7) dihukum berdua

392 62 4
                                    

Assalamu'alaikum semuanyaaa❤️
Stay safe!

~~~

Pak Wiryo meninggalkan mereka yang berdiri di lapangan, tugas pak Wiryo bukan untuk menghukum mereka saja. Tapi, ia juga harus patroli siapa tahu ada anak yang sama seperti mereka.

Fatim menghembuskan nafasnya kasar, kenapa hari ini ia sial sekali. Harus ketemu Gathan orang yang membuatnya sial hari ini, ketambah cuaca pagi ini terik sekali. keadilan benar-benar tidak memihaknya sekarang.

"Kalo gak kuat mending duduk aja di sana," ucap Gathan membuka suara dagunya menunjuk tempat duduk di pinggir lapangan.

"Kamu gila! Kalo ketahuan pak Wiryo bisa marahin aku!" Balasnya kesal, dimana pikiran anak ini. Apa dia gak mikir ke situ? Dasar pria aneh.

"Gakpapa biar gue awasin! Nanti kalo ada pak Wiryo gue kasih kode ke Lo,"

"Gak ah, biar aku disini aja, daripada nanti ditambah hukuman nya!"

"Bilang aja Lo mau berduaan sama gue, iyakan?" Alisnya ia naik turunkan.

Ya Allah seperti pria satu ini tidak punya urat malu, bisa-bisanya dia bicara sepede itu. Untung ganteng, eh.

"Pede banget jadi orang," lirik Fatim sinis.

"Hahah... Cuma sama Lo doang kok," ucapnya lagi kini matanya iya kedipkan satu ke arah Fatim.

Gathan melepaskan jaket ' inprez geng' miliknya, dia meletakkan jaketnya di atas kepala Fatim yang terbalut hijab putihnya.

Fatim dibuat melongo oleh tindakan Gathan. Kenapa pria ini seberani itu? Padahal baru kemaren mereka kenalan. Baru kenal aja udah seromantis ini apalagi kalo udah jadi--- ah sudahlah jangan kebanyakan halu, ntar kecewa kaya yang baca:v

Fatim sangat gugup saat ini, lebih gugup dari biasanya. Ada apa dengannya?
"Te--teri--ma ka--sih,"

Gathan tersenyum senang melihat ekspresi gadis pujaannya, ternyata seorang Fatimah bisa gugup juga sama cowok, cowoknya Gathan lagi.

Sekarang mereka jadi pusat perhatian semua siswa yang berlalu lalang di koridor. Mereka pikir apakah yang disamping Gathan itu pacarnya? Jika benar, percayalah hati para kaum hawa kini sangat teriris.

Tapi, setahunya Gathan adalah pria anti cewe. Bahkan teman-teman laknatnya mikir Gathan itu homo, karena emang gak sepeduli itu sama cewek.

"Eh... Lang, Gil. Itu bukannya Gathan sama si murid baru ya? Kok bisa sih mereka dihukum barengan," ucap Sultan keheranan.

"Iya, kirain si Gathan gak masuk, atau lagi di warjok. Ternyata dihukum," balas Gilang mengangguk-anggukan kepalanya.

"Cepet juga tuh si bos pdkt-nya, salut gue sama Gathan setidaknya itu bukti kalo dia emang pria normal," cicit Agil dan dengan kepalanya yang dapat jitakan, Sultan lah pelakunya.

"Sembarangan Lo kalo ngomong! Tapi bener juga si," Sentak Sultan.

"Kebiasaan banget sih Lo jitak-jitak kepala orang, kalo gue amnesia gimana cuk!" Ucap Agil dramatis mengelus kepalanya.

"Lebay Lo!" Kini Gilang yang buka suara dan yaa tangannya yang menjitak kepala Agil sama seperti Sultan. Hobi menjitak kepala orang.

"Ck! Sebelas dua belas Lo berdua!" Agil berdecak kesal.

Agil, Gilang, dan Sultan kalo udah kumpul ya begini selalu aja ada problem di antara mereka. Gathan hampir prustasi sama temen laknatnya ini, bisa-bisanya dia berteman sama manusia setengah setan. Ingin rasanya Gathan meng-give away kan teman-temannya ini.

GATHAN || NIKAH MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang