Bagian 6

13 1 0
                                    

"Ayo langsung makan, keburu rame," usulku, Uraraka dan Iida mengangguk. Kami pun berjalan ke kantin sekolah. Benar saja, kantin sudah cukup ramai. Kami mencari bangku saat sudah mendapatkan makanan kami, "Wah... duduk dimana ini?" Tanya Uraraka melihat sekeliling, "Ochaco-chan," seseorang memanggil Uraraka, itu Tsuyu bersama Shoji, "A, Tsuyu-chan," kami menghampiri mereka dan duduk makan bersama.

"Ochaco-chan, tadi itu hebat lo," kata Tsuyu memuji, "Hehe, tidak, tidak, itu semua memang rencananya Deku...." balas Uraraka, "Tapi sepertinya tadi yang banyak bergerak adalah Hikari," kata Shoji, aku tersedak ramenku mendengarnya, " Hehe, ngga, semua itu memang bagian dari strateginya Midoriya," sangkalku, Hah.... kaget aku.... batinku.

"Hah.... aku kenyang, ayo kembali ke stadion," ajak Uraraka, kami mengangguk, tapi sebelum itu, Mineta dan Kaminari memanggil Uraraka dan Tsuyu. Aku menatap mereka penuh curiga, Suka ngga bener kadang-kadang, batinku, aku memandang Shoji dan dia hanya mengangkat bahunya.

"ISTIRAHAT MAKAN SIANG SUDAH SELESAI, DAN SEKARANG SAATNYA PENGUMUMAN BABAK FINAL," pengumuman dari Mic-sensei, "TAPI SEBELUM ITU, UNTUK PARA PESERTA YANG GAGAL, KAMI SUDAH MEMPERSIAPKAN PERLOMBAAN HIBURAN DIMANA SEMUA PESERTA BOLEH IKUT SERTA,", "He... ada perlombaan hiburan ternyata," kataku "Hm, akhirnya kilauku bisa terlihat," kata Aoyama, "Eh? Aoyama? Kemana saja kau?" Tanyaku saat melihat Aoyama baru muncul, "Hm, aku kehabisan kilauan ku tadi," katanya sambil berpose, "Aoyama aku ada di sini," panggilku, aku tertawa melihatnya.

"Woah bahkan ada pemandu soraknya," kataku melihat sekelompok pemandu sorak di sisi lapangan, "Eh?" Aku bingung melihat anak-anak perempuan kelasku juga ikutan, tapi wajah mereka suram, "Kalian ikutan juga?" Tanyaku sedikit menggoda, mereka tidak menjawab, di sisi lain aku melihat Kaminari dan Mineta saling mengacungkan jempol, Tuhkan bener... kataku dalam hati. "Kenapa aku selalu terkena keusilan Mineta...." kata Youyorozu jatuh berlutut di tanah, "Kaminari.... kurang ajar kau....." kata Jiro kesal sambil mengepalkan tangannya lalu membanting pom-pomnya, "Ngga papa biar aku yang menghukumnya," kataku menghibur. Aku mendekati Mineta dan Kaminari, "Hei kalian," panggil ku, "Ah Hika– iiii," Kaminari ketakutan melihatku, "Maaf ya, tapi ini titipan," kataku tersenyum kemudian memukul mereka berdua dengan keras. "Terima kasih ya Hikari," kata Yaoyorozu, "Hehe, bukan masalah," kataku.

"NAH, NAH! MARI KITA MULAI PERTANDINGAN HIBURAN INI," pengumuman dari Mic-sensei, "TAPI SEBELUM ITU KITA AKAN UNDI TERLEBIH DAHULU PERTANDINGAN SATU LAWAN SATU UNTUK PERTANDINGAN FINAL,"

"He..... pertandingan satu lawan satu?" Kataku, "Iya, setiap tahun sebagai acara final pasti pertandingan satu lawan satu," jelas Sero. "Baiklah, mari kita undi untuk menentukan lawan masing-masing," kata Midnight-sensei, "setelah undian selesai, pertandingan hiburan akan dimulai, ke-16 finalis bebas mau mengikuti pertandingan itu atau tidak" lanjutnya, "baiklah mari ki–" "Anu, maaf," Ojiro mengangkat tangannya, seketika semua perhatian tertuju padanya, "aku mengundurkan diri." lanjutnya, semua orang kaget mendengarnya dan bertanya-tanya kenapa, "Saat adu kavaleri, aku tidak ingat apa yang terjadi, mungkin ini quirk orang itu," alasannya, Orang itu? Tanyaku dalam hati, aku langsung mencari orang yang setim dengan Ojiro dan mataku terpaku pada anak yang waktu itu berbicara di depan kelas, Orang itu ya.... Wajah sedikit suram, quirk hipnotis, aku semakin yakin itu Hi-kun. Semua orang berusaha meyakinkan Ojiro untuk tetap ikut pertandingan final, tetapi tekadnya sudah bulat, "Tenang saja teman-teman," kataku, "ini bukan soal unjuk gigi, tapi harga dirinya," lanjutku, Ojiro menatapku, "jika kamu tidak bisa mengeluarkan tenagamu tanpa tahu apa-apa, kamu merasa melakukannya dengan salah, kan?" kataku menepuk pundak Ojiro. Air mata Ojiro mulai mengalir, "Terima kasih, Hikari," katanya, "terus, kenapa kalian pakai seragam pemandu sorak?" Tanyanya, anak-anak perempuan kelasku kembali suram, aku hanya bisa tertawa. Bukan hanya Ojiro, seorang murid dari kelas B juga mengundurkan diri dengan alasan yang sama, Shinso benar-benar membuat masalah. "Baiklah, Ojiro, Shoda, keputusan pengunduran diri kalian aku terima," ujar Midnight-sensei.

"Kalau begitu, kita perlu pengganti dari tim Kendo," lanjut Midnight-sensei, "Ah, daripada kami yang tidak bisa bergerak waktu itu, lebih baik ambil tim Tetsutetsu saja," ujar Kendo, Hah, ini jadi rumit.... keluhku. Pada akhirnya Ojiro dari kelas A dan Shoda dari kelas B digantikan oleh Tetsutetsu dan Shiozaki dari kelas B.

Undian pun selesai dan hasilnya ditampilkan. "He... aku melawan Ashido?" Gumamku, aku menoleh ke arah Ashido dan memberikan jempol dibalas dengan jempol juga darinya. Aku melihat lagi layar itu, "Midoriya.... Shinso?" Kataku, "Kamu kan kalau tidak salah, Izuku Midoriya?" Tanya seseorang di sebelah kami, Hi–kun...., kataku dalam hati. Aku dan Ojiro reflek menutup mulut Midoriya saat dia hendak menjawab pertanyaan Shinso. "Senang bertemu denganmu lagi, Hikari...." ujarnya sambil berlalu, aku terkejut dia mengingat namaku. Aku dan Ojiro melepaskan mulut Midoriya, "Ada apa Ojiro-kun, Hikari-kun?" Tanya Midoriya, "Jangan pernah balas ucapannya," jawab Ojiro, "Betul, atau kau akan mengalami yang dialami Ojiro dan Shoda," timpalku.

"BAIKLAH! KITA TINGGALKAN DULU TURNAMENNYA DAN KITA MULAI PERTANDINGAN HIBURANNYA,", dan acara hiburan pun dimulai, aku lebih memiilih menonton, karena kepalaku masih pusing gara-gara kavaleri tadi. "Acaranya banyak juga ya....." gumamku melihat perlombaan yang sedang berlangsung, "Hikari-kun...." Uraraka melambai ke arahku, "Semangat terus gadis-gadis...." balasku melambaikan tangan, "Kayaknya tadi mereka kesel sama seragamnya," gumamku melihat cewek-cewek kelasku ikut bersorak menyemangati kelas.

Waktu berlalu, Cementoss-sensei juga sudah selesai membangun arenanya, pertandingannya akan dimulai. "Hikari-kun," panggil Uraraka, "Eh, iya?" Balasku, "Kamu kenapa bengong?" Tanyanya, "Eh, anu, ngga, ngga papa," balasku, aku masih kepikiran soal Hi–kun, dia benar-benar berubah. Saat aku sedang berfikir, Ojiro datang dan duduk di sebelahku, "Ah, Ojiro, kamu sudah beritahu soal Shinso?" Tanyaku, dia mengangguk, "Tapi Hikari, kamu mengenal Shinso darimana?" Tanyanya, aku terdiam sesaat mendengarnya, "Bisa dibilang, dia teman masa kecilku," jawabku. "PARA PENONTON!! BABAK FINAL YANG KALIAN TUNGGU AKHIRNYA DIMULAI!!" Penonton bersorak mendengar pengumuman itu, Baiklah Midoriya, jangan pantang menyerah, kataku dalam hati.

Hikari (Boku No Hero Academia OC Story) (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang