Bagian 35

1 1 0
                                    

A/N: Maaf banget kalo misalkan ceritanya Hikari bakal lambat dalam publikasi, soalnya author lagi nyoba bikin cerita baru, tapi tenang aja, ceritanya Hikari bakal terus dilanjut hehe

Di salah satu Tv aku melihat Yaoyorozu, Shoji, Jiro, dan Tsuyu di sebuah gedung. Keadaan mereeka benar-benar terpojok, "Hm? Kameranya agak buram," kataku melihat gambar di Tv itu agak buram, "Mengembun?" Tanya Todoroki, "Hm? Bagaimana kau tau?" Tanyaku, "Kalau kau melihat keadaan Asui yang tertidur, kemungkinan ruangan itu menjadi dingin," jelasnya, "A.... karena katak akan berhibernasi saat dingin," kataku sambil memakan kue. Aku menonton lagi, sepertinya mereka sudah berhasil mengatasi keadaan buruknya, "Sepertinya mereka akan segera menyusul kemari," kataku.

"PESERTA YANG LULUS SUDAH 60 ORANG, JIKA ADA 40 PESERTA LAGI YANG LULUS, UJIAN PERTAMA AKAN BERAKHIR," pengumuman dari Mera-san, "Ah... aku kenyang," kataku setelah menghabiskan makanan ku, "Kau ini benar-benar tukang makan ya," kata Todoroki, "Hey.... aku butuh tenaga setelah melawan orang tau," balasku.

Tidak berapa lama, aku melihat Yaoyorozu dan yang lain memasuki ruang tunggu. "Ah, Hikari-san, Todoroki-san," sapa Yaoyorozu yang digendong Shoji, "Yo kalian," sapaku balik, "Mana yang lain?" Tanya Jiro, "Mereka belum datang, aku dan Hikari pertama, kemudian kalian," jelas Todoroki, "Yaoyorozu, langsung makan saja," kataku memberikan kue dari meja hidangan tadi, "Ah, terima kasih, Hikari-san," katanya mengambil kue yang kuberikan, "Sisanya ada di sana," kataku menunjuk ke arah meja hidangan.

"Kau ternyata cepat juga ya, Hikari-chan," kata Tsuyu, "Tentu saja, aku ini benar-benar kepepet tadi," kataku. Aku kembali menonton layar tadi "Dengan ini masih ada 15 orang lagi dari kelas kita," kata Shoji, aku mengangguk. Mereka berempat pergi melepas target mereka, "A, itu Midoriya," kataku saat melihat Midoriya di salah satu layar, dia bersama Uraraka dan Sero, mereka benar-benar sedang kerepotan.

"Hikari-chan," panggil Tsuyu, "Ah, Tsuyu, kau sudah melepas targetnya," kataku, dia mengangguk, "Bagaimana Ochaco-chan?" Tanyanya, "Dia dan Midoriya sepertinya akan segera kemari," kataku.

"SAAT INI SUDAH 79 PESERTA YANG LULUS," pengumuman dari Mera-san. "Tinggal 21 lagi ya...." kata Shoji, "Dan kelas kita tinggal 9 orang lagi," kataku, "9 orang?" Tanya Jiro, aku mengangguk, "Midoriya, Sero, dan Uraraka baru saja berhasil, dan Bakugo, Kirishima, dan Denki menyusul," jelasku, "Kau ini perhatian sekali ya, Hikari-chan," kata Tsuyu, "Ah tidak...." balasku.

Aku mencari teman-teman yang lain, mereka benar-benar tersebar, Lagi-lagi aku tidak melihat Aoyama, batinku. Tidak berapa lama, Midoriya dan yang lain memasuki ruang tunggu. "Semuanya syukurlah baik-baik saja," kata Yaoyorozu menyambut mereka, "Yao-Momo, kami baik-baik saja kok," balas Denki, "kalian cukup cepat selesainya," lanjutnya, "Kami juga baru selesai," kata Shoji. "Hikari-kun, kau cepat juga ya...." kata Uraraka, Kenapa semuanya mengatakan itu, batinku, aku tersenyum menyombong, "Ochaco-chan, kunci untuk melepas targetnya ada di belakang," kata Tsuyu sambil memberikan minum ke Uraraka.

"Dari kelas A berarti sudah 12 ya," kata Todoroki, "Masih sisa sembilan lagi," kata Midoriya, "Pengumumannya bilang tinggal 19 peserta lagi," kata Yaoyorozu, "Hikari-kun, bagaimana yang lain?" Tanya Midoriya, "Aku lihat tadi mereka menyebar, tapi aku tidak melihat Aoyama dan Iida," jelasku melihat layar lagi, "Iida-kun," kata Uraraka cemas. Midoriya dan yang baru sampai pergi untuk melepas target mereka.

"Ah, itu dia Aoyama," kataku saat melihat Aoyama sedang melompat, tiba-tiba jubahnya ditarik Iida saat dia akan diserang, mereka terkepung. Iida lari sambil menarik jubah Aoyama, "Uh... pasti sakit," kataku sambil memakan kue, "Hm? Kau makan lagi?" Tanya Todoroki, "Sh... Todoroki bawel," omelku.

Pengumuman mengatakan kalau sudah ada 8 orang lulus, berarti tersisa 11 slot lagi. "Semoga mereka semua lulus," kataku, "Tesisa 9 orang lagi...." kata Yaoyorozu resah. Iida dan Aoyama masih berlari, sementara sisanya bersembunyi.

Tiba-tiba, Aoyama melepas gandengan Iida lalu mengarahkan lasernya ke atas. "Apa yang dilakukan Aoyama?" Tanya Denki, "Menarik perhatian," jawabku sambil minum, "Itu sudah jelas," balas Denki, "maksudku kenapa?" Tanyanya. Aku meminum teh yang disediakan, "Entahlah," kataku, Tujuannya memang ingin menyerah, tapi sepertinya tujuannya tidak akan tercapai, pikirku. Benar saja, saat sekolah lain berkumpul, mereka diserang segerombolan burung, teman-teman kelas datang membantu. Satu-satu teman-teman kami lulus ujian ini. Aku tersenyum puas.

"SELESAI..... 100 ORANG TERPENUHI! DENGAN INI UJIAN TAHAP PERTAMA SUDAH SELESAI!" Pengumuman dari Mera-san mengakhiri ujian tahap pertama. Kami sekelas senang karena semua teman-teman sudah lulus, "Syukurlah...." kataku, "Hikari! Kau sudah habis berapa gelas?!" Tanya Denki, aku bingung, "A! Aku kelepasan," kataku saat menyadari gelas minuman yang sudah kutumpuk daritadi sudah membentuk replika Tokyo Tower.

------------------

"Baiklah, untuk ke-100 orang yang sudah lulus ujian pertama, tolong lihat ini," kata Mera-san. Pandangan kami langsung menatap layar. Arena ujian diledakkan hingga hancur, "Ujian selanjutnya merupakan ujian tahap akhir, mulai dari sini kalian akan menjadi saksi bencana ini lalu melakukan simulasi penyelamatan," pengumuman dari Mera-san. "Wah.... definisi buang-buang duit," kataku, "Aku setuju," balas Yaoyorozu, sesama anak konglomerat pasti mengerti.

"Kalian yang sudah lulus tahap pertama, kami anggap sudah memiliki surat izin pahlawan sementara, dan disitulah kami akan menguji kemampuan kalian dalam melakukan simulasi penyelamatan," lanjut Mera-san, "Tunggu dulu, itu..... Anak kecil?!" Kataku saat melihat ada seseorang di layar, "Hm? Bukan hanya anak kecil, ada orang tua juga," kata Shoji, "Eh, itu berbahaya, apa yang mereka lakukan di sana?" Tanya Mineta. "Mereka adalah orang-orang profesional yang telah dilatih sebagai korban yang perlu diselamatkan, 'Help Us Company', disingkat H.U.C," kata Mera-san, "Perusahaan macam apa itu?" Tanyaku, "Profesional yang perlu diselamatkan?" Tanya Sero, "Di era pahlawan seperti ini, mungkin memang seperti itulah tugas kita," kata Ojiro.

"Orang-orang H.U.C berpakaian layaknya korban dan berada di lokasi bencana terjadi, dan kalianlah yang akan menyelamatkan mereka dari sana, lalu penilaian kami kali ini didasarkan pada poin penyelamatan kalian, jika nilai kalian melebihi standar, maka kalian lulus, ujian akan dimulai sepuluh menit lagi," jelas Mera-san.

"Penyelamatan ya...." gumamku, Sayangnya aku benci orang yang banyak merengek, jadi mungkin aku harus bersabar, pikirku.

(A/N: author menerima masukan-masukan yang visa membuat cerita menjadi lebih baik)

Hikari (Boku No Hero Academia OC Story) (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang