DESTINY

2.4K 307 25
                                    

Sehun baru sampai di dorm EXO sekitar pukul 4 pagi.
Suasana hatinya kacau karna bertemu Lisa lagi setelah sekian lama. Tadi dia bahkan membuat Lisa menangis. Rasanya selalu seburuk itu saat melihat gadis itu menangis.

Kejadian hari ini dan pembicaraannya dengan Lisa tadi, menyadarkan Sehun bahwa perasaannya masih sama pada Lisa. Hidup terus berjalan hanyalah omong kosong, nyatanya dia masih berjalan di tempat selama ini. Dia masih mencintai Lisa dan tidak pernah bisa melupakan gadis itu. Kenyataan pahit untuknya. Sehun baru tersadar bahwa perjuangannya untuk bangkit adalah hal yang sia-sia, dia dengan mudahnya kembali pada kubangan dimana ada Lisa dan luka disana.

Sehun bahkan mengantar Lisa pulang tadi. Hal yang tidak seharusnya dia lakukan karna dia sudah menjalin hubungan dengan orang baru. Yeri pasti terluka jika tau dia mengantar gadis lain tanpa sepengetahuannya. Namun lagi-lagi Lisa bisa membuatnya melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan.

Gadis itu banyak diam dan tidak ada pembicaraan tadi. Dengan alasan tidak enak badan, Lisa meminta ijin Minho melalui sambungan telfon dan mengatakan jika dirinya yang akan mengantar Lisa pulang. Sehun hanya ingin memastikan Lisa pulang dengan selamat dan... ingin tau dimana kini gadis itu tinggal.

Lisa ternyata mempunyai rumah di kawasan perumahan elite kota Seoul.

"Kau tinggal sendiri?" Tanya Sehun saat mereka sudah tepat di depan rumah Lisa.

Gadis itu hanya mengangguk lesu.

Sehun melihat sekeliling, sangat gelap dan benar-benar tidak ada orang di dalam. Saat melihat Lisa turun dari mobilnya, Sehun ikut turun juga dan membantu gadis itu berjalan dan mengantarnya ke dalam rumah.

Lisa tidak menolak bantuan Sehun, gadis itu pasrah karna terlalu lemas, badannya seperti kehilangan semua tenaga.

Baru beberapa langkah berjalan, Lisa tidak sanggup menahan beban tubuhnya sendiri, Sehun dengan sigap menggendong Lisa ala bridal.
"Kau sakit apa sebenarnya?" Sehun mengatupkan bibirnya menahan amarah. Dia merasa kesal karna kondisi Lisa yang buruk, hatinya nyeri.

Sehun memasuki rumah Lisa setelah gadis itu memberi tahu password rumahnya dan dimana kamarnya berada. Sehun membuka sepatu gadis itu dan menyelimutinya dengan selimut hangat.

Sehun mengamati sekelilingnya, Lisa tidak berubah, gadis itu masih menyukai warna kuning dan kamar ini... terlalu mirip dengan kamar mereka dulu. Letak tempat tidur, lemari, meja rias, ini terlalu dibuat sama persis seperti kamar mereka saat masih menjadi suami istri. Sehun mendongakan kepalanya dan mendapati tempelan bintang-bintang tepat diatas tempat tidur, lagi-lagi sama persis seperti kamar tidur mereka dahulu.

Pemuda itu menghirup udara dengan susah payah, rasanya dia ditarik mundur lagi ke masa lalu. Sesak sekali.

Sehun tersadar dari lamunannya saat Lisa meringis di tidurnya. Pemuda itu dengan sigap menyentuh kening Lisa dan mendapati suhu badan diatas normal, "kau demam." Gumam Sehun dengan raut wajah yang khawatir.

Pemuda itu segera mengambil air hangat untuk mengkompres Lisa. Dengan sabar Sehun mengkompres Lisa sampai demam gadis itu mereda setelah satu jam lamanya.

"Pulanglah! Aku sudah membaik." Kata Lisa dengan suara lemah.

"Tidak. Aku akan menemanimu sampai Jennie datang." Ujar Sehun tegas.

"K-kau menelfon Jennie eonnie?" Tanya Lisa masih dengan suara lemah.

"Lebih tepatnya Jennie yang menelfon. Maaf karna lancang mengangkat telfonnya." Sehun membenarkan selimut di tubuh Lisa dan menyentuh kening gadis itu dengan telapak tangannya, "demamnya sudah reda. Aku akan memasak untukmu." Sehun hendak berdiri dari duduknya namun tangannya dicekal oleh Lisa.

LOVE ME NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang