XXIV

318 34 0
                                        

Note: Sebelum baca, bisa di play musik di atas biar dapet feelnya berada di posisi Rasti. Take a deep breath and happy reading. Thank you.

•••

Rasti Widyatama POV

Setahun sudah aku meninggalkan kota dimana kenangan terindah sekaligus menyakitkan, keputusanku setahun lalu membuatku membulatkan tekad untuk pergi jauh dari kota ini. Dan selama satu tahun ini pun aku sibuk mengobati hatiku atas pilihanku sendiri. Aku terus berpindah tempat setiap bulannya demi pekerjaanku yang baru.

Ya, aku sudah tidak menjadi dosen lagi, semenjak pergi dari kota ini aku memutuskan untuk menjadi travel writer yang menjelajahi hampir seluruh negara. Dan kepulanganku hari ini ke Bali tidak lain karena undangan yang aku terima satu bulan yang lalu dari Kaia.

Hanya Kaia yang masih berkomunikasi baik denganku, bukan berarti Sandra, Raya dan Sakti tidak menghubungiku; akan tetapi aku yang menutup akses untuk berkomunikasi dengan mereka.

Aku tahu dari Kaia, ketika awal kerpergianku, Raya sangat marah dan sempat membenciku karena aku pergi tanpa berpamitan dengannya. Tapi itu adalah keputusan terakhirku ketika aku memutuskan untuk tidak memperjuangkan salah satu antara Sandra dan Raya.

Dan kali ini, aku kembali harus menyiapkan mental untuk bertemu dengan mereka berdua. Ditambah kali ini aku harus meneguhkan hati untuk menghadiri pernikahan Sandra dengan Freya.

Betapa lucunya diriku sekarang, ketika setahun lalu aku yakin ingin meninggalkan keduanya; sekarang ketika aku menginjakkan kaki lagi di kota ini, tiba-tiba rasa rindu yang teramat dalam menyergapi hati ini. Bahkan aku tanganku selalu bergetar ketika memegang undangan pernikahan itu.

Ketika sedang melamun tentang semua kenangan di kota ini, fokusku teralihkan pada notifikasi di ponselku.

to: rusticrast

from: sandra.prdpta

365 hari sudah setelah pertemuan kita terakhir kali, setahun sudah kamu pergi tanpa kabar. Aku harap kamu selalu baik-baik saja di mana pun kamu berada. Ras, aku bahkan belum sempat mengucapkan kata maaf ketika kamu pergi saat itu. I'm so sorry Ras, really sorry for everything. Terima kasih banyak sudah memberikan waktumu yang singkat itu untuk menemaniku, terima kasih banyak sudah bersedia menjadi teman keluh kesahku saat itu, terima kasih banyak atas semua pelajaran yang aku dapatkan dari segala masalah yang pernah kita lewati bersama. I'll get married, Ras. Aku sudah menitipkan kepada Kaia undangannya untukmu karna dia tidak memberikanku alamat tinggalmu yang baru. Hari ini adalah hari terakhir kesendirianku, karna besok aku dan Freya akan menikah. Aku dan Freya berharap kamu bisa meluangkan waktu sebentar untuk datang ke pernikahan kami. Tapi jika memang tidak bisa, tidak apa. And the last, i wanna say, i miss you so much. We're still can be the best friends forever. I'm promise.

Sandra mengirimkanku pesan di email lamaku, dia masih ingat email itu ternyata..

"I miss you too San, i miss you so badly!"

Aku hanya bisa menangis dalam kesunyian. Hatiku kembali bergemuruh ketika mendapatkan pesan dari Sandra. Sakit atas kehilangannya kini muncul lagi dipermukaan, aku sangat merindukannya..

Tangisku semakin pecah ketika mengingat kenangan manis antara aku dan Sandra di masa lalu, ketika pertama kali dia menyatakan perasaannya kepadaku, ketika dia berjuang dengan keras meluluhkan hati kedua orang tuaku, ketika kami menghabiskan waktu bersama, dan puncaknya ketika dia melamarku saat itu, saat yang sama aku merasakan penyesalan tiada akhir karena sudah mengkhianatinya. Ternyata aku masih belum siap kehilangan Sandra selamanya dari hidupku.

Relationshit (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang