16. We'll Be Okay

738 138 31
                                    

Hal pertama yang Jinri lihat ketika membuka mata adalah kakak perempuannya yang terlelap di sisi ranjang. Menelisik ke sekeliling ruangan, dia bisa menebak ini adalah rumah sakit. Kepalanya yang sedikit pening dipaksa memutar ulang kejadian sebelum dirinya berakhir di sini.

Bicara dengan Sena, terjatuh ke dalam kolam renang yang dalam, lalu samar-samar melihat Jungkook. Namun ... di mana Jeon Jungkook sekarang?

Jinri mendudukan dirinya tanpa berniat membangunkan Shin Jihye. Dengan tubuhnya yang masih terasa lemas, dia turun perlahan. Sekarang pukul sebelas malam. Itu artinya sudah tiga jam semenjak dia pingsan.

Saat membuka pintu ruang rawatnya, Jinri bisa melihat keberadaan beberapa keluarga Jungkook sedang duduk di ruang tunggu. Ada Wonwoo dan Yena yang tadi juga menghadiri acara. Melihat lebih jauh, ada Sena yang duduk di kursi paling dekat dengan pintu ruangan yang dia yakini ada Jungkook di sana.

Jungkook tadi benar-benar kacau. Sekarang bagaimana kondisinya?

Melihat Sena membuat kemarahan dalam diri Jinri meningkat. Dia berjalan mendekat. "Kenapa kau di sini?" tanya Jinri dengan dingin.

Wonwoo dan Yena yang melihat Jinri ikut mendekat.

"Aku di sini karena Jungkook, apalagi?" jawab Sena.

Jinri berdecih. "Setelah membuatnya sakit kau masih ingin di sini? Untuk apa?"

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak membuatnya sakit, tapi kau!" timpal Sena tidak terima.

Jinri menunjuk wajah Sena dengan telunjuknya. Auranya benar-benar bukan Shin Jinri yang biasanya. "Kau pikir apa yang terjadi padaku sampai membuatnya sakit? Bukankah itu ulahmu ... pembunuh?"

"Ya! Jaga bicaramu Shin Jinri! Aku bisa menuntutmu!" balas Sena dengan suara tinggi.

Jinri tertawa remeh. "Silakan. Lakukan semaumu, maka aku pun akan melakukan semauku."

"Jinri-ya, sebenarnya ada apa?" tanya Wonwoo.

"Tidak ada apa-apa," jawab Jinri. "Kakak, aku ingin melihat Jungkook. Dia pasti membutuhkanku."

"Untuk apa kau menemuinya? Kau hanya akan mengganggu istirahatnya," sahut Sena.

Jinri berjalan mendekat. Meremas satu bahu Sena, lalu berbisik padanya. "Dia akan selalu membutuhkanku karena hanya aku yang dimilikinya. Berhenti mengharapkan apa yang bukan milikmu Hyun Sena. Akan kupastikan kau tidak akan menang."

Wonwoo membukakan pintu untuk Jinri. Di dalam Jinri melihat ibu Jungkook sedang duduk menunggui putranya yang terlelap.

"Eomma," panggil Jinri. "Bagaimana keadaan Jungkook?'

Hyewon menoleh dan memberikan senyuman. "Dia akan baik-baik saja. Bagaimana denganmu? Kondisimu yang mengkhawatirkan."

Jinri menggelengkan kepala. "Aku baik."

Mungkin saja tadi Jinri syok karena jatuh ke kolam. Semua itu membuatnya takut karena tiba-tiba teringat kejadian itu. Terlebih dia sudah tidak bisa berenang lagi semenjak saat itu. Namun, Jinri tidak ingin mengatakan apa yang dia rasakan jika itu membuat ibu semakin khawatir.

Hyewon mengusap lengan Jinri perhatian, lalu membawanya duduk di sofa. "Kau tidak ingin bercerita pada eomma?"

Dahi Jinri berkerut tipis. "Tentang apa?"

"Kejadian tadi." Melihat Jinri terdiam membuat Hyewon kembali bicara, "Semua itu karena Hyun Sena?"

Jinri mendongakkan wajah. "Eomma tahu?" tanyanya.

A Cruel Husband ; ExtendedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang