10

900 95 3
                                    

"Hyung, itu sudah buku keberapa yang kau baca?"- seokjin

"Dua atau tiga mungkin, aku tidak ingat"-namjoon

"Sepertinya kau butuh perempuan hyung
Untuk kau pacari, setidaknya itu lebih menyenangkan ketimbang harus buku buku itu yang menemanimu"- seokjin

"Jangan bicara sembarangan!atau ku lempar kau dengan buku ini."- namjoon

"Hei aku bukan bocah ingusan, aku sudah 18 th, kau tau itu hyung!!"- seokjin

"Benarkah? lalu apa itu kenapa ada ingus di hidung mu?"- namjoon

"Mwo? benarkah?" dengan gerak cepat jin mengusap hidung nya itu dan tak mendapati apapun

"Yak kau mengerjaiku hyung?"- seokjin

"Itu bukti kalau kau masih bocah"- namjoon
.
.
.

"BUAAAAAA..."teriak sokjin mengagetkan namjoon membuat tubuh namjoon itu terperanjat kaget.

"UWAAAA MAU APA KAU"teriak namjoon dengan reflek membuat posisi kuda kuda, Membuat seokjin tertawa terbahak sambil memegang perutnya.

"YAK SEOKJIN KAU MAU MATI? HAH
"teriak namjoon yang sudah siap melayangkan pukulan pada seokjin

Tapi seokjin keburu menghindar dan masih tertawa sampai namjoon harus mengejarnya, setelah tertangkap namjoon menggeplak beberapa kali pantat seokjin.

"Kau ini nakal sekali eoh, kau ingin jantungku lepas dan mati? hah!" omel namjoon masih dengan gerakan memukul pantat seokjin

Dia.melepaskan seokjin setelah dia merasa puas dengan aksinya, seokjin hanya meringis sambil memegangi pantat nya.

"Kau ini kejam sekali hyung, bagaimana kalau aku tidak bisa duduk karna pantatku bengkak" gerutu seokjin kemudian mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

"Hyung, bogoshipo..neomu bogoshipoyo joonie hyung."gumam seokjin dengan air mata yang mengalir di sudut matanya.

"Seokjin. Apa kau mengingat nya?"- jimin

"Seokjin-ah bangun, buka matamu! jangan tidur seperti ini, nanti badan mu sakit"kata jimin membangunkan seokjin.

"Aisstt jinjayo..anak ini benar benar mabuk berat, sampai membuatnya pingsan seperti ini.

"Kali ini kau ku ampuni jin, tapi lain kali kalau kau sampai mengulangi nya lagi aku akan membunuhmu" kata jimin dan memapah seokjin untuk di baringkan ke kasur.

"Kau lihat adik nakal mu ini joonie hyung? dia masih saja belum berubah, tetap saja keras kepala seperti dulu" gumam jimin dengan sedikit kekehan setelah nya.
.
.
.

09.00 kst

"Aa...... Park Jimin, Apa Yang Kau Lakukan? Eoh! Kenapa Kau Ada Di Sini Dan Sejak Kapan Kau Tidur Di Kamarku?"- seokjin.

Plak

"Berisik" pekik jimin dengan mata setengah memejam karena masih mengantuk.

Seokjin hanya memanyunkan bibir nya sambil memegangi lengan nya yang di pukul jimin.

"Ini bukan kamar ku"gumam seokjin saat menyadari kalau dia tidak sedang berada di kamar nya.

"Ng.. apa yang ku lakukan sampai si bantet bogel ini ada di sini?"- seokjin

"Aku mendengarmu jin" kata jimin dan menunjukan tangan nya yang mengepal pada seokjin.

"Aih.. aku benar benar tidak mengingat apapun, kecuali mimpi itu" - seokjin.

"Mimpi apa?"tanya jimin yang langsung merubah posisi menghadap seokjin dengan rasa penasaran.

"Namjoon hyung, aku mimpi tentang nya. kau tau jim? di dalam mimpiku, kita sangat dekat dan entah kenapa hanya ada aku dan namjoon hyung, tidak ada hyung yang lain" jelas seokjin

"Oh.. sepertinya itu bukan mimpi jin, ada kemungkinan itu adalah ingatan mu yang hilang"- jimin

"Apa maksud mu?"tanya seokjin penasaran.

"Ya karena memang kenyataan nya kau sangat dekat dengan joonie hyung"- jimin

"Joonie hyung?"- seokjin

"Ya kau ingat?kau dulu juga memanggilnya seperti itu. Sudahlah tidak udah di paksa untuk mengingat, nanti kepala mu sakit

"Sekarang katakan padaku dimana kau dapatkan minuman alkohol itu?"-jimin

"Di lemari" sahut seokjin dengan wajah polos dan tangan yang menunjuk ke arah luar kamar.

"Tunjukan padaku!" titah jimin dan seokjin mengangguk setuju.

Seokjin berjalan keluar kamar menuju lemari buku, dimana dia mendapatkan minuman alkohol itu.

Jimin menghela nafas panjang, saat melihat lemari kecil yang berisi botol alkohol dari balik lemari buku.

"Joonie hyung, ini pasti kerjaan mu kan?" gumam jimin sambil mengambil semua botol alkohol itu dan memasukan nya ke dalam plastik besar.

"Hei mau kau bawa kemana minuman itu?"- seokjin

"Buang, sudah ku bilang jangan minum minuman seperti ini! masih saja kau lakukan" sahut jimin dengan nada kesal.

"Mianhae, aku benar benar penasaran dengan rasanya..makanya aku meminum nya"- seokjin

"Apa kau tau? gara gara minuman ini, aku harus mengurus mu semalaman karena kau terus muntah dan mengeluh kepala mu sakit" - jimin.

"Maafkan aku jim, aku janji tidak akan mengulangi lagi tapi kau jangan marah nee" sahut seokjin dengan nada dan wajah memelas.

"Sudahlah aku harus pulang sekarang,
Minuman ini akan aku bawa" kata jimin, setelah nya dia melihat seokjin.

"Lumayan untuk aku minum bersama sandeul dan ken nanti hihi"- jimin.

"Oh ya bersihkan dirimu dan kembali ke rumah atas! bukan nya hari ini hyung deulmu akan pulang?" lanjut jimin dengan wajah yang di buat buat marah.

"Kau benar, mereka akan pulang hari ini"- seokjin

"Jangan sampai mereka mencium bau alkohol dari mulut mu!"- jimin

"Memangnya kenapa?"- seokjin.

"Mungkin kau akan di jadikan daging
cincang oleh yoongi hyung, kalau sampai dia tau kau mabuk seperti ini!" sahut jimin dan pergi meninggalkan seokjin setelah nya.

"Daging cincang? apa yoongi hyung setega itu padaku?" kata seokjin sambil memanyunkan bibir nya.

"Daging cincang? apa yoongi hyung setega itu padaku?" kata seokjin sambil memanyunkan bibir nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Go Season 2 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang