Sudah hampir satu minggu ingatan elia hilang dan saat ini ia sudah mulai mengingat masa lalunya ya meskipun hanya sedikit.
Jika kalian tanya tentang suaminya ia tidak bisa mengingat itu yang ia ingat sekarang adalah tentang penyakit ayahnya dan berujung masuk kerumah sakit.
Saat ia mengingat dimana ia memperlakukan sang ayah ia begitu sedih, kecewa pada dirinya sendiri.
Jika ia bisa memutar waktu mungkin dia akan memperbaiki semuanya tuturkatanya, perilakunya.
"Sudah lia jangan sesali semuanya sudah berlalu, masa lalu tidak perlu diingat dan masalalu itu kamu jadikan sebagai pelajaran bukannya diratapin begini"ucap abidin tiba tiba
Adelia yang tadinya melamun seketika sadar dan mendongakkan kepalanya, ia menatap abidin penuh kekesalan.
"Ngapain kamu kesini, jangan maksa aku buat mengingat itu"ucap adelia
Abidin tersenyum
"Buka itu aku hanya menasehatimu bukan apa apa"ucap abidin
Adelia diam sedetik berikutnya ia bangkit dari duduknya dan pergi dari sana, abidin menghela nafas panjang.
"Aku akan berdoa untukmu dan aku tidak akan pantang menyerah membuatmu mengingat diriku"batin abidin
"Lia kamu mau kemana"ucap raka
"Iya lia kamu mau kemana, mana suami mu gak ikut turun"ucap arya
"Bang aku mau ke makam ayah dan ibu, abang rak dan abang ar bisa mengatarku kesana"ucap adelia
"Lia bukannya suami mu ada disini minta antar saja sama suami mu kenapa abang abangmu yang harus mengantarkan mu"ucap arya
"Aku maunya sama abang, kalau emang abang ar gak mau yasudah biar abang raka aja ya kan bang"ucap adelia
"Elia bukannya abang gak mau mengantar kamu ke makam ayah dan ibu tapi abang ada keperluan di kantor jadi gak bisa mengantar kamu kemakam, biar suami mu saja ya yang mengantar kamu kemakam ibu dan ayah"ucap raka
"Iih nyebelin, kenapa abang rak dan abang ar gak mau mengantar aku? Dan kenapa juga mereka harus meminta ku untuk diantar sama tuh orang?"batin adelia
"Yasudah deh kalau kalian gak mau baiklah biar aku pergi sendiri aja ke makam ayah dan ibu"ucap adelia dan langsung melangkahkan kakinya untuk keluar rumah namun belum sempat sampai diambang ambang pintu abidin memanggilnya
"Elia kalau kamu mau ke makam aku antar, gak baik perempuan pergi sendirian apalagi malam malam begini"ucap abidin. Adelia menatap abidin bingung
"Kamu bilang apa malam? Gak salah bukannya ini masih sore"ucap adelia
Abidin mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Hehehe iya memang masih sore siapa yang bilang malam"ucap abidin
Adelia memutar bola matanya malas, ia malas meladeni candanya abidin yang tidak begitu lucu.
"Yasudah ayo aku antar kamu kemakam ayah dan ibu"ucap abidin
"Tidak perlu, aku bisa sendiri"ucap adelia dan pergi dari sana dan lagi lagi abidin tidak bisa membantah ucapan adelia ia hanya bisa diam saat mendengar ucapan yang terdengar dingin dari mulut adelia.
***
"Ayah, aku minta maaf ya mungkin kesalahan ku udah banyak dan tidak terhitung seberapa kesalahan ku kepada ayah tapi aku benar benar menyesali perbuatan ku selama semasa hidup ayah, jika ayah masih hidup aku janji aku gak akan bersikap begitu lagi kepada ayah, aku janji aku akan menyayangi ayah seperti ayah menyayangi ku, tapi mungkin itu hanyalah hayalan semata. Ayah walau ayah telah tiada tapi aku akan selalu mengingatmu kebaikan ayah kepada ku, kesabaran ayah kepada ku, kasih sayang ayah kepada ku. Semoga ayah tenang disana"ucap adelia lalu ia mencium batu nisan sang ayah
Ia berjalan menghampiri makam sang ibu.
"Ibu walau aku tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ibu , walau aku tidak bisa merasakan pelukan hangat seorang ibu, walau aku tidak bisa merasakan makanan dari ibu tapi aku tetap menyayangi mu bu. Aku berdoa semoga ibu tenang disana, aku menyayangi mu bu"ucap adelia lalu mencium batu nisan sang ibu
Setelah mendoakan kedua orang tuanya adelia pergi dari pemakaman.
***
"Bang cepet telfon elia aku takut dia kenapa kenapa kenapa"ucap abidin
"Bentar ini mau ditelfon lonya yang sabaran dikit"ucap arya. Abidin tidak menanggapi ia terus memandangi pintu rumah dengan perasaan khawatir
"Elia kamu kemana, jam segini kenapa kamu belum pulang"batin abidin
Ya adelia belum juga pulang dari pemakaman hingga larut malam abidin dan kedua abangnya risau memikirkan keberadaan adelia. Raka ia sudah pergi mencari adelia kepemakaman namun nihil adelia tidak ada disana, sementara arya dan abidin berulang ulang kali menelfon adelia namun tidak ada satupun di angkat olehnya dan itu membuat abidin semakin tidak karuan takut akan ada kejadian yang tidak terduka seperti mingu yang lalu.
Abidin takut kejadian dimana adelia menghilang dan saat dia telah mempertemukan sang istri dalam kondisi hilang ingatan ia tidak mau kejadian itu terulang lagi.
"Bang aku harus pergi mencari lia aku gak mau kejadian itu terulang lagi aku gak mau"ucap abidin dan tanpa aba aba ia pergi meninggalkan arya.
Arya mencoba menghentikkan abidin namun nihil abidin telah berlalu pergi dari perkalangan rumah, kalau begini ia harus mengkabari abangnya bahwa abidin telah pergi mencari adiknya walau ia menghentikan pun ia tidak akan bisa.
"Bang abidin pergi dia mencari adelia sendiri tanpa menunggu kabar dari abang, dan sekarang apa yang harus aku lakukan"ucap arya
Di seberang sana raka sudah frustasi dengan sikap keras kepala abidin, ia tidak tau harus bagaimana lagi menghadapi keras kepala abidin sudah berapa kali ia mengingatkan jangan gegabah untuk mencari adelia sendiri.
"Argh sudah lah biarin aja dia, sudah capek gue nasehatin masih aja keras kepala. Ar lebih baik lo ikutin kemana dia pergi, gue gak mau terjadi apa apa kepada abidin sudah cukup satu minggu yang lalu sekarang lo harus awasin dia faham"ucap raka dengan tegasnya
"Ok bang, kalau begitu aku tutup sambungan telfonnya"ucap arya
"Hmm"
Arya pun menutup sambungan telfonnya, setelahnya dia menyusul abidin yang sudah jauh dari perkalangan rumahnya.
Nah lo kemana tuh si adelia, apa kalian tau kemana adelia pergi...diculik kah atau bagaimana...jika ingin tau tunggu saja di part selanjutnya
Makasih yang sudah baca
Maaf jika ada salah kata dalam penulisannya
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher is My Perfect husband (COMPLETE)
DiversosSeoson 1 Perjodohan seorang anak sma dengan gurunya sendiri membuatnya terpaksa untuk menerimanya, tetapi seiring berjalannya waktu mereka sama sama saling mencintai tanpa adanya paksaan Season 2 Langsung baca aja