Pemberitaan mengenainya dan Sehun tentu saja sudah sampai di telinga gadis itu. Lisa hanya bereaksi serupa membuang nafas panjang. Dia tau hari ini akan terjadi. Tidak ada bangkai yang bisa disembunyikan selamanya.
Inilah kehancuran karirnya, ucap Lisa dalam hati.
Lisa juga menerima banyak sekali DM masuk. Hampir semuanya adalah fans Sehun yang mencaci makinya dengan kata-kata kotor. Mengatakan dia seorang jalang, atau ada juga yang mengatakan jika dia hanya memanfaatkan Sehun untuk ketenarannya saja. Walaupun isinya tidak begitu semua, tapi sebagian besar adalah mereka yang menentang.
Sebenarnya Lisa bisa dikatakan sudah kebal akan caci maki orang-orang, tapi tetap saja dia hanya manusia biasa. Dia hanya gadis biasa yang hatinya bisa sangat terluka.
Lisa memutuskan untuk mematikan ponselnya dan menyimpannya diatas kasur. Gadis itu memeluk lututnya sendiri. Dia butuh kekuatan untuk tetap bernafas. Tidak ada air mata.
Lisa hanya melamun dalam waktu yang lama. Dia tidak tau harus berbuat apa dan bagaimana menanggapi ini.Lisa memegang perutnya yang terasa sakit. Dua hari ini dia memang tidak enak badan. Pencernaannya sepertinya mengalami gangguan karna dia jarang sekali makan. Lisa mengelus perutnya yang dia rasa agak membesar.
Gadis itu mengerutkan alisnya, tiba-tiba teringat jika dia terlambat datang bulan. Lisa melirik kalender kecil di samping tempat tidurnya.
"Aku terlambat delapan hari." Gumamnya pelan, "apa— aku hamil?" Tanya Lisa pada dirinya sendiri.
Gadis itu buru-buru menggelengkan kepalanya, "aniya. Itu tidak boleh terjadi." Katanya lagi. "Aku akan segera bercerai, aku tidak hamil." Lisa meyakinkan dirinya lagi.
Namun keraguan menyelimuti hatinya. Lisa mulai gelisah karna mengingat jika dua hari ini dia mual-mual dan perutnya menolak semua makanan yang masuk.
Gadis itu melamun sekejap karna teringat sesuatu. Segera dia membuka laci di samping tempat tidurnya, dan mengambil sebuah test pack. Saat pertama kali melakukannya dengan Sehun, dia memang sempat terlambat datang bulan, lalu kemudian memutuskan membeli alat itu, tapi tidak sempat di pakai karna Lisa lupa dan kemudian datang bulan seperti biasa.
Lisa membaca petunjuk di kemasan test pack itu lalu dia memasuki kamar mandi. Katanya hasilnya akan lebih akurat jika dilakukan di pagi hari tepat saat bangun tidur. Tapi Lisa tidak mau menunggu sampai besok, gadis itu kemudian menampung air seninya ke dalam gelas kecil. Dengan perasaan takut, Lisa memasukan alat itu dan menunggu dengan gelisah.
Gadis itu membuang nafasnya panjang-panjang. Seluruh badannya sangat lemas saat melihat dua garis merah pada alat itu.
"A-aku— hamil?" Suaranya bergetar seketika.
Dia tidak ingin hamil untuk saat ini. Dia juga tidak mengharapkan buah hati dari Sehun. Lisa sangat membenci pemuda itu. Kebohongan adalah hal fatal yang tidak bisa dia maafkan sejak dulu.
Hampir setengah jam Lisa menangis di kamar mandi, dia tidak tau harus berbuat apa sekarang.
"Lisa?"
Suara seorang gadis memanggilnya dari luar.
Lisa segera menghampiri asal suara yang ternyata itu adalah Rose.
"Chaeng—"
Rose buru-buru memeluk Lisa saat melihat gadis itu sangat kacau. "Kau baik-baik saja?"
Lisa melepaskan pelukan sahabatnya itu, "tentu saja tidak." Lisa tersenyum tipis lalu duduk di sofa.
"Ada kabar buruk lagi, Chaeng."
Rose menghampiri Lisa dan duduk di samping gadis itu, "lagi?" Rose mengerutkan dahinya dan meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME NOW
Fanfiction[COMPLETED] "Aku akan menunggu sampai kau menerima dan membalas perasaanku." -Sehun