Hi! Call me Widia~
Gathan up lagi nih, vote yaa!
Budayakan vote sebelum baca-!
Happy reading guys~🦋
~🦋~
"Kalo gue tau lebih awal itu si Syifa, gak bakal gue panggil dia dengan embel-embel geulis!" Agil mendengus kasar. "Semua gara-gara si Rendong gada akhlak!" Maki Agil tak henti-hentinya mendumel semua kekesalannya.
Mereka sudah tiba di Jakarta sejak 2 hari yang lalu. Dan sekarang mereka sedang berkumpul di markas Inprez geng yang letaknya berada di belakang sekolah.
Markas Inprez geng di desain dengan seindah mungkin oleh mereka, tanpa menyuruh orang tukang. Dan mereka sengaja mendesainnya sebagus mungkin, agar tidak terlalu tampak seperti markas geng motor pada umumnya.
"Lah? masih mending Lo kali, cuma di prank kek begitu!" Sahut Rendi tak terima yang namanya disebut oleh Agil tadi. "Apa kabar gue? kolor kesayangan gue dijadiin bendera istana pasir sama para Bocil ingusan suruhan Lo!"
Mendengar pernyataan yang dilontarkan Rendi barusan mengundang gelak tawa seluruh penghuni markas. Tak bisa dibayangkan bukan? betapa malunya Rendi saat itu.
"Hahahah, itu namanya prank yang sangat estetik! Beda sama prank Lo yang esbotok." Agil menahan perutnya yang kram karena tertawa terbahak bahak.
"Seneng Lo pada liat gue malu!" Sambungnya lagi.
"Hahahah ngaceng!" nimbrung Prima ikut tertawa juga.
Mendengar ucapan yang Prima lontarkan barusan, membuat semua seisi markas menutup area kesensitifannya. Suasana yang tadinya ramai suara tawa, seketika hening.
Melihat mereka satu persatu membuat Prima kebingungan. Semua sorot mata mengalihkan ke arahnya. Melihat respon mereka, Prima semakin bingung. Aku salah apa ya kak?
"Kenapa kalian semua megang anu?" Tanya Prima heran.
"Lah, tadi Lo bilang ngaceng. Ya, kita tutup lah ngaco! lagian gini-gini juga gue punya rasa malu Bambang!" Balas Sultan tak habis thinking.
"Tau Lo Pri! lagian Lo ngapain liat anu kita?" Tanya Gathan juga ikut terheran.
"Muka polos otak mesum Lo!" Maki Agil.
Mendengar ucapan mereka yang mengarah ke sana. Prima mengerti sekarang. Apa yang membuat mereka menjadi ambigu."Duh, maksud gue gak gitu!" Ujar Prima mencoba menjelaskan.
"Terus?" Sahut Gilang mengerutkan keningnya.
"Maksud gue ngaceng itu bukan anu kalian," Prima menghembuskan nafasnya perlahan. "Itu singkatan dari 'Ngakak kenCeng'."
Semua seisi ruangan ber-oh ria. Ternyata mereka salah paham. Lagian tidak semua orang tau kata itu ada kepanjangannya 'kan?
"Lagian pake singkat-singkatan segala, bikin orang ambigu aja!" Dumel Sultan.
"Lagi irit ngomong gue."
"Cukup Gilangsipakugilang saja yang irit ngomong diantara kita, yang lain jangan! Bikin orang sekitar emosi ntar." Ucap Agil mengingatkan.
Tak bisa kebayang 'kan? Jika seluruh anggota Inprez geng spek Gilang? Yang ada bukan Inprez geng lagi namanya, tapi, hening geng.
"Fuck you, AgilA!"
*****
Hari weekend memang sangat cocok untuk healing. Apalagi sama ayang. Vibesnya semakin bertambah. wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATHAN || NIKAH MUDA
Fiksi Remaja( UP GAK TENTU ) ( SEBELUM BACA FOLLOW DULU YUK! ) seorang remaja berusia 18 tahun jatuh cinta pada murid baru di sekolahnya, SMA Cenderawasih. Gathanarka Laksyamana, salah satu most wonted di sekolahnya. Dia ketua geng yang terkenal dengan sebutan...