"Mas kok turun sih kan sudah aku bilang istirahat dikamar gak usah turun"ucap adelia
"Bosen didalam kamar, boleh ya mas keluar cari udara segar"ucap abidin
"Gak boleh, kalau mau meniup udara buka jendela kamar"ucap adelia
Abidin menghela nafas panjang, selalu saja begini jika abidin ingin keluar mencari udara segar saja tidak diperbolehkan.
"Yaallah siksa banget, kalau begini lebih baik kembalikkan sifat istri hamba seperti semula jangan kau ambil sifat datar nan dinginnya"batin abidin
Ya lebih baik begitu dari pada sifat lembut dan perhatiannya kepada abidin itu yang akan membuat abidin tersiksa. Jika ia ikut hatinya mungkin ia akan memasukkan istrinya ke jurang biar gak ada yang menyuruhnya istirahat, minum obat dan masih banyak lagi.
Dengan malas abidin kembali kekamar, setelah kepergian abidin adelia melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
***
Hari sudah berlalu dan kini abidin diperbolehkan kerja oleh adelia, ya pasti abidin senang karena sudah lama tangannya gatal untuk memegang laptop kerjanya dan berkas berkasnya.
"Mas ingat hati hati saat pergi jangan kayak waktu itu, aku gak mau ya kalau itu terjadi lagi"ucap adelia dingin nan datar dan dengan tatapan tajam
"Iya mas akan hati hati yaudah mas pergi ya assalamualaikum"ucap abidin
"Waalaikumaalam ingat hati hati"ucap adelia teriak di akhir kalimat
Abidin hanya menampakkan jari jempolnya bertanda siplah.
Setelah kepergian abidin adelia memulai melangkahkan kakinya masuk kedalam cafenya, saat masuk betapa terkejutnya cafenya jadi acak acakkan meja meja bersetahkan dimana mana. Siapa yang melakukan itu? Itulah pertanyaan adelia sekarang.
"Yaallah lia ini kenapa kok berantakan begini siapa yang ngelakuin ini"ucap naura
Sahabatnya ini kenapa harus datang tiba tiba dan satu lagi suaranya kayak toa masjid lagi gede bener.
"Gak tau"ucap adelia singkat padat dan jelas
"Yaudah deh kita beresin sekarang"ucap naura. Adelia menganggukkan kepalanya lalu mereka memulai membereskan barang yang berserahkan kemana mana.
Penggawainya pun setelah melihat cafe milik adelia berantakan sontak terkejut, bagaimana ini bisa seberantakan begini itu" yang mereka fikirkan sekarang.
"Lia kamu punya musuh gak sih"ucap naira setelah semuanya telah selesai mereka bereskan
"Gak ada ra lo emang pernah ngelihat gue beranten sama orang sampai orang itu dendam sama gue"ucap adelia naura berfikir sejenak "nah gak kan jadi lo gak usah beransumsi kalau gue punya musuh diluar gak ada"
"Emm mungkin gak sih yang ngeberatakin cafe kamu itu musuh almarhum ayahmu dan almarhumah ibu kamu dimasa lalu"ucap naura. Adelia yang mendengar ucapan naura langsung menatap naura.
"Dia ini bisa bisanya berfikir begitu, tapi tunggu mungkin aja ayah dan ibu punya musuh dimasa lalu ah kalau aku ngin tau lebih baik aku tanya sama sahabatnya ibu bibi, ya aku harus tanya sama bibi"batin adelia
Tanpa aba aba adelia bangkit dari duduknya lalu pergi dari sana.
"Lia kamu mau kemana"ucap naura
"Mau kerumah bibi"
"Aku anterin ya" adelia pun menganggukkan kepalanya
Mereka pun pergi meninggalkan perkalangan cafe menuju kerumah paman dan bibinya.
Dirumah paman dan bibi
Adelia mengetuk pintu dan memberi salam, selama beberapa menit kemudian pintu rumah pun terbuka.
"Loh elia tumben kamu kesini"ucap bibi adelia
"Emm iya bi aku kangen sama bibi dan paman, oh iya paman dimana bi"ucap adelia
"Paman mu di kantor"
"Oh kalau qila bi kemana dia"
"Biasa dia lagi santai dirumah kan hari ini libur lia"
"Oh iya bibi sampai lupa menyuruh kalian masuk, yaudah ayo masuk kamu juga ya ra masuk"
"Kalian duduk dulu bibi ambilin minum ya""Iya bi"ucap mereka dengan serentak
Bibi pun kembali dengan membawa air putih dan menyerahkannya kepada adelia dan naura.
"Bi, aku mau tanya"
"Iya mau tanya apa"
"Emm bibi pernah melihat ayah dan ibu berantem sama orang gak sampai orang itu punya dendam sama ayah dan ibu"
Bibi adelia terkejut bagaimana tidak kejadian itu sudah lama setelah kematian aulia dan kini dia harus mengulangi memori tentang masa lalu sahabatnya itu.
"Emm adelia kenapa tiba tiba tanya seperti itu ke bibi"
"Bukan apa apa sih bi, tapi bibi tau cafe adelia telah diberantakin orang adelia gak tau siapa orang yang sudah ngeberantakin cafe lia dan nih naura dia tiba tiba berfikir tentang orang yang punya dendam sama ayah dan ibu"ucap adelia
"Apa cafe kamu diberantakin dan kamu gak tau siapa yang ngeberantakin cafe kamu"
"Iya bi"ucap adelia sambil menganggukkan kepala
"Pasti dia berulah lagi kenapa dia gak pernah berubah dari kejadian dimana dia menusuk aulia dan dimana aulia mengalami kecelakaan dan itu dia gak pernah jerah"batin bibi adelia
"Bi, bibi kok bengong sih. Bibi pernah ngelihat ayah bunda berantem sama orang kan sampai orang itu dendam sama orang tua elia"
"Emm bibi gak tau sebaiknya kamu gak usah mempertanyakan itu lagi, kalau soal orang yang sudah membuat cafe kamu berantakan paman mu akan menanganinya. Sekarang kalian pergi lah bibi ada urusan diluar"ucap bibi lalu berlalu lalang dari hadapan adelia dan naura.
Adelia dan naura menghela nafas pelan lalu pergi keluar dan menaiki mobil naura dan segera pergi meninggalkan kawasan rumah paman dan bibinya itu.
Wah sepertinya ada konflik nih tentang masa lalu aulia...dan sepertinya masa lalu aulia berbuat ulah lagi dengan cara balas dendam lewat dari anaknya aulia yaitu adelia
Makasih yang sudah baca
Maaf jika ada salah kata dalam penulisannya
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher is My Perfect husband (COMPLETE)
AléatoireSeoson 1 Perjodohan seorang anak sma dengan gurunya sendiri membuatnya terpaksa untuk menerimanya, tetapi seiring berjalannya waktu mereka sama sama saling mencintai tanpa adanya paksaan Season 2 Langsung baca aja