Bagian 5

12 2 0
                                    

"Midoriya!" Aku mengguncang sedikit badannya agar dia tersadar, dan itu berhasil. "Tarik nafas Midoriya, tenangkan dirimu...." kataku berusaha menenangkan Midoriya, tapi memang tekanan yang dirasakannya saat ini pasti sangat berat. "BAIKLAH, DALAM WAKTU 15 MENIT MULAILAH MEMBENTUK TIM...." kata Midnight-sensei. Semua orang langsung mencari orang untuk timnya, kebanyakan meminta bergabung dengan Bakugo dan Todoroki, "Hah... tapi...." aku melihat ke arah Midoriya, wajahnya seketika suram, dia benar-benar berfikir sepertinya.

"Hei, Midoriya," aku menyadarkannya dari lamunannya, "aku setim denganmu ya...." ujarku, seketika wajahnya sumringah, "Terima kasih Hikari-kun..... aku benar-benar tertolong," katanya senang, "baiklah, ayo mencari anggota lainnya,", kami pun berkeliling, tapi tidak ada yang mau setim dengan kami, bahkan Iida menolak dan memilih bergabung dengan Todoroki, "Hah.... bagaimana ini...." keluhnya, "Wajar saja, 10 juta poin pasti akan langsung jadi incaran semua tim," kataku. Mendengar kata-kata ku wajah Midoriya kembali suram, Oops, maaf, hehehe. "Deku-kun," panggil Uraraka, "setim, yuk," ujarnya, seketika Midoriya mengeluarkan air mata dengan deras, "Uraraka-san, bo-boleh, tapi mungkin mereka bakalan mengincarku yang punya 10 juta poin," katanya sambil terus mengeluarkan airmata, "Kalau kamu terus kabur pasti menang," balas Uraraka, Midoriya diam seketika, "Hehe, secara teknis itu benar....." timpalku, Uraraka mengangguk setuju. "Lagipula lebih enak setim dengan teman dekat," lanjut Uraraka, Midoriya terdiam lagi, tapi wajahnya berkata lain, aku tertawa. "Kau ini benar-benar tau cara membuat Midoriya senang ya, Uraraka," kataku, mendengar itu Uraraka salah tingkah tiba-tiba. "Berarti kita butuh satu orang lagi," kataku, "Iida bagaimana?" Tanya Uraraka. Midoriya dan aku betatapan, "Dia menolak, dia merasa tersaingi dengan aku," jelas Midoriya. Kami terdiam sesaat.

"Hehehe sudah kuduga, kamu mencolok," kata seseorang, kami bertiga menoleh ke arah suara itu, Siapa?, batinku setelah melihat yang berbicara, "Setimlah denganku, cowok peringkat 1!" Katanya mendekati Midoriya, "Hua! Terlalu dekat!" Kata Midoriya. "Kamu siapa?" Tanyaku, "Hehe, aku dari prodi pendukung, Mei Hatsume," jawabnya, "Oh, kamu yang tadi menggunakan alat di rintangan kedua," kata Uraraka, Hatsume tersenyum. "Aku memang tidak mengenalmu, tapi biarkan aku memanfaatkan posisimu," jelas Hatsume, Jujur sekali orang ini, batinku. Seketika Hatsume sudah berbicara empat mata dengan Midoriya tanpa memedulikan aku dan Uraraka, "He, mereka cepat dekat ya," kataku.

"Kami dari prodi pendukung mengembangkan peralatan yang dapat menunjang quirk pahlawan," jelas Hatsume, "He..... jadi kalian yang membuat kostum-kostum kami?" Tanyaku, "Betul sekali...." balasnya, he... keren..... batinku. Kami melihat-lihat perlatan yang dibawa Hatsume, hal inilah yang membuat aku dan Uraraka tersisih kembali. "Hm? Ada yang cemburu sepertinya...." kataku setelah melihat wajah Uraraka, "He-he-he? Ng-ngga, a-aku ngga cemburu," sangkal Uraraka salah tingkah, "Hm? Aku kan ngga bilang kamu....." balasku, Uraraka makin salah tingkah sampai dia memukul-mukulku, aku tertawa melihatnya. Saat sedang melihat-lihat, sekilas mataku menangkap sesuatu di dalam kotak peralatan Hatsume, "Ne, Hatsume, ini bom asap bukan?" Tanyaku menunjukkan bola kecil seperti bom asap milikku, Hatsume mengangguk, Kalau begitu.... aku tersenyum puas.

Kami mendengar suara alarm, tandanya waktu untuk membuat tim sudah selesai. Kami pun bersiap di posisi kami, "Ingat ya, kita hanya bertahan, jangan lupa dengan strateginya," kata Midoriya, kami semua mengangguk lalu mulai membentuk kavaleri kami, aku sebagai kuda, Hatsume dan Uraraka berada di sayap kiri dan kanan, dan Midoriya penunggangnya, kami juga sudah memakai perlengkapan dari Hatsume. "Heh, nilai kita lumayan besar ya," kataku melihat ikat kepala Midoriya.

"BAIKLAH.... TIMNYA SUDAH TERBENTUK," pengumuman dari Mic-sensei, "NAH, KITA MULAI, HITUNG MUNDUR BATTLE ROYAL YANG BRUTAL INI," "Hehe brutal katanya?" Gumamku, "THREE...... TWO..... ONE.....," "START...." seruan dari Midnight-sensei memulai adu kavaleri ini.

Baru saja mulai, semua tim sudah mulai menyerbu kami. "Bagaimana Midoriya?!" Tanyaku, "Baiklah, kita akan kabur," kata Midoriya. Baru selesai bicara, tiba-tiba tanah yang kami pijak mrnjadi lunak sehingga membuat kita tenggelam, "Apa-apaan ini.....?" Kata Uraraka panik, "Sial, kita tidak bisa lari," kataku. "Uraraka-san, Hatsume-san, merunduklah!" Perintah Midoriya, Midoriya langsung menyalakan jetpack yang ia kenakan lalu kami terbang ke atas menghindari serbuan tim lain. Saat kami mulai mendarat, "Hatsume, bom asapnya," perintahku, "Siap...." Hatsume membanting bom asap yang cukup banyak sesaat sebelum kami mendarat. Saat asap masih tebal, aku membuat ilusi clone dan menyebar keluar dari kepulan asap dan kami yang asli aku buat tidak terlihat. "Sial, mereka menjadi banyak," kata salah satu tim, "OHO, APA INI, TIM MIDORIYA MENJADI BANYAK, SUNGGUH STRATEGI YANG CERDIK," "Bagus Hikari-kun, dengan ini kita hanya perlu bertahan," kata Midoriya. Ini tidak akan lama, aku mengkhawatirkan Tokoyami dan Dark Shadownya.

Hikari (Boku No Hero Academia OC Story) (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang