Hari berganti, Naraya, Sandra, Rasti dan Kaia sudah berada di tempat yang mereka maksud kemarin, menikmati sunbathing di bibir pantai nusa dua. Semilir angin laut dan teriknya matahari membuat mereka menikmati waktu senggang ditengah kesibukan masing-masing.
Berbeda dengan Naraya yang sedari tadi terus memperhatikan kemesraan Sandra dan Rasti. Nampak terlihat sedikit rasa tidak suka terpancar dari raut wajahnya.
"Kayaknya tadi lo keliatan happy-happy aja pas berangkat, kenapa sekarang lo keliatan gak seneng gitu?" Ucap Kaia yang melihat raut kesal Raya.
"Gue rasa gak perlu lo tau kenapa alasannya". Jawab Raya sinis.
"Santai dong. Kan gue cuma tanya. Sensi banget."
"Lagian selama ini 'kan lo yang selalu jutek sama gue. Gue bahkan gak pernah buat salah ke lo." Raya mulai jengah dengan sikap Kaia yang selama ini selalu dingin terhadapnya. Memang tidak ada pengaruhnya untuk Raya, tapi kalau memang Rasti dan Sandra akan menikah, tandanya Kaia akan dekat dengan keluarganya.
"Gue selalu jutek ke semua orang, gak cuma sama lo."
"Gue tau jelas alesan lo kak. Denger ya, kalo kejadian waktu itu ngebuat lo ngehindar dari gue it's ok, gue gak masalah sama sekali. Tapi gue gak mau sikap lo terus-terusan kayak gini di depan nyokap gue." Jelas Raya.
Kaia hanya diam dan tidak berkata apapun. Tidak ingin memperpanjang percakapan yang ini. Narayapun hanya bisa menahan kekesalannya, kenapa harus Kaia yang akan menjadi saudara sepupu Rasti pikirnya.
•••
Mood Raya masih belum berubah, sekitar pukul 1 siang mereka makan bersama di sekitaran pantai. Suasana hening menyelimuti makan siang mereka, sampai akhirnya Sandra memberi tahukan hal yang membuat Raya bertambah kesal.
"Raya, lusa Mami harus pergi ke Jepang dan baru bisa pulang minggu depan. Jadi selama 1 minggu ke depan, kamu tinggal sama tante Rasti dan Kaia ya." Ucap Sandra
"Mi.. Aku bisa kok di rumah sendiri, nanti aku minta temenin Olive sama Shania aja. Gak perlu nginep di tempat tante Rasti." Jawab Raya
"Gak, Mami gak setuju, gak mungkin juga kalo Mami minta tante Rasti bolak-balik ke rumah. Dan Mami juga khawatir kalo kamu cuma sama temen-temenmu di rumah. Please ngerti dong."
"Aku udah gede Mi, aku bisa urus diri sendiri!" Ucap Naraya dengan nada tinggi meninggalkan Sandra, Rasti dan juga Kaia.
"Naraya!" Panggil Sandra dengan kesal.
"San, biarin. Mungkin dia butuh waktu sendiri." Ucap Rasti menenangkan.
"Biar aku aja mbak yang coba kasih pengertian ke Naraya." Sahut Kaia yang hanya diangguki oleh Rasti.
Naraya sangat kesal, terlihat dari tangannya yang mengepal kencang dan sorot matanya yang tajam memandang laut. Kaia tau, kedatangannya pasti hanya akan menambah buruk suasana. Sehingga ia memilih hanya untuk mengawasi Naraya dari jauh.
Kaia teringat percakapannya tadi dengan Raya, ia tau bahwa sikap dinginnya selama ini menyebalkan. Tapi hanya itu yang bisa dia lakukan untuk menutupi rasa yang sebenarnya.
•••
4 tahun yang lalu
"Kenapa kalian selalu ganggu kak Atha? Lebih baik kalian pergi atau aku bakal lapor ke guru." Ucap gadis berambut cokelat di depan 4 orang kakak kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit (Completed)
General FictionAku yang salah, masalahnya ada padaku dan faktanya aku tidak bisa menahan semua itu. - Naraya Paramita Maaf, harusnya aku tidak memperumit masalah ini. Dan sekarang aku terjebak dalam perasaanku sendiri - Rasti Widyatama Kenapa harus kalian yang teg...