31.

1K 113 69
                                    

Hai lama gak ketemu yah haha
Maaf aku menghilang satu bulan lamanya karena aku agak kurang puas sama part sebelumnya yang sepi bahkan aku sampai hafal yang komen itu-itu aja dan vote nya menurun jauh beda sama part-part sebelumya

Buat kalian yang nulis cerita pasti paham lah sama mood sendiri kalau lihat cerita kalian sepi, aku tuh sebenernya gak mau lanjutin cerita ini guys karena aku pikir kalian gak suka cerita ku

tapi karena ada tiga sampai empat orang yang chat aku minta part selanjutnya aku bikinin hari ini juga walaupun aku lagi PAT, doain guys semoga aku naik kelas 11 dengan nilai memuaskan. Maaf kalau ada typo ya guys karena ini di buat dadakan dan buat kalian yang lupa sama part sebelumnya silahkan balik lagi ke part sebelumnya jangan lupa pencet vote juga

Ini orang yang buat aku mau nulis lagi guys,
thanks mia🥰❤

Jadi gitu guys, makasih udah baca keluh kesah ku yang gak jelas, cus langusng baca aja guys maaf kalau kalian kurang suka dan makasih yang udah vote dulu sebelum baca, love you guys happy reading❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi gitu guys, makasih udah baca keluh kesah ku yang gak jelas, cus langusng baca aja guys maaf kalau kalian kurang suka dan makasih yang udah vote dulu sebelum baca, love you guys happy reading❤

*****


Aurell membuka matanya perlahan menyesuaikan sinar di dalam ruangan, hal yang pertama kali aurell lihat adalah adit yang tidur di kursi sambil menggenggam satu tangannya dan anggota reager yang tidur di sofa dengan posisi duduk berhimpitan. Aurell terdiam menikmati sunyinya rumah sakit di malam hari, alan terbatuk membuat aurell menoleh lalu terkekeh ternyata alan hanya tersedak air liurnya sendiri dan memilih melanjutkan tidurnya

"Gimana gue gak kabur mulu, yang jagain aja kek kebo semua", gumam aurell lalu mengusap dahinya yang di lilit perban beberapa kali

"Rell, gue pingin pipis", aurell menoleh lagi dan ternyata lucy yang berjalan dengan pelan ke arahnya

"Ya udah sono, yakali gue temenin", lucy menggelengkan kepalanya sambil bergerak gusar membuat aurell merasa aneh

"Temenin ya, please",

"Cakep doang, buang air di temenin", aurell melepaskan tangan adit dengan pelan lalu menyuruh lucy mendorong tiang infusnya

"Lagian kenapa kamar mandi dalem rusak pula", lucy memegang tangan aurell yang berusaha turun dari ranjangnya lalu menunggu aurell memakai sendalnya

"Mana gue tau emang gue tukang ledeng", lucy mendengus kesal berjalan terburu sambil menyeret infus aurell dengan cepat membuat aurell menyeringit

The Beautiful Leader Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang