22. Should We Divorce?

747 135 30
                                    

Hari ini Jungkook nekat pergi ke rumah Sena. Dia harus bicara dengannya.

"Kita harus bicara, Sena," ucap Jungkook. Dia dan Sena berdiri di depan pintu rumah.

Sena membalas antusias. "Tentang pernikahan kita?"

"Bukan."

Ekspresi wajah Sena langsung murung. Wanita itu berbalik hendak masuk ke rumah saja, enggan menanggapi Jungkook. Namun pria itu lebih dulu menarik lengannya.

"Kita harus bicara." Tekan Jungkook lagi.

"Kalau yang ingin kau bicarakan adalah tentang hubunganmu dengan wanita itu aku tidak mau dengar," sahut Jinri.

"Itu kau kan?" Jungkook menatap netra Sena-menelisik. "Kau yang membuat perusahaanku kacau. Itu kau kan?"

Sena tidak bereaksi lebih selain menyunggingkan senyuman.

Perlahan tangan Jungkook melepas lengan Sena. Dia mundur satu langkah. "Kenapa kau lakukan itu?" tanya Jungkook.

Sena mendengkus. "Kau sendiri tahu jawabannya, Jeon Jungkook."

Ya, Jungkook mungkin tahu alasan Sena melakukannya, tetapi dia tidak menyangka Sena benar-benar melakukannya, berniat menghancurkannya.

"Apa yang kau mau?" tanya Jungkook.

Sena menyilangkan kedua tangan. Perangainya tetap tenang. "Aku mau kau. Berkali-kali kukatakan aku hanya ingin dirimu."

Jungkook menahan napas. "Lalu?"

Sena mengernyit tidak mengerti.

"Lalu apa setelah kau memilikiku?" tanya Jungkook.

Sesaat Sena terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu. "Tentu saja kita akan hidup bahagia. Ah, Shin Jinri ... dia harus bercerai darimu."

Tangan Jungkook terkepal.

"Kau sendiri tahu aku tidak akan melakukan itu padanya. Kenapa kau sulit sekali mengerti, Sena?"

Sena menatap Jungkook tajam. "Bagian mana yang aku tidak mengerti?" Dia mendekat pada Jungkook. "Satu-satunya orang yang tersakiti adalah aku. Dia masa lalumu, dan kau harus tahu untuk siapa aku berdiri sekarang, Jeon Jungkook!"

"Sena-"

"Kita memang bertunangan atas dasar bisnis, tapi aku mencintaimu. Kau lupa betapa kau membutuhkanku saat kau ada di ambang batas kegilaanmu? Kau lupa siapa yang menemanimu selama bertahun-tahun kau berduka? Aku begitu tulus padamu, tapi apa yang kau lakukan padaku, Jungkook?"

Jungkook membungkam.

"Kau membuangku layaknya barang rusak yang sudah tidak berguna. Aku adalah sampah di matamu. Apa aku salah ingin mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi milikku?" Sena memalingkan wajah dari Jungkook. "Kau menyakitiku."

Jungkook memejamkan mata. Benar. Apa yang dikatakan Sena memang ada benarnya. Sena juga terluka. Mau bagaimanapun, dia adalah tunangannya. Hubungan mereka terikat. Seperti yang Sena katakan bahwa dia mencintainya, mendengar Jinri kembali pasti juga menghancurkan harapannya.

Namun Jungkook mencintai Jinri. Sampai kapan pun hal itu tidak akan berubah. Sementara Sena, Jungkook selalu menganggap Sena sebagai seseorang yang cukup dekat dengannya tanpa melihat status mereka.

"Bukan. Kau tidak tulus mencintaiku." Jungkook menatap lurus Sena. "Itu bukan cinta, melainkan obsesi."

Jungkook teringat, Sena mulai mengejarnya saat dia masih kuliah. Bahkan ketika berita pernikahan Jungkook dan Jinri mulai tersebar, Sena tetap mengejarnya. Dan ketika mereka diberi kesempatan menjadi tunangan, Jungkook ingin menakhirinya, Sena tidak menerimanya.

A Cruel Husband ; ExtendedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang