25 - Savanna

1.5K 192 12
                                    

"Kenapa savanna ini luas sekali?" Hoseok menggerutu sambil mengelap keringat yang mengucur deras di dahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa savanna ini luas sekali?" Hoseok menggerutu sambil mengelap keringat yang mengucur deras di dahinya.

Namjoon menoleh sekilas ke belakang, seolah membenarkan perkataan Hoseok. Sudah hampir dua jam mereka berjalan beriringan melewati savanna ini. Sepanjang mata memandang hanya ada rumput yang menguning. Matahari bersinar dengan terik di atas kepala mereka.

Persediaan air yang mereka bawa bahkan nyaris habis. Namjoon dan Taehyung sejak tadi berusaha menarik air tanah namun sepertinya pengendalian mereka tidak berfungsi di sini.

"Aku lelah, ayo istirahat sebentar," ucap Yoongi. Tanpa menunggu persetujuan dari teman-temannya Yoongi langsung duduk di atas rumput. Tidak mempedulikan jika bajunya bisa kotor.

Mau tidak mau yang lain menurutinya.

"Jungkook, tidak ada petunjuk lagi di buku itu?" tanya Hoseok.

Jungkook melepas ranselnya dan menggeleng, "Savanna ini adalah jalan tercepat menuju Ignis."

Mereka kompak menghela nafas bersamaan. Savanna ini seolah tidak berujung dan itu justru membuat mereka menjadi semakin lelah.

"Setelah melewati savanna ini, kita harus melewati gunung itu untuk sampai di Ignis," kata Jungkook, matanya mengamati sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi di ujung savanna itu. Kabut menyelubungi tempat itu, membuatnya terlihat penuh misteri.

"Shit, ini berarti kita harus mendaki gunung itu," Jimin mengumpat.

"Apa kau tidak bisa menggunakan pengendalian bumimu untuk memudahkan kita melewati gunung itu?" tanya Taehyung pada Jimin.

Jimin mengangkat bahunya, "Entahlah, nanti kucoba. Tidak semua tempat di Land of the Elements ini berguna bagi pengendalian kita."

Taehyung mengangguk samar. Jimin benar, pengendalian airnya saja tidak berfungsi di savanna ini.

Mereka berada di situ selama beberapa puluh menit hingga memutuskan untuk melanjutkan perjalanan lagi. Hembusan angin savanna menerpa tubuh keenam pemuda itu. Namjoon yang memimpin perjalanan tiba-tiba menghentikan langkahnya membuat Hoseok yang berjalan di belakangnya menubruk punggungnya.

"Ada apa, Namjoon?" tanya Hoseok sambil mengusap keningnya.

"Jalan setapaknya berakhir di sini." Namjoon mengamati pemandangan yang terhampar di depannya.

Jalan setapak yang tadi mereka lewati sudah berakhir. Yang ada di depan mereka kini hanyalah rumput-rumput ilalang yang menjulang tinggi.

"Kupikir di sini adalah batas terakhir orang  yang pernah melewati tempat ini," kata Jimin.

"Minggirlah," kata Yoongi tiba-tiba, dia merangsek ke depan Namjoon membuatnya mendapatkan tatapan bertanya dari yang lain.

Yoongi mengabaikan ekspresi heran teman-temannya dan mengarahkan tangannya ke depan ilalang yang menghalangi jalan mereka. Dalam satu gerakan sederhana itu, hembusan angin yang kuat muncul dari tangan Yoongi. Hembusan angin itu cukup untuk merobohkan ilalang itu dan memberikan jalan bagi mereka berenam.

LAND OF THE ELEMENTS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang