Happy reading.Malam ini orang tua Caramel kembali pulang ke Jakarta,suasana malam Jakarta memang sangat memukau. Caramel kini dengan Hoodie putihnya duduk di kursi tunggu. Menunggu kedua orang tua nya yang sebentar lagi akan tiba di bandara.
"Caramel" teriak sang mama
Jujur Caramel sangat rindu karena ditinggal kedua orang tua nya bertugas cukup lama. Kemudian ia segera memeluk mamanya erat dan melepas rindu di dalam dekapannya.
"Ayo pulang,udah malam" ajak Caramel tersenyum
Kedua orang tua nya hanya mengangguk dan segera berjalan mendahului Caramel yang sedang membawa koper mereka. Mereka pun membelah kota jakarta untuk menuju rumah yang mereka rindukan.
***
Pagi ini Alva menjemput Caramel dengan motornya seperti kemarin lalu ia pun mengetuk pintu rumah Caramel."Permisi, assalamualaikum" ucap Alva
"Waalaikumsallam,eh den Alva kenapa den?" Tanya bibi
"Caramel nya ada bi?mau berangkat bareng nih" ucap Alva dengan senyum sumringah nya
"Lohh,tadi non Caramel sudah berangkat den naik mobilnya" jawab bibi
"Hah?udah berangkat Bi?" Tanya Alva sembari melihat jam di tangannya
"Iya den"
"Ya sudah saya mau ke sekolah dulu ya Bi"
"Iya den,hati hati" Alva hanya membalasnya dengan senyuman.
Di sekolah
Caramel sedang berjalan di koridor dengan bandana biru laut yang terhias diatas kepalanya tiba tiba ada seseorang yang menarik lengannya sehingga ia memutar tubuhnya
"Kenapa berangkat duluan?" Tanya Alva
"Salah?" Tanya Caramel balik
"Ya,enggak sih tap-"
"Besok ga usah jemput lagi" ucap Caramel dingin sambil melangkahkan kakinya menjauhi Alva
Bukan Alva namanya jika tidak mengejar Caramel dan bertanya alasannya apa dia tidak mau dijemput Alva lagi
"Car,Lo kenapa?"
"Urusan kita sudah selesai"
"Maksudnya?"
"Pergi"
"Car" panggil seseorang tak jauh dari mereka berdua sembari melambaikan tangannya
Galang menghampiri Caramel dengan Alva
"Kelas yu" ajak Galang sembari tersenyum dan Caramel mengangguk lalu berjalan beriringan bersama Galang menjauhi Alva'car,gue ga suka Lo deket galang' batin Alva
Alva memandang kedua insan itu yang sedang ngobrol sambil sesekali tertawa,entah apa yang sedang di obrolkan keduanya. Perlahan kedua orang itu hilang dari pandangan Alva dan Alva melanjutkan jalan menuju kelasnya dengan langkah lesu
KAMU SEDANG MEMBACA
CARALVA {TAHAP REVISI}
Teen FictionCERITA INI DALAM TAHAP REVISI. DIHARAPKAN KEPADA PARA PEMBACA UNTUK MEMBACA CERITA INI SETELAH REVISI SELESAI DIKARENAKAN AKAN ADA PEROMBAKAN DALAM ALUR CERITA. **** Bagaimana jika kita mencintai orang yang masih terikat dengan masa lalu nya? Lelah...