21 - Disappear

2K 232 123
                                    

Taehyung membuka ruangan khusus yang menjadi ruangan rawat Seokjin dengan perlahan. Hari ini adalah hari ketiga semenjak peristiwa itu dan baru sekarang Taehyung mempunyai keberanian untuk menjenguk Seokjin.

Jam pelajaran baru saja berakhir dan Taehyung segera menuju ke tempat ini. Jika ada Yoongi mungkin pemuda berkulit pucat itu tidak akan membiarkan Taehyung untuk memasuki ruangan rawat Seokjin. Dibandingkan Namjoon dan Hoseok, Yoongi terlihat lebih membencinya. Setiap bertemu di lorong sekolah, Yoongi akan selalu menghujani Taehyung dengan tatapan tajamnya yang begitu menusuk itu.

Taehyung melangkah dengan ragu ke dalam. Dia melihat Seokjin terbaring di sana dengan mata yang masih terpejam rapat. Beberapa luka di tubuhnya sudah mulai mengering, Miss Helda dan para healer lain pasti sudah banyak bekerja keras untuk menyembuhkan Seokjin.

Dia menarik sebuah kursi dan duduk di samping ranjang Seokjin. Taehyung menunduk, dia bertanya pada dirinya sendiri kenapa dia bisa sampai melakukan hal mengerikan seperti ini.

"Apakah kau mau memaafkanku?" lirih Taehyung. Dia mengangkat wajahnya dan melihat Seokjin.

Selama tiga hari ini Taehyung banyak merenungkan sikapnya. Dia sadar jika kehidupannya ini adalah sebuah drama maka dia sudah menjadi tokoh antagonisnya. Taehyung sudah banyak melakukan hal buruk selama di sini, terutama pada Seokjin. Kakaknya sendiri.

Jika dipikirkan lagi bagaimana bisa Taehyung menjadi seperti ini?

Dendam sudah membutakan hati dan pikirannya. Selama tujuh tahun terakhir yang ada di dalam pikiran Taehyung hanyalah menyembuhkan ibunya dan membalas dendam pada para pengendali api. Dia sungguh tidak tahu jika ibunya yang lembut itu pernah melakukan hal yang sangat keji. Kini Taehyung juga merasa kecewa pada kedua orangtuanya.

"Maaf, maafkan aku. Aku sungguh tidak tahu apa yang sudah terjadi di dalam keluarga kita. Kumohon, bangunlah. Biarkan aku meminta maaf padamu atas segala sikapku. Kau boleh menghukumku semaumu nanti."

Tidak ada jawaban meski Taehyung sudah terisak. Kedua mata Seokjin masih terpejam dengan rapat.

"Aku ingin memperbaiki semua kesalahanku, Hyung..."

Mungkin jika Seokjin mendengarnya dia akan merasa sangat senang karena setelah sekian lama Taehyung akhirnya memanggilnya dengan sebutan Hyung.

Tanpa Taehyung sadari seseorang tengah memandangnya sinis dari ambang pintu.

"Apa yang kau lakukan di sini, Kim Taehyung-ssi?"

Taehyung mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah pintu. Jungkook berdiri di sana dengan pandangan penuh kebencian padanya.

"Jungkook-ah,"

"Do you even know me?" balas Jungkook sinis.

Lagi-lagi kenyataan menampar Taehyung. Dia yang memulai permainan ini dengan berpura-pura tidak mengenal Jungkook tempo hari. Sekarang Jungkook membalas permainannya dan ini terasa menyesakkan. Taehyung ingat tatapan sedih Jungkook dulu ketika Taehyung mengusirnya.

"Aku tanya sekali lagi, apa yang kau lakukan di sini? Apa kau ingin melukai Seokjin Hyung lagi?" cecar Jungkook.

"A-aku ingin menjenguknya dan meminta maaf padanya."

"Kenapa kau baru sadar di saat semuanya menjadi seperti ini? Sekarang Seokjin Hyung sedang dalam keadaan koma, kita tidak tahu kapan dia terbangun lagi."

"Aku sangat menyesal dengan semua sikapku selama ini."

"Apa penyesalanmu bisa membangunkannya? Dia itu kakakmu, for the damn sake!" teriak Jungkook.

Taehyung tertegun.

"Kau mengetahuinya?"

"Tentu saja, dan itu semakin membuatku kecewa padamu. Kau seperti orang yang sangat berbeda dengan Taehyung Hyung yang aku kenal dulu."

LAND OF THE ELEMENTS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang