Di rumah nenek elia sedang berada di kamarnya ia sedang melihat fotonya dengan almarhum ayahnya, sungguh ia kangen dengan ayahnya, ia ingat bagaimana ia memperlakukan ayahnya dengan sikapnya yang dingin cuek, dan satu lagi yang ia sesali adalah ia sudah mengatakan ayah telah tiada bersama ibu dan perkataan yang ia ucapkan itu telah terjadi, jika waktu bisa diputar ia akan memperlakukan almarhum ayahnya dengan lembut dan tidak bersikap dingin kepada mendiang sang ayah.
"Kamu kangen dengan almarhum ayah"ucap seseorang tiba tiba
Adelia yang sedang bergelut dengan pikirannya terpelonjak kaget bagaimana tidak orang yang sedang berdiri didepan pintu tidak mengetuk pintu dulu.
"Lo ya kenapa selalu datang tiba tiba dari masjid waktu dan dimakam lalu sekarang, lo kayak jelangkung tau gak"ucap adelia kesal
Abidin ya abidin lah yang datang tiba tiba.
"Maaf saya sudah mengetuk dan memberi salam kamunya aja yang tidak dengar kamu kan lagi fokus sama foto yang kamu pegang itu"ucap abidin. Adelia hanya diam tidak menjawab ia sudah lelah berdebat dengan suaminya itu ia tetap fokus menatap fotonya dengan almarhum ayahnya.
"Kalau kamu memang kangen dengan almarhum ayah bagaimana besok kita ke makam ayah"ucap abidin. Adelia yang kendengar itu langsung menatap abidin
"Bener lo gak bercanda kan"ucap adelia
"Iya bener gimana kamu mau kemakam almarhum ayah"ucap abidin. Adelia tersenyum laku menganggukkan kepalanya
"Yasudah sekarang kamu tidurlah besok sore saya akan mengantar mu kemakam"ucap abidin
"Bentar kok sore kenapa gak pagi aja"ucap adelia
"Saya kerja dan pulangnya sore jadi besok sore kita pergi"ucap abidin
"Kalau gitu gue pergi aja sendiri tanpa harus menunggu lo"ucap adelia
"Elia saya mohon untuk kali ini aja jangan ngebantah ucapan saya, saya bilang besok sore ya besok sore"ucap abidin
"Gak mau gue maunya pagi"ucap adelia
"Sore ya sore gak usah ngebantah, kalau kamu nekat pergi kemakam pagi pago dan sendirian aku gak bisa jamin kalau nanti pas dijalan ada preman hmm saya tidak bisa mikir apa yang mereka lakukan dengan kamu"ucap abidin. Adelia melototkan matanya ketika mendengar itu sedetik itu juga ia menatap tajam kepada abidin
"Preman itu gak bisa memperlakukan ku mengerti dan satu lagi preman itu tidak akan keluar sepagi itu"ucap adelia
"Ets siapa bilang preman hanya keluar waktu pagi aja ada kok preman yang keluar waktu pagi, kamunya aja yang gak tau"ucap abidin
"Ck udah lah gue capek debat sama lo, gue tidur bye"ucap adelia lalu menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut. Abidin hanya terkekeh melihat kelakuan adelia.
"Elia aku berjanji pada diriku aku akan membuat mu bahagia, dan ayah ibu..ayah dan ibu jangan khawatir dengan adelia aku akan menjaganya dan aku membuatnya bahagia"batin abidin
***
Sesuai janjinya abidin akan mengantarkan adelia kemakam. Di makam adelia mencari nisan bertuliskan nama sang ayah abidin mengekorinya dari belakang.
Setelah menemukan nama sang ayah di nisan itu, adelia berjongkok abidin pun ikut berjongkok.
"Ayah aku minta maaf ya atas sikap ku kepada ayah, ayah aku sudah menikah dengan pilihan ayah dan ibu. Ayah dan ibu pasti bahagia kan, ayah ibu aku merindukan kalian"ucap adelia. Air mata terus menerus turun deras di pipi mulus adelia, abidin yang melihat air mata yang keluar dari matanya adelia seketika memeluk tubuh adelia
"Kita doakan ayah ya dan ibu kita doakan mereka agar mereka ditempatkan disisinya"ucap abidin. Adelia tidak menjawab tetapi ia tetap menjawab dengan anggukan kepalanya.
Selesai berdoa adelia dan abidin menaburkan bunga ke makam ayah, lalu mereka mencari makam sang ibu.
"Ibu mungkin aku tidak bisa melihat wajah ibu, aku tidak bisa dipeluk hangat oleh ibu tetapi aku akan selalu mendoakan ibu, yang tenang ya bu disana"ucap adelia lalu ia mencium batu nisan sang ibu.
Seleaia menaburkan bunga di makam almarhuma sang ibu adelia dan abidin pergi meninggalkan makam.
Makasih yang sudah baca
Maaf jika ada salah kata dalam penulisannya
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher is My Perfect husband (COMPLETE)
SonstigesSeoson 1 Perjodohan seorang anak sma dengan gurunya sendiri membuatnya terpaksa untuk menerimanya, tetapi seiring berjalannya waktu mereka sama sama saling mencintai tanpa adanya paksaan Season 2 Langsung baca aja