MTIPH season 2 #part15

302 20 3
                                    

Saat ini elia dan keluarganya yang lainnya sedang menunggu jenazah alvin, cukup lama mereka menunggu akhirnya mobil jenazah sampai dimasjid, kenapa keluarganya menunggu jenazah alvin dimasji? Itu dikarenakan jenazah alvin sudah dimandikan sekaligus mengkafani di rumah sakit luar negeri dan akan disholati di indo.

Alrecha beserta anaknya membantu membawa jenazah alvin kedalam masjid untuk mensholatkan jenazah alvin.

Saat jenazah sang ayah akan diturunkan di liang lahat elia langsung menangis sejadi jadinya tidak disangkah bahwa sang ayah telah meninggal, baru saja dia mengetahui kebenarannya dan dia juga ingin memperbaiki semuanya tetapi itu sudah sirna karena sang ayah telah meninggalkannya sebelum dia meminta maaf kepada ayahnya.

Raka mencoba untuk menenangkannya untuk tidak menangis tetapi tangisan itu semakin deras di mata sang adik.

"Elia jangan sedih ya kalau kamu sedih nanti ayah akan sedih disana"ucap raka sembari mengelus pundaknya dan mengusap air mata dipipi sang adik

"Ayah jangan tinggalin aku, ayah aku mohon bangunlah sebelum tanah menutupi badan ayah ayo yah BANGUN YAH BANGUN ku mohon ayah BANGUNLAH AYAH, AYAAAÀAH"ucap elia menangis raka merangkul tubuh sang adik sedangkan arya melihat sang adik menangis seperti itu dia ikut menangis.

"Elia sudah jangan menangis"ucap arya dan berarih kepada orang yang akan memakamkan sang ayah

"Pak cepat selesaikan pemakaman ayah saya"ucap arya

"TIDAK BANG, AYAH HANYA TIDUR NANTI DIA AKAN BANGUN"ucap elia

"Elia dengar abang ayah telah tiada, dan ayah tidak akan kembali lagi"ucap arya

"Tidak bang ayah hanya tidur bukan meninggal"ucap elia

"Elia jangan menbantah, ayah itu sud..."ucap arya terpotong

"Ar sudah jangan ribut kita disini ingin memakamkan ayah bukannya ribut dan elia abang mohon ya jangan seperti itu ayah sudah tidak ada__ayah tidak akan kembali lagi kamu cukup ikhlaskan kepergian ayah ya__agar ayah tenang disana"ucap raka menasehati adik adiknya

"Tapi bang"ucap elia

"Elia dengar ucapan abang sekali lagi, ayah telah tiada__ayah tidak akan kembali lagi__sudah ikhlaskan semuanya"ucap raka

Elia masih saja membantah dia tidak ingin melihat sang ayah dikuburkan.

Raka masih menasehati sang adik diluar pemakaman dia tidak ingin elia semakin sedih ketika melihat sang ayah diturunkan diliang lahat.

Selesai memakamkan sang ayah raka, arya dan elia kembali kerumah. Sesampai dirumah elia langsung kekamarnya dia ingin meluapkan kesedihannya disana, dia ingin meluapkan penyesalannya disana.

"Bang lihat dia saat ayah telah tiada dia begitu sedih lalu ketika ayah masih ada sikapnya begitu dingin, benar kata pepatah penyesalan selalu diakhir"ucap arya

"Arya seharusnya kamu mengkuatkan elia bukan kayak gini"ucap raka

"Iya ar seharusnya kamu menasehatinya dan selalu memberinya kekuatan bukan seperti ini, kasihan adikmu dia sangat terpukul atas kepergian ayah kalian"ucap alrescha

"Iya ar, elia dia hanya butuh kekuatan dari abang abangnya bukan seperti ini jika kamu begitu elia akan terus terusan merasa bersalah dan dia tidak akan berhenti menangis"ucap meera

Arya tidak menjawab ucapan abangnya, om dan tantenya dia malah kekamarnya.

***

Tiga hari sudah kematian sang ayah elia sudah tenang saat ini tetapi dia masih mempunyai penyesalan yang begitu besar atas meninggalnya sang ayah.

"Elia tolong kamu taruh camilannya disebelah sana ya"ucap raka

Elia menganggukkan kepalanya, elia melatakkan camilan itu ke sebelah yang ditunjuk oleh abangnya.

Nanti malam habis sholat isya akan diadakan tahlilan untuk memperingati tiga hari kematian alvin, jadilah saat ini mereka tengah sibuk mempersiapkan semuanya dari makanan dan berkat untuk diberikan oleh orang yang datang kerumahnya.

Selesai tahlilan elia kembali kekamarnya dia menatap foto sang ayah bersama ibunya.

"Yah kenapa ayah meninggalkan elia? kenapa saat elia ingin memperbaiki semua ayah pergi? kenapa yah apakah ayah tidak sayang sama elia? Iya yah, pasti ayah senang disana, ayah senang tidak bersama elia lagi, ayah senang elia tidak bersikap dingin lagi kepada ayah, ayah senang elia menderita ya kan yah jawab yah JAWAB"ucap adelia

Tanpa disadari ada sepasang mata menatapnya di sana, dia menghampirinya tanpa diketahuinya.

"Bukan ayah kamu tidak sayang tapi ayah mu sangat menyayangi mu, dan ayah kamu tidak akan senang jika kamu berlarut larut dalam penyesalan"ucap orang itu

Elia terkejut dia langsung berbalik dan menatap orang itu dengan senduhnya dia tidak ingin berdebat saat ini dia kembali menatap foto sang ayah.

"Elia seharusnya kamu senang, senang karena ayahmu meninggal dengan wajah tersenyum"ucap orang itu dan itu membuat adelia menatapnya

"Kenapa aku harus senang ketika ayah telah tiada"ucap adelia

"Karena ayah mu meninggal dengan wajah tersenyum kan tadi aku sudah bilang kenapa tanya lagi"ucap orang itu sedikit menghibur elia dengan cara bikin dia kesal

"Jangan bikin aku marah marah sama kamu"ucap elia

"Hadeeh elia aku tuh bukan bikin kamu marah tapi aku ingin menghiburmu"ucap orang itu elia tidak menjawab dia masih saja menatap foto sang ayah

"Elia kamu masih ingat wasiat ayah kamu waktu itu"ucap orang itu

Elia langsung menatap orang itu bagaimana bisa dia membahas itu ketika ayahnya telah tiada.

"Kenapa kamu mempertanyakan wasiat itu, kenapa"ucap elia dingin
Oh tidak sikap dinginnya muncul kembali

"Tidak apa apa cuman aku ingin mengingatkan mu, tapi kalau kamu nolak silahkan aku tidak masalah"ucap orang ith bukannya menjawab malah elia mengusir orang itu

"Lebih baik kamu keluar aku ingin sendiri"ucap elia

"Elia aku.."ucap orang itu terpotong

"AKU SUDAH BILANG SAMA KAMU KELUARLAH DARI KAMAR KU, AKU MAU SENDIRI PERGI"ucap elia

Orang itu tidak membantah dia langsung keluar dari kamar elia. Sementara elia dia kembali menatap foto sang ayah.






Maaf jika dipart sebelumnya bikin kalian pembaca kecewa tapi itu sudah ada dipikiran aku sebelum aku publis, jadi tolong hargai saya.

Dan kali ini aku akan bikin pernikahan anaknya alvin dan aulia yaitu elia. Jadi ditunggu pernikahan aulian dipart part selanjutnya.

Makasih yang sudah baca dan votenya.

Jangan lupa vote terus ceritanya ya

Sampai jumpa dipart selanjutnya

my teacher is My Perfect husband (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang