Bagian 18

6 2 0
                                    

NOTE AUTHOR: pertarungan antara tim lain dengan guru ngga akan diceritain di sini, jika ingin lihat, tonton Boku No Hero Academia Season 2 Episode 22–23

Semua tim sudah berhasil melewati ujian praktik dengan baik, hanya saja tim Kirishima dan Sato dan tim Ashido dan Kaminari gagal melewatinya. "Tim Mineta dan Sero, ujian praktik, siap! Mulai!" Mineta dan Sero memulai ujian mereka, "Baiklah Yami, aku akan bersiap-siap, terima kasih ya," kataku, "Um!" balas Yami. Ya aku latihan kembali dalam tidurku selama yang lain mengadakan ujian praktik, "HIKARI-KUN!!!!" Suara Iida memenuhi telingaku, "Aduh Iida, ada apasi...." keluhku sambil mengusap telingaku, "Kau ini santai sekali...." dia mengomeli ku. Aku tidak tahu sudah berapa lama aku bersama Yami, saat aku bangun, ruang monitor sudah ramai. "Iya iya, ah kau ini mengganggu saja," kataku sambil menguap, "Ne, Yaoyorozu, kau bisa membuatkan aku minum tidak?" Tanyaku, dia menggeleng, "Maaf Hikari-san," katanya, "Kau ini Hikari—" Iida tampak kesal, aku memplester mulutnya sebelum mulai berbicara lagi, dia berusaha keras melepasnya. "Jadi Midoriya, kau mau ikut bersiap atau tetap di sini?" Tanyaku, "Aku akan tetap di sini, menonton teman-teman sampai akhir," jawabnya, "Baiklah kalau begitu, aku pergi," kataku berlalu dari ruangan itu, sebelumnya aku menghilangkan dulu plester di mulut Iida.

Aku menuju tempat ujian praktikku, "Ground Beta ya...." kata ku saat sampai tempat praktik, "Hm? He... dia sudah di sini," gumamku saat melihat Bakugo, "Yo, Bakugo!" Sapaku, "Diam kau, rubah bego...." balasnya, Uuuhh kejamnya, aku tak membalas, aku duduk di samping tempatnya berdiri, menunggu Midoriya datang.

Saat pengumuman tim Mineta berhasil, aku mendengar kaki yang berlari, itu Midoriya, aku berdiri dan bersiap-siap. Bakugo melihat ke arah Midoriya saat Midoriya sampai. "Tim Midoriya, Kitsune, dan Bakugo, ujian praktik, siap! Mulai!" Pengumuman tanda ujian dimulai. Kami memasuki Ground Beta.

Aku merasakan tekanan yang lebih besar di antara Bakugo dan Midoriya dibandingkan antara kami dengan All Might, Oi, oi, tenang sedikit dong.... batinku melihat wajah Bakugo yang kesal. Bakugo mulai berjalan duluan meninggalkan kami, "Midoriya, sebaiknya kau mengejarnya," kataku, dia mengangguk lalu menyusul Bakugo, Bagus.... maaf ya, kalian harus jadi tumbal, batinku. Rencanaku memang ingin kabur, tapi untuk kabur dari seorang All Might, diperlukan pengalihan perhatian yang pas, "Pastikan dia lupa tentangku ya," kataku. Aku menghilangkan diriku dan mulai memanjat gedung, aku berencana kabur lewat atas.

Sebenarnya aku juga mengawasi dari atas, kalau-kalau mereka butuh bantuan, bagaimanapun juga, mereka rekan timku. Midoriya mencoba mengajak ngobrol Bakugo, tapi sepertinya Bakugo tidak peduli, "Sudahlah Midoriya kau membuang waktumu," kataku, merasa mengatasi mereka tidak menolong, aku mulai berlari melewati gedung-gedung, aku berhenti saat melihat All Might ada di gerbang keluar, Sial,.mereka masih jauh lagi..... batinku.

SEMENTARA DI RUANG MONITOR

"Are? Deku-kun dan Bakugo hanya berdua?" Kata Uraraka, "Benar juga, kemana Hikari-chan," balas Tsuyu, mereka terdiam sejenak, "Mengingat apa yang pernah dia lakukan saat adu kavaleri, pasti dia punya rencana sendiri," kata Iida, Yaoyorozu mengangguk setuju dan teringat saat adu kavaleri di festival olahraga kemarin.

KEMBALI KE HIKARI

"Kenapa mereka lama sekali?" Gumamku, "Hm?" Aku melihat All Might mulai bergerak dan melancarkan tinjunya. Efeknya sangat besar, untung saja aku tidak terlempar, aku berpegangan sangat erat pada dinding gedung yang aku pijak, tapi entah dengan Midoriya dan Bakugo. Merasa khawatir, aku kembali ke arah mereka untuk melihat keadaannya, aku berlari empat kaki, "Wah.... kekuatan yang luar biasa," gumamku melihat kerusakan yang dihasilkan All Might, aku mempercepat lariku. Saat aku tiba di tempat mereka, All Might sudah sampai di sana, Cepat sekali.... batinku, aku berhenti dan melihat dari atas, Tekanan apa ini, batinku saat melihat All Might yang mulai serius.

All Might mulai menyerang, Midoriya berusaha lari, tapi Bakugo ngotot ingin melawannya, Dasar nekat, batinku. Bakugo menyerang, tapi berhasil ditangkap oleh All Might, meski ditangkap, Bakugo tetap membuat ledakan agar lepas dari All Might, sayangnya tidak berhasil, dia malah dibanting ke tanah. Setelah selesai dengan Bakugo, All Might mulai menyerang Midoriya. Midoriya menjauh dari All Might, tapi malah bertabrakan dengan Bakugo, Mereka benar-benar tidak ada harapan..... batinku sambil menepuk jidat. Sejauh ini aku masih beruntung karena All Might masih melupakanku.

SEMENTARA DI RUANG MONITOR

Orang-orang yang ada di ruang monitor melihat Bakugo dan Midoriya dihajar oleh All Might, "Di mana Hikari-kun?!" Tanya Uraraka, dia panik melihat Bakugo dan Midoriya yang dihajar habisnoleh All Might, Apa yang kau lakukan, Hikari-kun.... batin Iida

KEMBALI KE HIKARI

Keadaan sekarang benar-benar tidak menguntungkan, Bakugo dan Midoriya tertangkap oleh All Might dan motoritas mereka terbatas, "Aku harus menolong mereka," gumamku, masih dalam keadaan tidak terlihat, aku membanting bom asapku ke arah All Might, saat sudah tertutup asap, aku membuat clone dan menyerang All Might secara membabi buta agar dia bisa melepaskan Midoriya dan Bakugo. Saat All Might sudah melepaskan mereka, aku dengan cepat mengambil mereka dan bersembunyi dari All Might. "Midoriya, Bakugo, kalian tidak apa-apa?" Tanyaku, aku memeriksa mereka, beruntungnya tidak ada luka yang fatal, setidaknya dari luar. "Jangan sentuh aku, rubah bego," kata Bakugo kesal kemudian berdiri, "Kacchan tunggu dulu," kata Midoriya, "BERISIK!" katanya sambil memukul Midoriya, Bakugo benar benar kesal sekarang. "Pada akhirnya, pahlawan sejati yang akan menang," kata Midoriya, "kau selalu mengatakan itu dulu, tapi kenapa kau ingin menyerah tadi?!" Midoriya meneriaki Bakugo, Bakugo yang mendengarnya kesal dan ingin memukul Midoroya lagi, tapi aku berhasil mengikatnya dengan rantai, "ERGH, LEPASKAN AKU DASAR RUBAHH BEGO..... LEPASKAN!" Teriaknya sambil meronta-ronta, "AKU AKAN LEPASKAN KALAU KAU BISA TENANG!" Bentakku tak kalah galak, Bakugo diam, aku melepaskannya, "Aku takkan mengatakan itu lagi," kata Bakugo, "melawan kecepatan gila itu, kemanapun kau lari dan sembunyi kau takkan bisa menghindari pertarungan," lanjutnya, Wah.... dia benar-benar melupakanku, batinku, "Tapi, kita tak punya kesempatan menang kalau bertarung melawan All Might," kata Midoriya. Aku menghela nafas memdengarkan mereka berdua, setelah Midoriya memberitahukan rencananya, mereka kembali ke arah All Might, sementara aku kembali dengan tujuanku.

Aku terus berlari dengan empat kaki, sementara mereka berusaha menahan All Might, Pada akhirnya kembali ke rencana awalku, batinku, aku terkekeh, "Semoga kalian bisa menyusul," kataku, aku mempercepat lariku. Aku sudah dekat dengan gerbang keluar, aku juga melihat Bakugo dan Midoriya sudah dekat, tapi tiba-tiba All Might muncul di tengah-tengah mereka, aku terkejut dan mempercepat lariku, untungnya aku tidak terlihat. "Tinggal sedikit lagi...." kataku, "TIM MIDORIYA, KITSUNE, DAN BAKUGO TELAH LULUS!" Pengumuman kelulusan kami berbunyi, aku terjatuh karena kelelahan, "Hah.... akhirnya selesai," kataku sebelum akhirnya pingsan karena kelelahan.

"Yo," Yami menyapaku, "Yami? Tapi aku– oooo," kataku setelah tau apa yang terjadi, "Hehe, kau benat-benar kerepotan ya," kata Yami menyuruhku duduk, "Ya begitulah, satu tim dengan sepasang 'frenemy' memang merepotkan," balasku sambil menuang teh ke cangkir, "Ya, aku melihatnya tadi, tapi kenapa kau sempat kembali tadi?" Tanya Yami sambil meminum tehnya, "Ah... entahlah, aku rasa masih ada bagian manusia dalam diriku," kataku, Yami tertawa mendengarnya, "Kita ini setengah manusia, kau berharap apa," katanya, aku ikut tertawa, "Pokoknya sekarang santai saja dulu sebelum kau sadarkan diri," kata Yami, aku mengangguk, "Maaf ya Midoriya, kamu harus membawa aku ke Recovery Girl," kataku.

Hikari (Boku No Hero Academia OC Story) (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang