28 - Awake

1.3K 152 18
                                    

Jungkook terbangun ketika matahari mulai menampakkan sinarnya di ufuk timur. Tubuhnya sudah terasa lebih baik berkat minuman yang diberikan oleh Kei semalam. Jungkook mengedarkan pandangannya ke sekitar. Dia melihat yang lain masih tertidur, mereka pasti kelelahan. Apalagi kemarin dia sudah merepotkan mereka semua.

"Kau sudah bangun? Apa kau sudah merasa baikan?"

Jungkook mengalihkan pandangannya pada Kei yang duduk bersandar di bawah sebuah pohon yang berada tidak jauh darinya. Sepasang mata kelabunya masih menatap Jungkook dengan khawatir.

"Kau tidak tidur?" tanya Jungkook heran.

Kei menggeleng, "Aku tidak bisa tidur."

"Bagaimana kau bisa sampai kesini?"

"Aku kabur. Aku khawatir, dan aku rasa akan menyenangkan jika berpetualang ke Ignis, jadi aku langsung mengikuti jejak kalian. Aku jadi merasa bersalah pada Taishi karena pergi tanpa berpamitan padanya." bohong Kei. Entah sudah berapa banyak kebohongan yang dia ucapkan.

"Terimakasih karena sudah menolongku, Kei," ucap Jungkook tulus.

Kei membeku, perasaan menyesal datang lagi ke dalam dirinya.

"Sama-sama."

Kau harus selamat, Jungkook. Setidaknya sampai purnama besok.

"Kau belum menjawabku tadi, apa kau sudah merasa baikan?" tanya Kei lagi.

"Jauh lebih baik, aku tidak menyangka jika kupu-kupu sekecil itu berbahaya."

"Tentu saja, mereka itu kan Sommerfugl bukannya kupu-kupu biasa yang menghisap madu. Apalagi yang menggigitmu itu yang berwarna merah. Untung saja aku tidak datang terlambat. Jika kau tidak cepat mendapatkan pertolongan, kau pasti sudah..."

Kei bahkan tidak bisa melanjutkan kalimatnya ketika melihat ekspresi Jungkook itu.

Jungkook terdiam mendengarnya. Dia masih bingung, bagaimana Kei bisa mengetahui mengenai Sommerfugl? Bahkan History of the Elements juga tidak pernah menyebut tentang hewan itu. Tapi Jungkook hanya diam saja, tidak menyuarakan kebingungannya.

"Karena aku perjalanan ini jadi terhambat," gumam Jungkook.

Kei menatapnya. Tidak, tidak ada yang terhambat. Karena bagaimanapun juga besok mereka pasti sudah sampai ke Ignis.

"Aku ingin cepat menemukan Seokjin Hyung dan pulang ke Goldrose. Semoga dia baik-baik saja," gumam Jungkook sambil menunduk.

"Dia pasti akan baik-baik saja."

Seokjin akan baik-baik saja, setidaknya sampai besok malam. Yang lainnya pasti melakukan segala cara untuk membuat Seokjin tetap hidup demi keberhasilan rencana mereka nanti.

Angin pagi yang berhembus sepoi-sepoi mulai menyapa tempat itu. Mereka terbangun satu persatu. Yang pertama terbangun adalah Hoseok. Dia mengusap wajahnya, berusaha mengumpulkan kesadarannya. Hoseok langsung melonjak ketika melihat Jungkook sudah terbangun dan duduk di dekat perapian yang dibuat oleh Kei semalam.

"Jungkook, aku sangat khawatir semalam. Syukurlah kau sudah tidak apa-apa." Hoseok berteriak heboh. Teriakannya itu berhasil membangunkan Taehyung dan Jimin.

"Aku sudah baikan," Jungkook mencoba tersenyum, tidak ingin membuat mereka menjadi lebih khawatir lagi.

"Kau hampir membuatku mati berdiri karena khawatir," tukas Hoseok, dia kini bisa menghembuskan nafas lega.

Taehyung menghampiri Jungkook, dia memegang bahu Jungkook. Ekspresi lega tergambar di wajahnya.

"Kau membuatku takut."

LAND OF THE ELEMENTS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang