I

1.6K 82 4
                                    

Pernah membayangkan bagaimana jika kalian dilahirkan dari seorang wanita yang hamil tanpa adanya pernikahan? Apalagi setelah kalian mengetahui bahwa Ibumu itu berpacaran dengan sesama wanita juga. Apa kalian malu dengan status sosial yang akan diberikan oleh lingkungan terhadapmu dan ibumu? Atau kalian menghargai keputusannya sebagai ucapan terimakasih karna terlah melahirkanmu walau tanpa seorang Ayah?

Begitu juga dengan Naraya Paramita atau biasa dipangil Raya, seorang mahasiswi cantik berumur 19 tahun, jurusan Business Hospitality di Universitas ternama di Bali. Dia tidak pernah membenci atau bahkan mengeluh karena hanya punya seorang Ibu yang memilih untuk memebesarkannya tanpa ada campur tangan dari Ayah kandung Raya.

Bukan karena Ayahnya tidak mau bertanggung jawab. Akan tetapi Sandra, Ibunya memang tidak ingin menikahi laki-laki itu. Sandra tidak sepenuhnya bercerita tentang Ayah kandung Raya, ia hanya bercerita bahwa itu keputusannya dan itu yang membuat dia bahagia.

Sampai ketika Ibunya memperkenalkan seorang wanita di ulang tahunnya ke 17 tahun. Dan beberapa bulan setelahnya, Raya mengetahui bahwa mereka sepasang kekasih. Raya pun menerima hubungan orang tua tunggalnya itu, karena baginya tidak ada hal yang lebih penting selain kebahagiaan Ibunya.

•••

"Mi, hari ini aku ada tugas, kayaknya pulang telat gak bisa nemenin mami makan malem di rumah." Ucap Raya sambil menyantap sarapannya.

"It's okay sayang, nanti mami pergi sama tante Rasti aja." Balas Sandra tersenyum.

"Mami pacaran terus ih, aku aja yang ABG masih single loh." Ujar Raya cemberut.

"Makanya cari pacar, jangan cuma Olive sama Shania aja yang dibawa kesini." Ucap Sandra menyesap kopinya.

"Mereka 'kan sahabatku dari SMP mi. Lagian kita masih sekampus juga, ya wajar kalo aku sama mereka terus."

"Memang di kampusmu isinya mereka doang? Kamunya aja yang kebiasaan gak suka bergaul."

"Duh mi, Mami lupa terakhir aku bawa temen-temen SMPku ke rumah gimana? Semenjak itu mereka semua dan hampir 1 sekolah heboh karena tau Mamiku itu seorang perempuan cantik, masih muda, single, pengusaha sukses. Belum lagi..." Raya sedikit menggantungkan kalimatnya, mengingat kejadian dimana dia terus-terusan dibully karena terlahir tanpa Ayah.

"Hey, gak usah diinget. Biarin aja mereka mau bilang apa, gak perlu kamu pikirin. Mami berangkat duluan ya, pagi ini ada meeting penting. See you darling." Ucap Sandra mencium kening anaknya.

"Mi.." Panggil Raya memberhentikan langkah sang Ibu.

"Kenapa sayang?" Tanya Sandra memutar tubuhnya.

"Aku mau ketemu Papi.."

"Okay, we'll talk about later ya. Mami telat, daahh." Ucap Sandra melanjutkan langkahnya.

Raya hanya bisa menghela nafasnya kasar, sampai detik ini, ia tidak pernah bertemu dengan sosok sang Ayah. Bahkan Ibunya pun tidak pernah membahas apapun, setiap Raya bertanya kepada Sandra pun tidak pernah mendapatkan jawaban. Ibunya akan selalu mengalihkan topik pembicaraannya.

Raya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sampai dia menyadari mobil yang ia kenal berhenti di pinggir jalan dengan cap terbuka. Raya pun menepikan mobilnya dan menghampiri pengendara itu.

"Mobilnya kenapa tan?" Tanya Raya ke perempuan di depannya.

"Loh Raya? Em.. Ini mogok tante lupa servis minggu ini, jadinya ya begini deh." Jawab perempuan itu yang ternyata Rasti pacar Ibunya.

"Udah telfon bengkel? Tante mau kemana? Biar bareng aja sama aku." Ajak Raya.

"Ke kampus, dia dosen baru pengganti Miss. Julia yang lagi cuti." Sahut perempuan yang keluar dari kursi samping kemudi.

Relationshit (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang