

Omong-omong tentang Saka, dia adalah pacar Gendis. Cowok itu salah satu siswa berprestasi di sekolah. Parasnya juga tampan dan memikat, jadi tidak heran jika Gendis bisa sampai jatuh hati pada Saka. Terdengar serakah jika Gendis ingin Antara dan Saka selalu memberikan perhatian padanya, tapi itulah kenyataannya.

AntariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang