Lisa bergegas terburu-buru saat mendarat di Bandara Internasional Suvarnabhumi. Gadis itu langsung memesan penerbangan ke Bangkok saat Sehun menelfonnya dan mengatakan jika ibunya masuk rumah sakit tadi siang. Lisa yang tengah melakukan perjalanan konser ke LA bersama Blackpink, langsung meninggalkan pekerjaannya itu dan terbang ke Bangkok.
Dua minggu setelah comeback, Blackpink langsung melakukan concert di berbagai Negara. Dia juga sudah tiga minggu ini jarang bertemu Sehun. Walaupun seminggu yang lalu Lisa menyempatkan waktu untuk kembali ke Korea demi Sehun. Atau pemuda itu yang menyusulnya. Saat di Jepang, Sehun datang memberikan kejutan dan mereka berdua merayakan natal di Negeri Matahari Terbit itu.
Jujur saja, kurang lebih satu bulan kebelakang ini, Lisa benar-benar merasakan kebahagiaan dari Sehun. Jantungnya tidak pernah berdetak normal saat bersama pemuda itu. Bisa dikatakan hubungan mereka semakin hangat. Mungkin juga sebenarnya Lisa sudah mencintai Sehun, tapi tentu saja enggan mengakuinya.
Lisa berlari kencang saat mobil yang di kendarai olehnya berhenti di sebuah rumah sakit di Bangkok.
"Lisa-ya!" Teriakan managernya tentu saja dia abaikan.
Lisa terus berlari, menabrak beberapa orang hingga mereka ada yang terjatuh, dia tidak peduli. Dia ingin cepat bertemu ibunya dan memastikan semua baik-baik saja. Namun, langkah Lisa mulai memelan karna tiba-tiba pandangannya menjadi buram. Tubuhnya berkeringat hebat, rasa takut menguasai dirinya.
Lisa berpegangan pada tembok lobi Rumah Sakit, gadis itu belum memakan apapun dari tadi pagi. Rasanya menyentuh air mineral saja dia tidak sudi.
"Apakah anda baik-baik saja? Apakah saya bisa membantu?" Seorang perawat yang kebetulan berpapasan dengannya menyentuh pundak Lisa.
"A-aku baik-baik saja, terima kasih."
Jawab Lisa dengan nafas yang terengah-engah, gadis itu menunduk dengan mata yang masih terpejam.Perawat itu terdiam beberapa saat sampai akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Lisa karna gadis itu mengatakan jika dia baik-baik saja.
Selepas kepergian perawat itu, Lisa menegakkan badannya dan mulai melangkah lagi dengan sisa-sisa tenaga yang dia miliki. Kakinya berjalan menuju ruang ICU. Pandangannya sangat kabur sekarang, Lisa bahkan merasakan kepalanya berdenyut hebat. Ibunya benar-benar jarang sakit, atau bahkan nyaris tidak pernah masuk rumah sakit, mungkin karna itulah dia sangat kaget dan khawatir berlebihan.
Gadis itu sudah pasrah dirinya akan jatuh tersungkur, dia kini hanya mematung dengan mata terpejam. Karna saat dia membuka mata, rasanya dunia berputar dan dia tidak sanggup.
"Kapan kau sampai?" Suara Sehun membuat Lisa membuka matanya sebentar, "kenapa tidak menelfonku, pabo-ya?!" Sehun memegang bahunya dan sedikit terkejut saat Lisa hampir terjatuh. Pemuda itu buru-buru mendekap Lisa erat.
"Oppa." Lirih Lisa, "ada apa dengan eomma." Gadis itu kemudian terisak dalam pelukan Sehun.
"Sebaiknya kau istirahat dulu! Untuk sementara kita tidak bisa melihat eomma." Ujar Sehun penuh nada penyesalan.
"Apa sakit eomma separah itu?" Tanya Lisa lirih.
"Aniya, eomma pasti bisa melewatinya. Aku percaya itu, jadi kau juga harus percaya, hm?"
Lisa mengangguk patuh. Gadis itu merasa dirinya mulai membaik dan mulai bisa berdiri tegak lagi. Pelukan Sehun adalah hal favorit baginya, selalu memberinya kekuatan lebih untuk apapun itu.
Sehun menuntunnya untuk masuk ke dalam, gadis itu langsung menangis saat melihat ayahnya. Mereka berdua berpelukan sangat erat. Lisa merasa dadanya sesak seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME NOW
Fanfiction[COMPLETED] "Aku akan menunggu sampai kau menerima dan membalas perasaanku." -Sehun