Malamnya, setelah pulang dari kampus dan menerima pesan dari kekasihnya, Rasti langsung pulang menuju rumah Sandra menyiapkan makan malam untuk mereka. Walaupun Sandra sempat mengajak untuk makan malam di luar, Rasti memilih untuk repot memasak di rumah sang kekasih.
"I'm Home.." Ucap Sandra memasuki area dapur.
"Kamu mandi dulu, setelah itu baru kita makan." Ujar Rasti yang masih sibuk dengan masakannya.
"Kita cuma makan berdua loh, kamu masaknya banyak banget." Kata Sandra mencicipi sepotong udang di meja makan.
"Ya siapa tau, anakmu pulang belum makan. Lagian aku yakin, kamu masih belum bisa ngilangin kebiasaan makan tengah malam."
"Ya memang sih, tapi gak makan berat juga. Umurku udah gak muda, gak mungkin kalo harus terus-terusan makan karbo tengah malem." Protes Sandra.
"Kamu masih cantik, sama kayak waktu ngebimbing aku di kampus dulu." Ucap Rasti menggoda.
"Ah, lebih baik aku mandi. Kalo aku masih disini, makan malamku batal. Yang ada kamu yang aku makan."
Rasti hanya menggeleng mendengar ocehan kekasihnya itu. Hubungan mereka memang baru berjalan 2 tahun. Tapi mereka sudah saling mengenal semenjak sama-sama kuliah di Jakarta. Sandra yang merupakan kakak tingkatnya, dulu sangat dekat dengannya. Hingga akhirnya Sandra melanjutkan S2 di Manchester membawa Naraya Kecil dan Rasti yang melanjutkan pendidikannya di Bali.
Dan mereka kembali di pertemukan 5 tahun lalu dalam sebuah reuni kampus. Rasti tahu jelas bagaimana Sandra saat itu membesarkan Naraya seorang diri. Sandra hanya tinggal sendiri di Jakarta kala itu, sedangkan keluarganya berada di Inggris.
Keputusan yang dibuat Sandra sangatlah mengangetkan keluarganya termasuk Rasti. Sandra memilih untuk tidak menikahi kekasihnya saat itu dikarenakan ia seorang asisten dosen di kampusnya. Sebagai sahabat saat itu, Rasti hanya bisa terus mendukung apapun pilihan Sandra.
Dan sekarang justru mereka menjadi sepasang kekasih, entah siapa yang memulainya tapi mereka berkomitmen untuk menjalani ke tahap yang lebih serius untuk hubungan ini. Ke dua keluarga sudah merestui akan hubungan mereka, walau sempat ada pertentangan dari keluarga Rasti, tapi Sandra mampu meyakinkan calon mertuanya itu.
"Sayang, kenapa kamu melamun?" Sapa Sandra yang sudah duduk di kursi meja makan.
"Nope. Cuma lagi nginget gimana dulu kamu kuliah sambil kerja dan ngurusin Raya." Jawab Rasti menyiapkan makanan di piring Sandra.
"Aku pun masih gak nyangka bisa ngelakuin semua hal itu. Dan aku bersyukur punya sahabat yang baik yang mau jaga Raya waktu aku harus kerja sampe malam."
"Dan sekarang Raya udah besar. Kayaknya baru kemarin aku ganti popok dia dan sekarang dia udah jadi salah satu mahasiswiku di kampus."
"Oh, jadi kamu di tempatin di kampus Naraya? Bagus dong. Kalian bisa lebih akrab setelah ini dan mungkin memantaunya sedang dekat dengan siapa."
"San, anakmu udah 19 tahun loh. Biarin aja dia mau deket sama siapa. Lagian kamu sendiri yang bilang kalo dia kurang suka bergaul."
"Iya sih. Tapi Ras, dia mulai tanya soal Papinya. Tadi pagi dia sempet bilang mau ketemu. Aku bingung harus cari alasan apalagi." Ujar Sandra cemas
"Kamu belum cerita semuanya? San, dia harus tau siapa Papinya. Dan dia juga berhak untuk ketemu sama Sakti."
"Kamu tau kan alasan aku gak mau menikah sama dia? Sengaja pergi dari Jakarta dan milih balik ke Manchester. Sampe detik ini pun aku gak komunikasi sama dia. Aku cuma khawatir Sakti ngerebut Naraya dari aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit (Completed)
General FictionAku yang salah, masalahnya ada padaku dan faktanya aku tidak bisa menahan semua itu. - Naraya Paramita Maaf, harusnya aku tidak memperumit masalah ini. Dan sekarang aku terjebak dalam perasaanku sendiri - Rasti Widyatama Kenapa harus kalian yang teg...