Hening. itulah yang terjadi sekarang, karena seokjin hanya diam saja, dia tidak merespon apapun yang jimin sandeul dan ken katakan.
Mereka menghela nafas karena tak berhasil membuat seokjin membuka mulut nya.
Seokjin hanya diam dengan lamunan nya. Entah apa yang dia fikirkan, yang mereka lihat seokjin hanya diam dengan air mata yang mengalir saat dia mengedip kan matanya.
Jimin menghela nafas kasar dengan mata yang terus melihat seokjin.
"Kalau melihatnya seperti ini sekarang, aku jadi berfikir lebih baik ingatan nya kembali secepatnya"- jimin
"Wae?"- ken
"Aku tidak suka melihat nya, dia yang sekarang lemah - cengeng dan sedikit manja. Aku lebih suka dia yang dulu, seokjin yang dulu itu berani - mandiri dan kuat
"Dia akan melakukan apapun yang dia mau, karena itu lah yang namjoon hyung ajarkan padanya
"Kalian tau? dulu dia dengan berani melawan dan menantang yoongi hyung untuk mendapatkan yang dia mau
"ya..walaupun dia hampir mati saat itu, tapi pada akhirnya dia bisa mendapatkan yang dia mau.
"Yoongi hyung yang dia rindukan, kasih sayang yang dia ingin kan semua itu bisa dia dapatkan
"Tapi sekarang seokjin sangat lemah, dia hanya bisa minta maaf dan menangis. Aku tidak suka sifatnya yang sekarang" jelas jimin dengan mata yang terus melihat seokjin dan tersenyum getir setelah nya.
"Tapi..bukan kah kau yang bilang sendiri, kalau dia memaksa untuk mengingat itu akan berbahaya untuk nya"- ken
"Kau benar ken, makanya aku tidak pernah memaksa nya untuk mengingat, aku tidak mau hal buruk terjadi lagi padanya
"Selain itu..seokjin itu hanya luarnya yang terlihat sehat dan baik baik saja, tapi di dalam nya, seperti nya organ tubuhnya tidak baik baik saja
"Mungkin sudah rusak semua"kata jimin di sertai kekehan getir saat mengatakan nya.
"Maksud mu?"tanya ken penasaran.
"Ya seperti yang kalian tau, jantung seokjin sudah bukan lagi jantung nya, hatinya sudah pernah terluka karena ulah yoongi hyung dulu, selain itu ginjal kanan nya juga pernah terluka saat dia di culik
"Seharus nya mereka sebagai hyung nya bisa menjaganya setelah semua yang terjadi, tapi apa ini?
Seokjin malah semakin menderita di buatnya" kata jimin dengan segala kekesalan nya.
"Aku benar benar tidak menyangka, hidup seokjin benar benar seberat itu" kata sandeul dengan tarikan nafas panjang.
"Hei...bau Apa Ini?!" pekik ken yang tiba tiba menutup hidung nya dan berdiri begitu saja.
Membuat seokjin yang mendengarnya mengernyit dan melirik ke arah mereka bertiga.
"Kau benar ken, bau apa ini? seperti bau sampah. Iuh.. tidak - tidak ini lebih parah dari sampah" kata jimin yang juga langsung berdiri dan menutup hidung nya.
"Hanya satu orang yang tidak berdiri dan hanya memberi cengiran bodoh pada mereka, dia adalah sandeul.
"Mian, sepertinya bau itu muncul dari gas yang ku keluarkan hehe, tadi saat aku menarik nafas panjang
"Sesuatu ikut keluar bersamaan dengan nafas yang ku buang" kata sandeul sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Yak itu artinya kau barusan buang gas? Eoh! ya ampun sandeul...kau ini benar benar jorok sekali
"Bau sekali tau, astaga.. menjijikan sekali huek" kesal ken dengan tangan yang masih menutup hidung nya.
begitupun dengan jimin yang sudah sangat kesal pada sandeul yang hanya tertawa tanpa dosa setelah buang gas, membuat nya mendapat lemparan bantal dari jimin.
Tanpa mereka tau seokjin diam diam ikut tertawa melihat nya, sampai mereka menghentikan keributan nya saat mendengar suara tawa seokjin yang begitu lepas.
"Ya ya ya kim seokjin, kau menertawaiku?" kata sandeul dengan wajah kesal.
"kau ini Bukan nya membantuku dari dua orang ini, malah menertawaiku seperti itu "lanjut sandeul dan memasang wajah pura pura kesal.
"Salah mu sendiri buang gas sembarangan"jawab seokjin dengan kekehan nya.
Setelah nya seokjin kembali tertawa sampai membuat jimin - sandeul dan ken saling melihat dan tersenyum setelah nya. Secara bersama sama mereka berlari ke arah seokjin.
Grep
Seokjin langsung terdiam saat mereka memeluk nya bersamaan.
"Akhirnya kau membuka suara mu jin, aku fikir aku tidak akan pernah mendengar suaramu lagi"-ken
"Dasar bodoh, aku fikir kau tidak akan pernah tertawa lagi, aku benar benar merindukan tawamu yang seperti kaset rusak jin"- sandeul
"Jangan seperti ini lagi! kau benar benar menjengkelkan kalau sudah diam seperti ini"- jimin
Mereka semua memeluk seokjin erat setelah mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Seokjin hanya tersenyum dan membalas pelukan teman teman nya.
"Mianhae sudah membuat kalian kesal dan khawatir, aku hanya sedang menenangkan diriku tadi
"Tapi setelah ku fikir fikir untuk apa aku terus menangis, aku ini tidak sendiri, jadi untuk apa aku sedih
"Aku masih punya kalian yang selalu ada untuk ku" seokjin melihat mereka bergantian.
"Benarkan?" kata seokjin seraya melepas pelukan nya perlahan.
"Binggow..kau benar jin, kami selalu ada untuk mu, jadi berhenti bersikap bodoh, Arraseo!"- sandeul
"Arraseo"- seokjin.
"Nah.. sekarang ayo kita senang senang dan lupakan semua masalah yang ada"- ken
"Kau benar, kita lupakan semua masalah dengan ~ "- jimin
"BALAPAN....."pekik seokjin - ken dan sandeul bersamaan.
"Wohoo jin..apa kau akan turun malam ini? ada yang menantangmu dengan taruhan besar" Kata sandeul sambil menaik turun kan alis nya.
Seokjin langsung berdiri dan memberi jawaban dengan lantang.
"LAWAN...,Mari kita senang senang dan menang kan taruhan nya.."- kim seokjin
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go Season 2 ✅
FanfictionYang belum baca season satu nya silahkan baca dulu season satu nya ya, karena ini adalah lanjutan dari season satu. Nggak usah baper, cuma cerita di luar nalar 😁