6. That Hope Has Fallen

1.6K 195 95
                                    

Siapa yang kangen?

.
.
.

Aku tidak tahu, harus menyelamatkan hatiku, hatimu, atau hati kita. Pada akhirnya tetap hanya hatiku yang terluka.

***

Kehadiran Sena pernah membuat Jungkook lupa diri. Euphoria yang sempat wanita itu berikan membuatnya sesekali melupakan eksistensi Jinri. Meski kenyataannya Jinri memang tidak ada di sisinya. Jungkook tidak bermaksud melupakan Jinri. Tidak sama sekali. Hanya saja, Jungkook tetaplah manusia biasa. Sesekali juga dia merasa lelah atas segala penderitaan yang memeluknya erat. Bayangan masa lalu yang menakutkan selalu menemani malam gelapnya tiada ujung. Semakin menyiksa kala rasa bersalah itu juga turut hadir menginjaknya sadis.

Semakin kuat, dalam, dan sanggup membuat Jungkook jatuh terjerembab ke lubang hitam paling dasar dan mengerikan.

Kini ... semua telah berubah. Mencoba melarikan diri dari penderitaan adalah kesalahan fatal yang Jungkook lakukan. Seharusnya, dia merelakan dirinya terus menderita. Demi Jinri yang seharusnya tidak terlupakan olehnya.

Marah mungkin tidak cukup. Jungkook membenci dirinya sendiri yang bodoh. Dia adalah pria paling bodoh yang tega menyakiti hati wanita sebaik Jinri. Entah sudah berapa banyak luka yang dia torehkan padanya.

Jungkook senang, teramat senang ketika Jinri kembali. Wanita yang dia cintai masih hidup seperti yang ia harapkan. Namun, lagi-lagi Jinri membuatnya kebingungan. Jungkook masih ingat, bagaimana ekspresi wajah Jinri ketika mengulurkan tangannya dan menyerukan nama barunya.

Untuk apa? Kenapa Jinri harus mengubah namanya?

Jika yang wanita itu lakukan hanya untuk melabuhi dirinya, maka dia gagal. Jungkook sangat mengenal Jinri. Manik cokelat wanita itu juga sangat dia hapal.

Jungkook tidak tahu apa yang Jinri rencanakan kedepannya. Yang pasti, Jungkook memang harus ... mengikuti permainannya.

Berbekal alamat yang dia dapat dari sekretarisnya, Jungkook kini berada di depan gedung sebuah perusahaan bertuliskan Shin Star Group yang terlihat besar. Melirik jam tangan sesaat, Jungkook kembali menatap luar jendela mobilnya yang terparkir di seberang gedung. Mengamati pintu megah yang masih belum menampakkan sosok yang dia cari.

Sudah tiga puluh menit Jungkook menunggu. Dia sengaja datang lebih awal supaya bisa mengajak orang yang ia tunggu untuk makan siang bersama. Setelah menunggu beberapa saat, mata Jungkook menyipit kala melihat seseorang yang menyebut dirinya Rachel keluar dari gedung.

Dengan gerakan cepat Jungkook membuka sabuk pengamannya dan juga pintu mobilnya. Sedikit berlari, dia menghampiri Rachel segera. Saat sudah dekat, langkahnya berubah menjadi santai.

"Jin-." Jungkook menggelengkan kepalanya kecil. "Rachel-ssi." Jungkook memanggil dengan senyum yang ia ulas meski terlihat canggung.

Rachel sedikit terkesiap dengan kehadiran Jungkook yang tiba-tiba. Dia menundukan kepala sebelum melempar senyum kecil ke arahnya.

"Jungkook-ssi? Ada ya-"

"Bisakah kau meluangkan waktu makan siangmu denganku?" tanya Jungkook sebelum Rachel menyelesaikan ucapannya.

Dia sedikit gelisah karena berbicara di hadapan Rachel dengan nada formal. Di mata Jungkook, Rachel tidak sepenuhnya Rachel. Dia hanyalah seorang Shin Jinri yang mengubah namanya saja.

"Maksudmu...?"

"Makan siang denganku," balas Jungkook.

Rachel terlihat berpikir sebelum akhirnya dia mengangguk setuju. "Baiklah, dia juga akan ikut." Rachel menunjuk Mingyu yang berdiri di sebelahnya.

A Cruel Husband ; ExtendedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang