MTIPH season 2 #part25

157 20 4
                                    

Adelia saat ini sudah berada di rumah sakit dan dia mondar mandir di depan ICU ia masih menunggu dokter keluar dengan harapan bahwa sang suami baik baik saja.

Satu jam ia menunggu akhirnya dokter yang sedang menangani abidin pun keluar adelia langsung menghampiri dokter itu.

"Bagaimana kondisi suami saya dok"ucap adelia cemas

"Maaf bu saat ini suami ibu sedang mengalami koma"ucap dokter itu. Adelia tumbang seketika saat mendengar bahwa sang suami mengalami koma

"Yaallah kenapa kau kasih ujian ini kepada ku apa kau tidak puas mengambil ayah dan ibu apakah kau tidak puas"batin adelia

"Dok apa saya boleh masuk kedalam"ucap adelia

"Maaf bu saat ini ibu tidak diizinkan masuk kedalam ruang icu"ucap dokter itu

"Tapi dok saya hanya ingin melihat kodisi suami saya, saya mohon dok tolong izin saya melihat suami saya"ucap adelia. Dokter itu diam sejenak lalu ia menganggukkan kepalanya bertanda ia mengizinkan masuk kedalam

"Baiklah saya izinkan ibu masuk kedalam tapi ibu harus memakai pelengkapan rumah sakit"ucap dokter itu

"Iya dok makasih"ucap adelia. Dokter itu pun pamit pergi dari sana

Adelia melihat suaminya yang sedang terbaring lemah di bangsal. Adelia mendekati bangsal itu lalu ia mendudukkan dirinya ke kursi yang sudah disediakan oleh suster yang tengah menjaga suaminya diruang icu.

Adelia meraih tangan kekar milik abidin lalu ia mencium punggung tangan abidin, tanpa ia sadari air mata telah menetes di pipi mulusnya.

"Mas aku minta maaf atas sikapku ke kamu. Aku mohon sama kamu bangunlah, aku janji saat kamu bangun aku akan bersikap lembut dan tidak datar nan dingin lagi kekamu tapi ku mohon bangun lah"ucap adelia menatap wajah pucat sang suami

"Baiklah jika kamu tidak bangun aku akan tetap seperti ini aku tidak akan berubah walau kamu paksa aku"ucap adelia lalu ia pergi tapi setelah ia berbalik badan dan berniat pergi tiba tiba tangannya di cengkal oleh tangan abidin.

Adelia segera berbalik badan melihat sang suami dengan wajah sumringahnya namun seketika wajahnya menjadi lesuh karena ia mendapatkan suaminya yang masih betah dalam tidur panjangnya. Adelia langsung menangia sejadi jadinya, ia ingin melihat suaminya yang meneduhkan itu, ia ingin mendengar suara lembut dari suaminya, ia rindu dengan semuanya.

"Bu ada keluarga ibu yang sedang menunggu ibu diluar"ucap suster itu

Adelia yang mendengar ucapan suster itu pun langsung menghapus air matanya dengan punggung tangannya lalu ia tersenyum seraya menganggukan kepala.

Adelia keluar dari ruang icu lalu ia melihat abang abangnya berserta neneknya dan tak lupa disana ada kedua orang tua abidin, mereka melihat adelia dengan tatapan senduh kearah adelia.

Sang nenek menghampiri adelia lalu ia memeluk sang cucu, adelia menangis di pelukan sang nenek. Ya dia buruh sandaran untuk menghilangkan rasa kesedihan dan rasa penyesalannya yang amat besar terhadap abidin suaminya.

"Sabar ya elia abidin pasti baik baik saja, sudah jangan menangis"ucap sang nenek dengan lembut

"Hiks hiks hiks nek abidin dia tidak kunjung bangun dari komanya aku ingin dia bangun nek tolong bilang ke abidin untuk bangun"ucap adelia. Sang nenek menatap adelia dengan sendu ia mengerti dengan perasaan cucunya itu dan ia tau perilakunya terhadap abidin sama persis dengan almarhum menantunya.

"Elia lebih baik kamu sholat minta sama allah agar abidin bangun dari tidurnya"ucap mertuanya

Adelia menganggukkan kepalanya, ia mulai melangkahkan kakinya berjalan kearah mushollah.

Sesampai di mushollah adelia langsung berjalan menuju ke tempat wudhu ia ambil air wudhu lalu ia melaksanakan sholat. Selesai sholat ia mengadahkan tangannya lalu ia berdoa.

"Yaallah ya robbi hamba minta ampun kepada mu yang telah berbuat dosa terhadap ayah dan suami hamba. Yallah tempatkanlah ayah dan ibu disurga mu.

Yaallah hamba hanya meminta kepada mu selamatkanlaj suami hamba, dan jangan kau ambil dia dari kehidupan hamba."doanya

Selesai berdoa ia melepaskan mukenanya lalu ia letakkan kedalam lemari di mushollah itu, adelia pergi dari mushollah dan berjalan pergi menuju keruang icu.

Adelia harap setelah ia sampai ada kabar baik bahwa sang suami telah bangun dan suaminya telah melewati masa kritisnya.

Sesampai di ruang icu ia mendapatkan keluarganya cemas entah lah ia harap tidak terjadi terhadap suaminya. Adelia mendekati abangnya yang tengah berdiri.

"Bang rak kenapa nenek dan kedua orang tua abidin terlihat cemas"ucap adelia

"Lia tadi suster yang sedang menjaga suami kamu didalam keluar dari ruang icu dengan tergopoh gopoh suster itu menanggil dokter diruangannya"ucap raka

"Yaallah semoga dia baik baik saja"ucap adelia

5 menit kemudian dokter yang menangani abidin pun keluar sontak semua orang berdiri, adelia langsung menghampiri dokter itu.

"Dok bagaimana apakah suami saya baik baik saja"ucap adelia.

"Kondisi suami ibu semakin memburuk, dan kemungkinan suami ibu akan mengalami koma panjang tapi kalian berdoa saja semoga prediksi saya salah"ucap dokter itu

"Yaallah tolong selamatkan suami hamba jangan kau bikin memburuk keadaannya hamba mohon yaallah"doanya dalam hati

***

Sudah 5 hari abidin mengalami koma dan adelia pun semakin memburuk kondisinya, ya adelia sakit setelah dokter  mengatakan bahwa sang suami akan mengalami koma panjang.

Semua orang bingung karena dua orang yang mereka sayangi telah terbaring di bangsal namun berbeda ruangan.

Kedua orang tua abidin tengah menunggu abidin luar ruang icu sementara nenek dan abang abang raka tengah menjaga adelia diruang inap.

5 hari adelia tengah terbaring di bangsal ia tidak kuat untuk berdiri jika memaksa berdiri dia akan tumbang seketika, seperti 4 hari yang lalu adelia memaksa dirinya untuk menemui adelia tanpa menggunakkan kursi roda dan belum sempat sampai diruang icu adelia jatuh.

"Lia abang mohon istirahatkan dirimu jika kamu terus mamaksa dengan kondisimu seperti ini abang gak bisa jamin bagaimana amarahnya abidin ketika dia tau bahwa kamu sakit dan memaksakan dirimu untuk pergi keruangannya"ucap arya. Adelia pun pasrah menuruti ucapan abangnya itu.

Ya begini jika adelia memaksakkan dirinya untuk pergi keruangan abidin arya akan bilang seperti itu.

Sementara diruangan yang berbeda seorang laki laki dengan wajah pucatnya berusaha untuk bangun dari tidur panjangnya namun ada yang tengah menghalanginya untuk bangun.









Nah loh abidin gak bisa bangun....adelia juga malah ngedrop kondisinya...bagaimana nih apakah abidin akan sadar atau tidak.

Jangan lupa vote dan komen

Dan maaf jika ada salah kata dalam penulisannya.

my teacher is My Perfect husband (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang