*Dua minggu sebelum festival olahraga*
Hah.... akhirnya bisa pulang, batinku. Tiba-tiba aku mendengar ada suara orang ramai di depan kelas, "Sato, ada apa? Kok ramai sekali?" Tanyaku, ya tiga hari cukup untuk menghafal nama anak-anak di kelas. "Entahlah, Bakugo bilang mereka sedang mengamati kita," jawab Sato, "Mengamati?" Tanyaku balik, Sato hanya mengangkat bahunya.
Tanpa memedulikan orang di luar, aku merapikan bukuku ke dalam tas lalu berjalan ke depan kelas menghampiri Midoriya dan yang lain, ada seorang murid kelas lain yang sedang berbicara dengan Bakugo, Tampangnya suram sekali..... tunggu, Hi-kun?, batinku melihat anak itu. ".... ada banyak murid yang gagal diterima di prodi pahlawan dan masuk ke prodi umum, kau tahu itu?" Kata anak itu, Prodi umum? Batinku, "..... pihak sekolah akan mempertimbangkan kepindahan kami yang gagal ke prodi pahlawan setelah festival olahraga, kelihatannya itu berlaku sebaliknya," lanjutnya. Aku terkejut mendengarnya, jadi ada kemungkinan salah satu dari kita akan dikeluarkan dari prodi pahlawan. Omong-omong prodi umum itu apa? Batinku. "Aku kemari untuk menyatakan perang...." lanjut anak itu lagi, selesai bicara, dia melihat ke arah ku lalu tersenyum mengejek.
Baru selesai bicara, ada murid lain yang tiba-tiba teriak-teriak, katanya dari kelas sebelah, Mukanya nyebelin, asli...., batinku. Bakugo tidak memedulikannya, "Tunggu Bakugo," panggil Kirishima, "gara-gara kamu mereka jadi membenci kita," "Aku tidak peduli," balas Bakugo, "selama bisa berdiri di atas, itu bukan masalah," lanjutnya. "Secara teknis dia benar," kataku setuju, Midoriya yang mendengarku langsung melihat ke arahku, aku hanya mengangkat bahu sambil tersenyum, "Aku rasa yang lain setuju," lanjutku diikuti respon teman-teman sekelas. Akhirnya gerombolan di depan kelas bubar dan kami bisa pulang ke rumah.
"Baiklah, ada waktu dua minggu untuk berlatih," kataku di dalam kamar. "Hikari," mama masuk ke kamarku, "Ada apa ma?" Tanyaku, "Em... anu... MAMA MOHON KAMU HATI-HATI YA WAKTU FESTIVAL, JANGAN MEMAKSAKAN DIRI, JANGAN SAMPAI TERLUKA, POKOKNYA JANJI SAMA MAMA KAMU BAKAL HATI-HATI, YA... YA...." Kata mama sambil menggoyang-goyang badanku, "I-i-iya ma, Hikari ba-ba-bakal ha-ha-hati-ha-hati...." mama berhenti menggoyang badanku, kepalaku pusing. Mama memelukku, "Inget ya, mama ngga mau anak satu-satunya mama kenapa-napa," katanya, aku memeluknya balik, "Iya ma, tenang aja....." kataku menenangkan mama. Mama melepaskan pelukannya, "oke kalo gitu ayo makan malam, mama bikin steak...." katanya, "ehehe, ok, nanti aku turun," balasku, mama keluar dafi kamarku. "Baiklah aku akan fokus latihan selama dua minggu ini," kataku. Aku mencari jimat keberuntunganku, setelah ketemu aku langsung bergabung dengan mama dan ayah untuk makan malam.
Selama dua minggu ini, aku dan teman-teman banyak berlatih, dan terkadang kami menginap di UA untuk berlatih. Dua minggu ini aku banyak melatih kecepatan dan staminaku, karena aku tau, aku tidak bisa terus-terusan menggunakan quirk.
Waktu berlalu dengan cepat, dua minggu pun sudah dilewati. "Hikari, ayo berangkat," panggil ayahku, "Ayah taukan Hikari bisa jalan sendiri," kataku, "Eit, tidak boleh begitu, kamu harus banyak menyimpan tenaga kalau mau menang," balas ayahku. Ya, aku tidak bisa berdebat dengan itu, aku balas dengan senyuman. "Inget ya Hikari, janga sampai dapat luka yang parah, kamu udah bawa jimat kamu?" Tanya mama, "Iya, tenang aja ma, udah aku bawa kok," jawabku, "yaudah kalau gitu hati-hati ya, nanti mama bakal lihat di tv," kata mama menyemangatiku, "Ok ma, Hikari berangkat ya," kataku sambil berlari ke mobil.
Saat sampai, aku langsung ke ruang tunggu peserta kelas 1-A. "Ah, Hikari-kun," sapa Midoriya, "Hah... kupikir aku telat," kataku. Bukan main memang, acaranya didatangi banyak orang sehingga sulit berjalan. "Langsung ganti baju Hikari-kun," kata Iida, aku mengangguk dan mulai mengganti baju menjadi seragam olahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikari (Boku No Hero Academia OC Story) (Slow Up)
FanfictionSetelah serangn di USJ, UA menerima seorang murid baru. Quirknya kuat dan bisa dikatakan unik. Seorang anak dari keluarga konglomerat yang terkenal. Kenapa dia terlambat masuk? Apakah masalahnya?