PART 33

186 16 0
                                    

Assalamualaikum semuanya

Selamat hari Minggu untuk kalian yang baca caralva

Semoga Minggu kalian menyenangkan ya,pastinya ditemenin bareng caralva dong

Jangan lupa vote nya ya teman teman

-selamat membaca-

Kini Alva sedang bersantai dipinggir lapangan sekolah tepatnya dibawah pohon rindang yang udaranya cukup sejuk. Lelaki bermarga Fernandez itu belum memakai tisu yang diberikan Caramel tadi,entahlah mendengar penjelasan Samuel tadi membuat ia sedari tadi tidak bisa untuk tidak menggembangkan senyumnya. Perlahan lahan Caramel mulai mencair karena dirinya dan itu berhasil membuat detak jantung Alva tidak karuan ketika bersamanya. Alva merogoh kantong celana olahraga nya dan mengambil tisu yang diberikan Caramel tadi.

"Va,gas la basket!"ajak Sam membuyarkan lamunan alva

"Otw jadi bucin nih anak"sahut Reno yang mulai geleng geleng melihat tingkah temannya yang satu itu

"Mana yang kemaren bilang ga suka sekarang malah galau?bantuin gw dong cari orangnya" sindir Bagas menyenggol siku Sam yang berada di sebelahnya

Alva mulai beranjak dari duduknya padahal udara nya sedang sejuk "Gue orangnya! Ayo main,tiga lawan satu"tantang Alva dengan raut wajah songongnya

"Kalah jangan nangis ye"ejek Bagas sambil menggoyangkan telunjuk nya di depan wajah Alva

"Berisik Lo jarjit!" Balas Alva, lalu cowok itu dengan kilat merebut bola di tangan Reno

"Mulai!" Teriak Alva memulai permainan

Alva mulai bermain,seperti katanya tadi tiga lawan satu. Satu adalah dirinya dan tiga adalah Sam,Reno,Bagas. Alva mampu mencetak dua point sedangkan ketiga temannya itu baru mencetak satu point. Permainan terus dilanjutkan ketika alva sudah mencetak lima point dan mereka tiga point.

"Udah udah,selesai! Gue akuin Lo menang va,skill basket Lo emang gak ada lawan" ucap Sam sambil mengangkat tangannya

"Asli pro banget Lo" sahut Bagas sambil bertepuk tangan

"Kekuatan bucin memang bisa mengalahkan segalanya"lanjutnya lalu terkekeh ketika mendapatkan lirikan maut dari Alva

Kemudian mereka pun berjalan di lorong sekolah menuju kelasnya untuk beristirahat sejenak

"Gue emang bucinin siapa?" Tanya Alva pada ketiga temannya

"Tuh"jawab mereka serempak menunjuk ketiga perempuan yang sedang hormat di tiang bendera

"Loh,itu Caramel?kok dihukum?"tanya Alva beruntun menatap ketiga teman temannya

"Lo pikir kita temennya?ya, mana kita tau"sahut Reno sambil mengangkat kedua bahunya

***

"Masih lama?"tanya stella yang sepertinya sudah lelah hormat menghadap tiang bendera

"Bentar lagi"jawab Caramel pelan bahkan tangannya terasa kesemutan mungkin karena terlalu lama hormat

"Pak Budi emang gak ada akhlak,masa cewe secakep gue di suruh hormat di tiang bendera pas siang bolong?!" Gerutu Aqilla sambil menginjak injak lapangan degan perasaan dongkol

"Sabar qil,bawa santai aja. Lumayan,nambah pengalaman"sahut Stella sambil menaik turunkan alisnya

"Padahal gue cuma makan seblak loh,mengganggu dia kah?"tanya Aqilla yang membayangkan wajah pak Budi saja sudah membuatnya pengen melempar gurunya ke bulan

"Aroma seblak Lo terlalu kuat qil" jawab Caramel menghembuskan nafasnya

"Mungkin dia laper"jawab Stella sembari terkekeh pelan

CARALVA {TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang