15. Bad Party

721 143 18
                                    

Memastikan jam berapa ia akan berangkat dan tidak akan terlambat, Jinri memasukkan kembali ponselnya ke dalam clutch bag. Berdiri lalu menatap wajahnya sekali lagi di cermin. Beberapa saat lalu ia masih mendapati senyum di bibirnya, tetapi kini hanya ada satu garis lurus.

Acara malam nanti aku bersama Sena. Maaf tidak bisa menemanimu.

Kira-kira begitu isi pesan Jungkook yang Jinri baca tiga puluh menit yang lalu. Alasan mengapa dia jadi tidak begitu bersemangat. Malam ini adalah acara pesta perayaan hari jadi pernikahan salah satu pemilik perusahaan besar. Meski belum lama terjun di dunia bisnis, Jinri tidak luput dari undangannya.

Gaun yang Jinri kenakan cukup sederhana. Hanya gaun berlengan sabrina berwarna rose gold yang dilapisi brokat. Bagian depan panjangnya sebatas lutut, sedangkan bagian belakang sedikit lebih panjang. Rambutnya tidak digerai supaya lebih menonjolkan bagian leher. Sekali lagi Jinri mengulas senyum.

Pergi ke acara seperti ini tanpa Jungkook bukanlah masalah besar bagi Jinri. Lagi pula hubungan mereka baru saja kembali, meski belum sepenuhnya utuh. Setidaknya pergi bersama Kim Mingyu lebih baik daripada seorang diri.

"Jadi kemarin kau bermalam di rumah Jungkook?" tanya Mingyu ketika mereka dalam perjalanan.

Jinri menoleh, cukup terkejut ketika Mingyu menanyakan hal itu. "Kau tahu dari mana?"

"Hanya menebak. Aku datang ke apartemenmu, tapi sepuluh kali bel ternyata tidak membuat pintunya terbuka." Mingyu tertawa, entah untuk apa.

"Harusnya kau meneleponku. Kau membuang banyak waktu hanya untuk menunggu seseorang yang tidak ada di rumah." Jujur saja, selama ini Jinri merasa tidak enak hati pada Mingyu. Pria ini sangat baik. Dia banyak membantunya.

"Ponselmu tidak aktif," balas Mingyu.

"Benarkah?" Jinri tertawa canggung. "Sepertinya habis daya. Lain kali jika ingin datang kau harus meneleponku dulu, kau mengerti?"

Mingyu menoleh pada Jinri, lalu meringis. "Ini tidak terdengar seperti kau takut ketahuan sedang bermesraan, kan?"

Mendengarnya Jinri sontak memukul bisep Mingyu. "Jangan mengodaku! Mana mungkin aku bermesraan. Lagi pula dengan siapa aku bersemesraan?"

"Jeon Jungkook. Siapa lagi?"

"Berhenti bicara atau aku turun dari mobil Kim Mingyu?" Jinri mengancam sambil memberinya pelototan tajam.

"Kita sudah sampai Nona Jinri," sahut Mingyu sambil menahan tawa.

Jinri mengamati sekitar. Benar, mereka sudah sampai di tempat pesta. Sejenak Jinri merasa terpana karena seorang yang kaya raya seperti Pak Jang memilih mengadakan pesta di rumah pribadinya daripada hotel kelas atas. Jinri tidak menolak ketika Mingyu membantunya turun dari mobil.

Dari kejauhan Jinri bisa melihat Jungkook dan Sena yang terlihat baru saja menyapa Pak Jang. Tampak serasi dengan Sena yang menautkan tangannya di lengan Jungkook.

"Kim Mingyu," panggil Jinri.

Mingyu menoleh menunggu Jinri kembali bicara.

"Haruskah kita pulang saja?"

Mingyu menautkan alisnya—bingung. Namun ketika mengikuti arah pandang Jinri, dia mulai paham. "Kau kesal melihat melihat mereka?"

"Hm. Bukankah mereka terlihat serasi?" tanya Jinri.

Jinri tersentak ketika Mingyu tiba-tiba meraih tangannya, lalu membawanya di antara lengan pria itu. "Kita lebih serasi jika kau memeluk lenganku lebih erat lagi."

A Cruel Husband ; ExtendedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang