33.

1K 99 21
                                    

Hai semuanya, ketemu lagi sama aku di part 33 ini
aku harap kalian suka yah dan semoga vote kali ini bakal lebih dari lima puluh orang.

Soalnya part kemarin sepi mungkin kalian kurang suka sama part nya atau gimana tapi ya udah lah semoga part kali ini gak mengecewakan kalian. Maaf kalau misal ada typo atau kata-kata yang gak kalian ngerti jangan lupa pencet vote nya. Maksih

You are happy, I am also happy, read leisurely, I hope you like it. Enjoy❤️❤️❤️

*****

Aurell mengambil jaket kulit berwarna hitam yang di gantung di belakang pintu lalu membuka pintu kamarnya, baru saja keluar sudah di kejutkan dengan gio yang tersenyum lebar ke arahnya. Aurell hendak berlalu tapi tangannya di cekal dengan kencang oleh gio membuat aurell berdecak kesal lalu menghentakkan tangan nya hingga tangan gio terlepas

"Mau lo apa si, gak usah caper sama orang tua gue", ujar aurell dengan tajam tapi cowok di depannya itu hanya tertawa pelan membuat aurell kesal

"Aurell aurell, harusnya gue yang tanya sama lo. Lo mau apa hah? Rumah mobil apartemen perusahaan, gue bisa kasih semuanya sama lo. Asalkan lo jadi cewek gue", ujar gio dengan sombongnya di telinga aurell lalu tersenyum miring melihat aurell yang diam sambil mengepalkan tangannya kencang

Aurell menelan saliva nya dengan kaku lalu melirik ke arah gio, tanpa aba-aba aurell menonjok wajah gio dengan kencang hingga dia terhepas ke samping. Bara yang baru saja keluar kamar terkejut dengan gio yang terdorong ke arahnya lalu menatap adiknya yang sedang menyentak jas sekolahnya

"Jangan pernah lo sentuh gue seujung kuku pun", ujar aurell lalu pergi menuruni tangga sambil menghentakan kakinya keras membuat bara menatap aurell terkejut

"Lo apain adik gue", ujar bara sambil menarik kerah baju gio lalu menyudutkan ke tembok dekat pintu kamarnya

"Gak gue apa-apain cuma nawarin jadi cewek gue", bara menusuk pipi dalamnya dengan lidahnya lalu tersenyum miring

"Kalo bukan saudara gue, udah abis lo sama gue", bara melepaskan kerah baju gio dengan kasar lalu berjalan menuju tangga untuk menyusul aurell

Bara menatap adiknya yang sudah duduk di kursi biasanya lalu mencium pipi ibunya sekilas sebelum duduk di dekat aurell, bara mencium kepala aurell lalu menatap nasi goreng aurell yang hanya di acak-acak saja. Ayah aurell hanya menatap kedua anaknya yang tidak menyapa nya sama sekali

"Ada masalah?", Bara yang sedang menyuapkan nasi goreng ke mulut nya melirik ke arah aurell lalu menggelengkan kepalanya

"Aurell berangkat sama abang kan?", tanya ibu aurell, belum sempat aurell menjawab pertanyaan ibunya. gio sudah menjawab dari tangga

"Sama gio aja tante", aurell mengunyah nasi gorengnya tidak selera lalu meletakan sendok di tangannya dengan kencang

"Aurell", tegur ayah aurell melihat anaknya yang menatap gio tidak suka

Aurell memundurkan kursinya lalu mengambil tas ranselnya berjalan keluar rumah tanpa sepatah kata pun membuat ibu aurell menoleh ke arah bara dan gio yang saling melempar pandangan

"Biar gio susul tante", ujar gio hanya di angguki oleh ibu aurell karena dia pergi begitu saja tanpa menunggu jawabannya

Di halaman rumah aurell mencekal lengan adit yang hendak menerobos masuk ke rumahnya menemui gio, seperti mendapat keberuntungan gio keluar dari rumah aurell membuat adit mendengus pelan. Aurell menoleh ke belakang lalu berdecak melihat manusia di teras rumahnya

The Beautiful Leader Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang