Hari libur itu adalah hari yang membosankan bagi seokjin, di tambah lagi dia tidak bisa kemana mana karena teman teman nya sibuk dengan acaranya masing masing.
Seokjin hanya diam duduk di teras dengan lamunan nya, sesekali dia menghela nafas kasar dan berdecak malas
"Ah..membosan kan."keluh nya dan mempoutkan bibirnya, membuat orang yang memperhatikan dari kejauhan tertawa gemas.
Orang itu berjalan kearah seokjin dan duduk di sebelah nya, membuat seokjin reflek menoleh ke arahnya karna kaget
Setelah tau siapa orang nya, seokjin hanya menunduk tanpa mengatakan apapun.
"Wae?kau tidak suka hyung di sini?" tanya yoongi pada seokjin yang terlihat tidak nyaman dengan nya
"Ah.. baiklah kalau kau tidak suka, hyung akan pergi" lanjut yoongi dan mulai beranjak dari duduk nya, tapi dengan cepat seokjin langsung menoleh ke arah nya dan menahan tangan yoongi.
"Gwaenchana, duduk lah hyung!" kata seokjin dan kembali melihat ke depan.
Yoongi tersenyum dan duduk kembali di sebelah seokjin.
"Berhenti melihatku seperti itu hyung! aku tidak suka" kata seokjin yang tau kalau yoongi sedang memperhatikan nya
"Kau sudah dewasa nee" ucap yoongi dengan kekehan nya.
"Biasanya kau akan bilang, apa aku sangat tampan hyung sampai kau melihat ku seperti itu?
"Tapi sekarang kau mengatakan hal yang berbeda" Yoongi tertawa hambar dan kembali melihat seokjin yang hanya diam saja.
"Kau memanjangkan rambut mu?"- yoongi
"Eum. wae?"- seokjin
"Kau terlihat lebih dewasa dari ku kalau seperti ini, Ah.. hyung benar benar kehilangan jinnie nya hyung yang gweyeowo" kata yoongi dengan kekehan getir.
sementara seokjin hanya tertawa remeh menanggapi ucapan yoongi.
"Aku sudah besar dan sudah dewasa hyung, jadi aku akan melakukan sesuatu yang ku suka dan ku ingin kan
"Joonie hyung selalu bilang padaku, untuk menjadi laki laki yang kuat dan tidak manja, dia juga bilang~ "- seokjin
"Apa hanya joonie hyung yang ada di fikiran mu jin? apa kau tidak menganggap ku sebagai hyung mu dan apa aku tidak sepenting joonie hyung?"- yoongi
"Maaf hyung, aku tidak bermaksud ~ "- seokjin
"Gwaenchana, aku memang bukan hyung yang baik untuk mu,jadi~ "- yongi
"Anniya bukan begitu maksudku, kau hyung ku dan kau hyung terbaik setelah joonie hyung
"Aku bicara seperti itu agar telihat keren di depan mu hyung"sergah seokjin dengan rap khas nya dan wajah yang merengut sampai terlihat menggemaskan.
Yoongi hanya merapatkan bibirnya menahan tawa karena kalau sampai dia tertawa, seokjin pasti akan langsung marah dan pergi seperti biasanya
"Jangan tertawa! kau menyebalkan hyung" lanjut seokjin dengan segala kekesalan.
"Araseo...mianhae" sahut yoongi sambil mengusak rambut seokjin.
"Aah hyeong...jangan rusak rambut ku!" rengek seokjin seperti anak kecil sambil membenarkan rambut nya dengan mulut yang semakin maju kedepan.
"Jangan bersikap seperti itu jin, atau aku akan mencubit pipi mu karena tidak tahan melihat wajah mu yang seperti bayi" kata yoongi meledek seokjin.
Sementara seokjin hanya sibuk merapikan rambut nya yang berantakan karena ulah yoongi.
"Potonglah rambutmu jin! kau tidak cocok dengan rambut panjang"- yoongi
"Benar kah? tapi aku rasa aku tampan dengan rambut panjang, jadi terlihat keren dan de~ "- seokjin
"Ya, tapi hyung tidak suka, hyung tidak mau kau terlihat dewasa seperti itu, hyung selalu ingin melihat adik hyung yang tampan dan menggemaskan" sergah yoongi dan menoleh pada seokjin.
Setelah nya dia kembali melihat ke depan dengan helaan nafas nya.
"Tapi kalau kau tidak mau juga tidak papa, hyung tidak memaksa jin"lanjut yoongi sambil mengusak kembali rambut seokjin.
Setelah nya yoongi langsung pergi dengan tawa kecil nya, yoongi tau apa yang akan terjadi setelah ini, dia berjalan sambil menghitung mundur
Tiga
Dua
Satu
"Hyeong.....Kau Merusak Rambutku😡"-seokjin
"Makanya potong! atau aku akan terus melakukan itu setiap hari." sahut yoongi sedikit berteriak karena dia sudah jauh dari sana.
.
.
.
.Jungkook sedang sibuk mengerjakan laporan untuk dia presentasikan pada rapat besok bersama taehyung.
"Dimana jinnie?"tanya jungkook di sela sela istirahat nya
"Mana ku tau."- jawab taehyung tanpa melihat jungkook
"Ya, kau memang tidak pernah tau soal dia hyung"- jungkook
"Wae?kau membelanya sekarang?"- tanya taehyung dengan menatap lekat jungkook
"Mian hyung, tapi aku rasa tindakan ku selama ini salah padanya, dia itu adik ku dan tidak seharus nya aku mengabaikan nya seperti itu hyung
"Dia bahkan tidak melakukan kesalahan apapun padaku hyung" kata jungkook dengan wajah menunduk.
"Tcih, apa kau menyesal karena mendukung ku selama ini?"- taehyung
"Anniya bukan itu maksud ku, aku hanya merindukan nya hyung, aku tidak pernah menyesal membelamu, tapi aku juga merasa bersalah dengan apa yang ku lakukan selama ini
"Hyeong, aku ingin dekat dengan adik ku lagi seperti dulu, aku tidak mau jinnie membenciku. Aku ~ "- jungkook
"Lakukan lah - lakukan sesuka mu! tapi saat kau melakukan nya, berhenti lah menganggap ku hyung mu!" sergah taehyung dan melanjutkan pekerjaan nya dengan emosi tertahan.
"Hyeong bukan begitu maksudku, tolong jangan begini hyung, tidak bisakah kau membuka hatimu sedikit saja untuk tidak membenci ~ "- jungkook
"Kau sudah tau jawaban kook. Jadi Berhenti Bertanya Yang Tidak Berguna!" sahut taehyung penuh penekanan dan menjalan kan kursi rodanya meninggalkan jungkook.
Tanpa sepengetahuan mereka, seokjin mendengar semuanya, dia hanya tertawa getir di balik tembok.
"Harus dengan cara apa agar kau bisa memaafkan ku hyung? apa aku harus mati dulu baru kau akan memaafkan ku?"
Kata seokjin sambil menyandarkan dirinya di tembok, tanpa terasa air matanya mengalir begitu saja.
"Akh.."erang seokjin sambil meremat kuat dadanya, saat merasakan sakit dan sesak bersamaan
Seokjin bahkan harus membuka mulutnya untuk membantunya bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go Season 2 ✅
FanfictionYang belum baca season satu nya silahkan baca dulu season satu nya ya, karena ini adalah lanjutan dari season satu. Nggak usah baper, cuma cerita di luar nalar 😁