Happy reading!
Pria berjaket hitam menaiki motor ninjanya dengan kecepatan diatas rata rata. Tidak memperdulikan sumpah serapah yang diberikan oleh pengendara
lain.Dan saat sampai sekolah gerbang sudah ditutup.
"Shit" umpat Alva mengusap wajahnya gusar
"Ngomong apa barusan?" Tanya seorang guru muda. Alva melirik name tag yang terpasang di seragam guru itu,namanya Lani.
"Eh i-ibu enggak kok bu"elak alva
"Cepat kamu hormat di tiang bendera alva sampai jam istirahat tiba" perintah Bu Lani lalu ia mengedarkan pandangannya dan melihat siswi dengan seragam rapih keluar dari toilet wanita
"Caramel...caramel" teriak Bu Lani sambil melambai lambai tangannya
Gadis itu menoleh kearah Bu Lani lalu ia segera menghampiri guru tersebut dengan berjalan santai
"Iya ada apa bu?" Tanya Caramel dengan raut wajah tenang
"Tolong kamu awasin alva ya.jangan sampai dia kabur. Ibu ada urusan,nanti ibu minta izin sama pak budi"perintah Bu Lani lalu guru itu tersenyum sebelum pergi meninggalkan mereka berdua
"Baik bu" jawab Caramel sopan
1 jam sudah berlalu kedua insan itu tidak ada yang angkat bicara dan alva mulai pembicaraan
"Gue kayaknya gak asing sama muka Lo,apa kita pernah ketemu?"tanya Alva pada caramel
"Gak"jawabnya singkat
"Nama Lo siapa?"tanya alva mencoba mencairkan suasana
"Caramel"jawab gadis itu singkat
"Nama yang cantik untuk orang yang cantik"puji Alva sembari tersenyum
"Makasih"responnya dengan raut wajah datar
'ghosting ah' batin Alva bersuara
***
Kring kring...
"Car abis darimana kok 3 jam gak muncul di kelas"tanya stella saat Caramel duduk disebelah didepannya
"ngawasin anak baru"jawabnya datar
"Cewe/cowo?"tanya Aqilla kepo
"Cowo"responnya singkat
"Ohh,kelas berapa?"kini giliran Stella yang kembali bertanya pada caramel
"12 kayaknya"
"Kenapa dihukum?"tanya aqilla
"Telat"jawab Caramel singkat
Sebagai respon Aqilla hanya memangut mangutkan kepalanya pertanda mengerti
"Mau makan apa nih ges?"tanya stella membuka obrolan
"Makan apa ya?makan hati aja kali ya,biar enak kan tuh"Jawab Aqilla tajam
"qil lu kenapa?"tanya caramel dan stella
Lalu caramel dan stella mengikuti arah pandang aqilla. Pantas saja aqilla terlihat begitu marah sekaligus bercampur sedih. Ia melihat orang yang ia sayang yaitu bagas sedang tertawa bahagia dengan perempuan lain.
"sabar qil"ucap caramel lembut
"Iya qil,berfikir positive aja dulu"lanjut stella mengelus punggung sahabatnya
Karena aqilla adalah tipe perempuan yang mudah menangis ia sudah tidak kuat lagi menahan air matanya.
Lalu aqilla lari keluar dari area kantin"bagus ya"suara dingin caramel mampu membuat orang bergidik ngeri
KAMU SEDANG MEMBACA
CARALVA {TAHAP REVISI}
Teen FictionCERITA INI DALAM TAHAP REVISI. DIHARAPKAN KEPADA PARA PEMBACA UNTUK MEMBACA CERITA INI SETELAH REVISI SELESAI DIKARENAKAN AKAN ADA PEROMBAKAN DALAM ALUR CERITA. **** Bagaimana jika kita mencintai orang yang masih terikat dengan masa lalu nya? Lelah...