"Jadi siapa perempuan beruntung yang udah dapetin hati kamu?" Tanya Rasti sambil menyesap winenya.
"Sebenarnya ada 2 orang yang buat pikiranku gak karuan. Ini rumit, aku bahkan gak bisa nentuin perasaan aku sendiri." Jelas Raya.
"Maksudnya kamu jatuh cinta sama 2 orang yang deketin kamu?"
"Nope. Salah satu dari mereka itu masalaluku, dia sempet ngejauhin aku saat aku jujur tentang perasaanku dulu. Tapi sekarang dia dateng lagi, minta maaf dan bersikap seperti memintaku kembali. Tapi sayangnya aku berharap dengan orang lain." Jawab Raya sendu.
"Apa kamu memberikan harapan kepada masalalumu itu?"
"Aku bingung. Satu sisi aku gak mau nyakitin dia karna aku gak tau perasaanku sama dia seperti apa. Disisi lain, aku berharap kepada seseorang yang gak mungkin aku milikin tapi aku gak mau dia jadi milik orang lain. Betapa egoisnya aku sekarang."
Rasti melihat kesedihan lagi di wajah calon anaknya ini. Ia pun mendekatkan dirinya untuk memberikan pelukan sebagai support atas masalah hati yang dialami oleh Raya. Tanpa Rasti tau itu justru membuat harapan Raya makin besar terhadapnya.
"Jangan sedih, suatu saat kamu pasti nemuin solusi untuk masalahmu. Tante selalu ada buat kamu." Ujar Rasti memeluk Raya.
"Gimana caraku kasih tau kamu kalau kamu orang itu. Sedangkan lawanku itu orang tua ku sendiri." Batin Raya.
"Thank you. Apa tante bener-bener cinta sama my mom?"
"Mami kamu itu satu-satunya perempuan yang bisa buat tante selalu spesial dengan sikapnya." Jawab Rasti tersenyum.
"Kalo ada orang yang mencintai tante seperti mami mencintai tante, apa tante akan berubah pikiran?"
"I think no. Sejauh ini cuma mami kamu yang buat tante percaya."
"Berarti ada kemungkinan tante untuk berpaling? Tante gak khawatir soal papi yang akan dateng lagi ke kehidupan mami?" Tanya Raya memprofokasi.
Rasti terdiam, dia kembali dikhawatirkan dengan hal yang mungkin saja terjadi ketika nanti sakti datang dan kembali memperjuangkan Sandra.
"Are you ok?" Tanya Raya lagi.
"Mungkin kalau memang papimu kembali hadir dan memperjuangkan mami kamu lagi, semua itu akan terjawab tergantung dengan sikap mami kamu sendiri Ra." Ucap Rasti setegar mungkin.
"Kalau memang nanti mami dan papi kembali bersama, tante masih punya aku. Aku bakal terus tunggu kamu walaupun sainganku adalah Ibuku sendiri."
Entah keberanian dari mana, Raya nekat melontarkan kata-kata yang sebelumnya tidak pernah dia pikirkan. Setelah ini mungkin Rasti akan berubah sikap terhadapnya.
"Apa maksud kamu?!"
"Orang yang aku maksud itu kamu dan masalaluku itu Kaia. Aku sempet tau kalau kamu mau masuk ke kamarku saat kita berdua lagi ciuman. Maafin aku, maaf atas ketidaksopanan ini. But, aku jatuh cinta sama pacar ibuku sendiri."
Raya hanya bisa tersenyum dengan pengakuannya, itu hal tergila yang pernah dia lalukan. Raya tidak berani menatap Rasti, dia hanya menunggu respon yang diberikan oleh Rasti selanjurnya.
"Kenapa? Kenapa bisa Naraya? Kamu bahkan gak pernah bisa deket sama tante sejak pertama kali kita ketemu." Ucap Rasti masih tidak percaya.
"Memang kamu kira kenapa aku gak bisa deket sama kamu? Selain aku mau mami dan papi bersama lagi, aku selalu nolak apapun alasan yang aku rasain sama kamu . Tapi semenjak kamu jadi dosen pengganti di kampus, kenyataannya aku jatuh cinta sama calon istri Ibuku dan aku gak bisa liat kalian bermesraan. Tapi paling tidak aku udah cukup untuk ungkapin semua ini sekarang. Please, aku tau kamu cuma cinta sama mami, bahkan aku gak bisa jadi seperti mami yang kamu cintai tapi aku yang bakal terima kamu ketika mami balik lagi sama papi."
![](https://img.wattpad.com/cover/266929931-288-k9009.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit (Completed)
Ficción GeneralAku yang salah, masalahnya ada padaku dan faktanya aku tidak bisa menahan semua itu. - Naraya Paramita Maaf, harusnya aku tidak memperumit masalah ini. Dan sekarang aku terjebak dalam perasaanku sendiri - Rasti Widyatama Kenapa harus kalian yang teg...