MTIPH season 2 #part43

123 11 0
                                    

Adelia terbangun dari tidurnya, ia melihat jam dinding yang menunjukkan jam 3 pagi ia pun segera bangkit dari tidurnya namun ia urungkan niatnya kerena tangan kekar Abidin berada di perutnya.

Adelia tidak tega mmembangunkannya jadilah ia menunggu abidin terbangun.

Tanpa ia sadar bibinya berbentuk bulan sabit, adelia tersenyum sambil melihat wajah suaminya ketika dia tidur sungguh pandangannya sangat indah di pagi hari apalagi melihat wajah teduh sang suami ketika tertidur.

Tangannya mulai mengusap pucuk kepala abidin sangat lembut. Abidin yang merasa kepalanya di usap pun segera membuka matanya.

Adelia yang melihat Abidin sudah bangun dari tidurnya seketika bangkit dari tidurnya dan segera pergi kekamar mandi.

"YaAllah malunya aku kenapa bisa aku kepergok memandanginya dan mengusap kepalanya, gimana nanti aku berhadapan dengannya"batin Adelia

Abidin yang melihat reaksi sang istri lantas ia tersenyum, sungguh pandangan yang sangat indah di pagi hari ini.

Selesai mandi dan berwudhu Adelia keluar dari kamar mandi.

"Cepat lah mandi aku akan menyiapkan baju kokoh buat mas"ucap Adelia

Bukannya beranjak abidin malah membuat wudhu adelia batal, ini dua kalinya suaminya membatalkan wudhunya ish.

"Mas ih orang udah wudhu malah pegang pegang kan jadinya wudhu lagi kan akunya"ucap adelia sebal.

"Hehehe maaf, yaudah kamu wudhu lagi nanti ya"ucap Abidin yang langsung pergi ke kamar mandi meninggalkan adelia yang masih kesal dengannya.

"Udah membatalkan wudhu orang lalu pergi gitu aja, untung suami kalau gak udah aku cemplungin tuh ke kolam"gerutuh adelia

***

Selesai sholat subuh tadi adelia sudah berada di dapur bersama mbok ira, Adelia akan membantu mbok ira menyiapkan makanan.

"Sayang lagi apa"ucap Abidin yang tiba tiba memeluknya dari belakang dan apa yang ia tanyakan kepada adelia. Oh ayo lah kenapa abidin harus mempertanyakan yang sudah ia ketahui.

Adelia yang sedang memotong sayuran pun tersentak kaget.

"Mas ih ngapain disini, dan nih tangannya kenapa main peluk peluk, sana jauh jauh jangan gangguin orang yang sedang memasak"ucap Adelia

"Mas ingin ketemu sama kamu, dan ingin peluk pelukan lagi"ucap Abidin yang masih memeluk Adelia dari belakang.

"Ingin ketemu? Udah sering ketemu malah sering ngelihatin aku kan apalagi pas aku tidur ya kan dan satu lagi mas kan udah dari kemaren meluk mulu, mas lagi sakit atau apa sih mainnya meluk terus, heran deh aku"ucap Adelia

"Bentar bukannya kamu yang sering ngelihatin mas saat mas sedang tidur? Dan mas gak sakit kok mas hanya ingin bermanja manja dengan istri mas itu aja kok"ucap Abidin

Adelia yang tadinya sibuk dengan acara masak memasaknya jadi terganggu karena ulah sang suami, ia berbalik badan menghadap sang suami.

"Tidak, aku tidak pernah melihat mas waktu mas tidur. Dan kayaknya mas harus di periksa deh ke dokter biar sakitnya hilang"ucap Adelia lalu ia beranjak pergi kekamarnya.

Abidin mengikutinya dari belakang karena langkah adelia cepat menuju kekamarnya.

"Kalau tidak ngelihat mas waktu mas tidur kenapa kamu gugup dan langsung pergi hmm"ucap Abidin

"Kenapa pake tanya sih, ya pastinya malu lah. Malu sudah kepergok ngelihatin laki laki yang sudah halal untuk ku lihat"batin Adelia

Sampai dikamar adelia langsung menutup pintu kamarnya dan ia kunci pintunya.

"Elia buka pintunya, jangan ngunciin mas di luar"ucap Abidin sambil menggendor gedor pintunya.

"YaAllah malunya aku, kenapa coba dia ngungkit kalau aku ngelihatin dia pas tidur sih"ucap adelia

Adelia menatap pintu yang sedari tadi tertutup dan tak lupa suara suaminya memanggilnya dan meminta untuk membuka pintunya.

"Maafin elia ya mas, sebenarnya aku ingin bukain pintu tapi karena aku malu banget nunjukkin wajah ku ke mas"ucap Adelia

Di luar kamar Abidin masih mencoba memanggil Adelia dan memintanya untuk membuka pintunya, tapi nihil istrinya itu tidak kunjung membukakan pintunya.

"Bagaimana ini elia gak mau bukain pintunya badahal tadi kan hanya ngegodain dia kenapa jadi dia ngunciin pintu, apa karena saking malunya sampai ia ngengunciin pintunya ya"batin Abidin

"Elia bukain pintunya, mau sampai kapan kamu ngunciin pintunya? Apa sampai mas kelaparan ya baru kamu bukain pintunya?" Ucap Abidin

Abidin yang tadinya memperlihat wajah lesuhnya seketika senyumnya mengembang saat ia melihat Adelia yang telah membukakan pintu untuknya.

"Ayo makan"ucap Adelia dan langsung pergi.

"Kok dia jadi dingin lagi sifatnya, apa emang begitu ya biar dia gak kelihatan kalau dia sedang malu, malu malu kucing"batin Abidin.

Selesai makan Adelia membawa piring piring itu kedapur dan mencucinya. Selesai mencuci Adelia pergi kamarnya, namun baru satu langkah Abidin memanggilnya seketika jantungnya berdetak lebih kencang badahal ia sudah mengatakan kan kalau ia sudah mencintai suaminya itu namun kenapa jantungnya bedetak kencang begini, apa dia punya riwayat penyakit jantung ya?.

Adelia berbalik badan dan menatap mata teduh sang suami.

"Ada apa? Ada yang kamu inginkan? Kalau ada bilang aja, mau apa?"ucap Adelia

"Bukan, ayo ikut aku"ucap Abidin. Tanpa menunggu jawaban Adelia ia langsung menarik tangan sang istri dan Adelia hanya pasrah saja saat ditarik oleh suaminya itu.









Hayo loh mau dibawa kemana tuh Adelia sama Abidin.

Makasih yang sudah baca, jangan lupa vote dan komen.

my teacher is My Perfect husband (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang