"Elia ikut aku"ucap abidin. Adelia masih diam ia tidak menjawab ajakan abidin ia malah masuk kedalam, tapi belum sempat ia memasukki kamarnya abidin sudah terlebih dahulu menariknya.
"Lepasin, aku gak mau ikut kamu"ucap adelia. Abidin tidak mengubris ucapan adelia ia terus menariknya dan masukkinya kedalam mobil.
"Bukain pintunya"ucap adelia
"Udah diem aku ngajak kamu kesesuatu tempat"ucap abidin
"Kan aku udah bilang aku gak mau ikut kamu, maksa banget sih"ucap adelia yang cukup keras
Abidin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sementara adelia ia tetap mengoceh.
"Ih ngeselin, kalau emang dia suami aku kenapa sikapnya tidak mencerminkan sebagai seorang suami. Dia ini pemaksa, resek, iih nyebelin deh "batin adelia
***
"Kamu ingat masjid ini, waktu itu aku aku tiba tiba datang dan langsung menceramahimu apa kamu ingat"ucap abidin
"Gak aku gak ingat"ucap adelia
"Coba kamu ingat ingat, kamu pasti bisa ayo lia kamu harus mengingat semuanya"ucap abidin.
"Aku udah bilang, aku gak ingat sama sekali gak usah maksa aku buat ingat semuanya"ucap adelia dan langsung melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan abidin namun belum satu langkah tangannya dicengkal oleh abidin, adelia berbalik badan dan menatap mata abidin yang juga menatapnya.
Adelia merasakan sesuatu dimata itu tapi entah apa yang ia rasakan sekarang.
"Apa"ucap adelia dingin
"Lia gak apa apa jika kamu tidak ingat tapi apa kamu masih ingat dengan ayah kamu, masa lalumu dengan ayahmu waktu kecil"ucap abidin
Adelia mulai mengingat masa kecilnya dengan ayahnya namun bukan ayahnya yang ia lihat tapi seorang pemuda menemuinya dimasjid, tapi pemuda itu sama sekali tidak terlihat hanya ngeblur.
"Yaallah siapa pemuda itu apakah dia suami ku tapi kenapa aku tidak melihat wajahnya"batin adelia
"Lia apa kamu masih ingat masa lalumu dengan ayahmu"ucap abidin
Adelia yang tadinya melamun langsung manatap abidin sekilas lalu ia memalingkan wajahnya kearah lain.
"Gak"ucap adelia singkat padat dan jelas. Lalu ia langsung dari sana
"Lia"panggil abidin namun adelia tidak menanggapinya
Aselia terus melangkahkan kakinya entah mau pergi kemana yang pasti tidak akan kembali kerumah bersama abidin.
Abidin menghela nafas panjang lalu ia pergi dan menyusul adelia yang sudah jauh dari pandangnya.
***
"Loh elia mana suami mu kok gak pulang bareng"ucap raka
"Gak"ucap adelia padat dan jelas
"Jadi kamu pulang sendiri gak diantar sama suami mu"ucap raka
"Gak"ucap adelia
"Yaallah adelia jadi kamu pulang sendiri, terus gimana suamimu"ucap raka
"Gak tau"ucap adelia
"Yaallah punya adik kok begini, ngomongnya singkat banget mana abangnya ngerti kalau dia ngomongnya singkat begitu"batin raka
"Kamu tinggalin dia sendiri lia"ucap raka
"Ya"ucap adelia
"Tuh kan sinfkat lagi tapi kali ini aku ngerti dan faham dia belum bisa mengingat suami jado wajar aja sikapnya dingin nan datar"batin raka
"Oh gitu yaudah abang kembali kekamar"ucap raka lalu ia pergi kekanarnya dan meninggalkan adelia sendirian diruang tamu
"Yaallah kembali kanlah ingatanku, aku ingin mengingat semuanya termasuk suami ku"doa adelia
Ditempat lain abidin ia sampai dirumah adelia dan mendengar doanya barusan, ia juga ikut mengamini doa sang istri.
Makasih yang sudah baca
Maaf jika ada salah kata dalam penulisannya
Oh iya aku ucapin taqobballahu minna wa minkum...mohon maaf lahir dan batin
Jangan lupa terus vote komen dan follow
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher is My Perfect husband (COMPLETE)
RandomSeoson 1 Perjodohan seorang anak sma dengan gurunya sendiri membuatnya terpaksa untuk menerimanya, tetapi seiring berjalannya waktu mereka sama sama saling mencintai tanpa adanya paksaan Season 2 Langsung baca aja