"NAH, WAKTUNYA PERTANDINGAN KEEMPAT," pengumuman Mic-sensei melanjutkan pertandingan, "Sekarang gilirannya Iida kan?" Tanyaku, Midoriya mengangguk. "MIRIP PESERTA VETERAN KAN? DARI PRODI PAHLAWAN, TENYA IIDA....." "Veteran?" Tanyaku, "Em... Iida itu adik dari pro hero Ingenium...." jelas Midoriya, aku mengangguk mengerti. "VERSUS, MEMAKAI PERALATAN PENDUKUNG LENGKAP, DARI PRODI PENDUKUNG, MEI HATSUME," "He... lawannya Hatsume...." kataku, "Pertarungannya akan seperti apa ya?" Tanya Tsuyu.
Akan tetapi, ada yang aneh, Iida memakai seesuatu di punggungnya, "Iida juga memakai alat pendukung!" Seru Sato, aku juga baru menyadarinya. Tentu saja Midnight-sensei selaku wasit menegurnya, "Tapi, Aoyama memakai peralatan juga kan?" Tanyaku, "Aku sudah mendapat izin memakainya," jawabnya sambil berpose. "Spertinya itu alat dari Hatsume-san," kata Midoriya, "He... pantas saja," balasku. Iida mendapat izin dari Midnight-sensei untuk memakai alat. "Tapi aku ragu kalau Hatsume-san beralasan ingin pertarungan yang sportif," kata Midoriya, aku bingung mendengarnya. Aku memerhatikan peralatan milik Hatsume, tidak ada yang aneh, hanya saja, "Mic?" Gumamku. Aku berfikir sejenak, "Ah aku mengerti..... hehe dasar...." kataku saat mengerti tujuan Hatsume memberikan peralatan pada Iida.
"KARENA DIPERBOLEHKAN, PERTANDINGAN KEEMPAT, START," pengumuman Mic-sensei memulai pertarungan ini.
Iida langsung melaju mendekati Hatsume. "BUKANKAH AKESELERASINYA LUAR BIASA, IIDA-KUN?" Suara Hatsume memecah keheningan, "Mic?" Tanya Midoriya, "Dia memakai pengeras suara," jawabku, "sepertinya dia ingin promosi," lanjutku, wajah Midoriya berubah seketika. Benar saja, selama pertandingan berlangsung, Hatsume banyak membicarakan perlatan yang dia dan Iida kenakan. Kami dari bangku penonton hanya menonton dengan tatapan yang canggung. "PARA PENONTON DARI PERUSAHAAN PENDUKUNG, KUMOHON.... KUMOHON PILIHLAH AKU....," katanya, Ehe, dia benar-benar tau cara mempromosikan diri, pikirku. Pertandingan berhalan selama 10 menit dan Hatsume tiidak berhenti mempromosikan alat-alat pendukungnya. Setelah selesai bicara, dia berjalan dengan sendirinya keluar arena, "HATSUME KELUAR ARENA, IIDA MAJU KE BABAK KEDUA," pengumuman dari Midnight-sensei mengakhiri pertandingan, Iida kelihatan kesal meski sudah menang. "Baiklah, saatnya pergi," kataku, "Semoga berhasil Hikari-kun," kata Midoriya menyemangatiku disusul anggukan dari Uraraka, aku membalas dengan jempol dan senyuman.
"KITA LANJUT, PERTANDINGAN KEELIMA," Mic-sensei meembuka acara, "SI ANAK BARU DENGAN PEMIKIRAN RUBAHNYA YANG CERDIK, DARI PRODI PAHLAWAN, HIKARI KITSUNE,", aku memasuki arena, Perkenalan yang tidak buruk, pikirku, aku juga mendengar dari bangku penonton ada yang membicarakan keluargaku, "VERSUS, DARI TANDUK ITU, APA BISA KELUAR SESUATU? KELUAR TIDAK? DARI PRODI PAHLAWAN, MINA ASHIDO,", "Lagi-lagi perkenalan yang aneh," kataku, "Hehehe aku tidak masalah," balas Ashido yang ada di depanku, "Hehe, mohon kerja samanya Ashido," ucapku dibalas senyuman darinya. "PERTANDINGAN KELIMA, START,"
Kami berdua saling medekat, aku berlari empat kaki. Saat sudah dekat aku melompat ke arah Ashido lalu mendorongnya dengan kuat, berharap dia keluar arena, tapi memang tidak semudah itu, "Hehehe, ada apa Hikari? Sayang ya tidak ada bom asap," katanya sambil memberikan pukulan untukku, tapi aku berhasil menghindar. Asap? Aku tersenyum puas. Ashido mulai menembakkan asamnya, aku hanya menghindarinya, "He, kau ini tidak bisa diam ya," katanya, "Maaf saja, tidak ada waktu untuk bicara," kataku, aku melompat ke kepalanya lalu melompat ke atas, aku mengeluarkan asap yang banyak dari mulutku hingga cukup untuk menutupi arena. "Ah, sial, aku tidak bisa melihat," kata Ashido di dalam asap, aku mengelilingi tubuh Ashido dengan clone ku, sudah merasa siap aku menghilangkan asapku lalu mulai menyerbu Ashido, sayangnya dia bisa menghindari setiap serangan dan menghilangkan cloneku, Hm, bagus juga kelenturannya, pikirku.
Saat cloneku sudah habis semua, sisa diriku yang asli. Saat melihat diriku yang asli, "NYIIIAH...." suaraku melengking, Ashido memegang ekorku, sontak aku kaget, karena bisa dibilang itu bagian sensitif, "Hehehe, sepertinya aku menemukan kelemahanmu Hikari," katanya bangga, dia lalu menariknya dan melemparku. Aku tidak akan kalah, aku mencapai kesadaranku dan membuat tali yang mengikat Ashido dengan ujungnya di tanganku lalu menariknya hingga dia terlempar keluar arena, aku berhasil mendarat dan hampir melewati garis batas aren. "ASHIDO KELUAR ARENA, KITSUNE LANJUT KE BABAK KEDUA," pengumuman dari Midnight-sensei di balas dengan sorakan dari penonton.
Aku pergi ke ruangan recovery girl untuk memeriksa ekorku, "Ya, ya sepertinya ekormu tidak apa-apa," kata Recovery Girl, aku lega mendengarnya, karena saat Ashido menarik ekorku rasanya sakit sekali. "Hikari," panggil Ashido yang ada di ruangan itu juga, "good match," katanya memberikan tos kepalan, aku membalasnya, "Maaf ya tadi aku melemparmu cukuo jauh," kataku, "No problem, aku juga minta maaf sudah menarik ekormu," katanya, aku menggeleng. Kami pun keluar dari ruangan Recovery Girl dan menuju tempat kami, "Ah, Hikari-kun," panggil Midoriya, "gimana ekormu?" Tanya, "Ah, ekorku baik-baik saja," kataku sambil mengibaskan ekorku, "jadi, aku kelewatan apa?" Tanyaku, "Pertandingan keenam tadi dimenangi oleh Tokoyami-kun," jelasnya, aku mengangguk, Berarti setelah ini aku akan berhadapan dengan Tokoyami, pikirku.
"LANJUT, LANJUT," pengumuman Mic-sensei, "PERTANDINGAN KETUJUH, PERTARUNGAN ANTARA QUIRK YANG SAMA PERSIS.....", Iya juga, kalau dipikir-pikir, batinku, "JANTAN DAN PENUH SEMANGAT, SI BAJA, DARI PRODI PAHLAWAN, TETSUTETSU TETSUTETSU,", Ehehe, nama yang unik, pikirku, "VERSUS, JANTAN DAN PENUH SEMANGAT, SI PENGERASAN, DARI PRODI PAHLAWAN, EIJIRO KIRISHIMA.....", Bahkan pernkenalannya sama?! "PERTANDINGAN KETUJUH YANG MEMBARA, START....."
Keduanya saling mendekat dan saling memberi pukulan, "Eh? Midoriya, mau kemana?" Tanyaku melihat Midoriya berdiri, "Aku ingin menghibur Uraraka-san," jawabnya, aku mengangguk. Sementara itu, Kirishima dan Tetsutetsu masih saling pukul, "Keren.... seperti menonton kembang api," kataku, Ojiro tertawa mendengarnya. Aku tidak bercanda, muncul banyak bercikan saat Kirishima dan Tetsutetsu saling memukul. Saat-saat terakhir, mereka adu pukulan dan keduanya terjatuh, "KEDUA PESERTA TUMBANG, SERI..." pengumuman dari Midnight-sensei. "Hihi, menarik juga adu pukul tadi," gumamku, "Hikari, mungkin kamu harus mengurangi kebiasaan mu itu," kata Ojiro, "Hm?" Aku bingung mendengarnya.
"SAMBIL MENUNGGU KEDUANYA SADARKAN DIRI, KITA LANJUTKAN KE PERTANDINGAN SELANJUTNYA," pengumuman dari Mic-sensei. "Ah, Midoriya, Iida," sapaku saat mereka sudah kembali ke kursinya. "Jadi, bagaimana strategi untuk Uraraka?" Tanyaku, "Soal itu...." Midoriya berhenti sejenak, "dia punya rencana sendiri," lanjutnya, aku sedikit terkejut mendengarnya, tapi aku percaya kepada Uraraka, Uraraka, semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikari (Boku No Hero Academia OC Story) (Slow Up)
FanfictionSetelah serangn di USJ, UA menerima seorang murid baru. Quirknya kuat dan bisa dikatakan unik. Seorang anak dari keluarga konglomerat yang terkenal. Kenapa dia terlambat masuk? Apakah masalahnya?