30.

1.5K 133 142
                                    

Apa nih, ya next part lah masa bagi-bagi sembako online. Hayo yang kemarin belum vote siapa sono balik ke part sebelumnya pencet tombol bingang dulu baru ke sini lagi

Bagi kalian para pembaca setia aku yang menjalankan ibadah puasa aku saranin buat baca sebelum sahur atau sesudah berbuka yah soalnya ada beberapa kata-kata kasar takutnya kalian batal puasa cuma gara baca cerita ini. Nanti pada demo lagi suruh bubarin cerita gara-gara kalian batal puasa kan kaga lucu:)

Yang nonis salam toleransi, tetep jaga kesehatan jangan lupa makan biar gak sakit♡

Yok membiasakan pencet vote sebelum membaca, author nya butuh kerja sama dan dukukan dari kalian loh biar semangat buat part selanjunya, bagi yang gak mau ya udah lah yah langsung baca aja

Happy reading❤🙏

*****



Setelah kejadian waktu itu di puncak aurell yakin hari ini semua siswa akan menjaga jarak dengannya apa lagi pak vino yang sudah menuduh geng reager ini itu, aurell memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah karena motornya masih berada di markas malam minggu lalu sekarang aurell tidak bisa menggunakan motornya ke sekolah. Mata aurell menyusuri area parkiran mencari motor alan dan adit yang ternyata sudah terparkir dengan rapih

"Hai aurell", sapa tiga murid cewek yang melewati mobil aurell membuat aurell membalikan badannya kebingungan, aurell kira hari ini bakal membuat moodnya buruk ternyata dugaannya salah

Dengan langkah pelan aurell memasuki koridor utama melihat sekelilingnya yang nampak biasa saja, tangan aurell sibuk menaikan lengan hoodie nya secara bergantian. Bukannya merasa senang tidak ada yang membicarakannya hari ini tapi aurell malah merasa aneh dengan situasi seperti ini, adit yang berada di ujung koridor hendak menaiki tangga menuju kelasnya tersenyum senang melihat pujaan hatinya telah tiba di sekolah

"Selamat pagi mba pacar, tambah jelek aja", sapa adit dengan senyum lebarnya lalu merangkul pundak aurell membuat aurell menyeringit sambil menyikut perut adit dengan pelan

"Lo ngerasa aneh gak si dit, kayak gak biasanya gitu anak sekitar gak ngomongin gue", adit malah tertawa lalu menggeleng percaya diri kalau murid sekitar tidak mungkin tidak membicarakan aurell seharipun. Tadi pagi waktu dirinya berangkat saja sudah banyak yang membicarakan aurell dan geng reager jadi mereka hanya menjaga diri dari omelan aurell

"Jangan liat orang cuma dari luarnya doang, tadi pagi aja lo udah rame jadi topik pembicaraan mereka", aurell menganggukan kepalanya menatap sekitar dengan tajam, bisa-bisanya mereka bermuka dua dengannya pake segala menyapa dirinya, cih

"Aurell", adit dan aurell menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang nampak alan yang berlari sambil tersenyum lebar, tangan adit di pundak aurell perlahan menurun berganti dengan genggaman hangat

"Bolos yok", ajak alan dengan semangat membuat aurell terdiam sedangkan tangan adit sudah mendarat di kepala alan dengan cepat

"Ngajakin tuh ke perpustakaan baca buku, ngajakin kok minggat", aurell menyeringit menatap adit lalu menoleh ke arah alan yang tersenyum sambil menaik turunkan alisnya, aurell memang pintar dan sering mengikuti olimpiade mewakili sekolahnya tapi dia tipe orang yang belajar sesuai mood nya saja, jadi jangan harap aurell belajar kalau mood nya sedang buruk bisa-bisa orang sekitar yang kena marah dia

"Warjum aja lah, bara pasti di sana", aurell menganggukan kepalanya lalu berjalan mengikuti alan tapi dia lupa tangannya masih bergandengan dengan adit

The Beautiful Leader Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang