23) salah paham

338 38 0
                                    

~Hiii everyone!~🦋

Gimana kabar kalian?

Jangan pernah bosan baca cerita aku yaa!🔥

Vote dan komen jangan lupa><

Happy reading! Semoga suka<3

*****

"Gil, Lo sama Rendi mimpin nyerang bagian samping kanan. Sultan sama Prima mimpin bagian belakang, nanti gue sama Gilang mimpin bagian depan," Gathan memberi instruksi kepada semua anak-anak Inprez geng.

Semua mengangguk setuju.

Gathan menggerungkan motornya sampai keluar asap dari belakang. Tentu saja tujuannya agar para musuhnya itu keluar dari kandang nya.

Pucuk di cinta ulam pun tiba.

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Semua anak geng Amperba berkeluaran, dipimpin oleh Zulvan dan Firhan di depannya. Tertawa mengejek mereka suguhkan kepada anggota Inprez. Zulfan selaku ketua merasa dirinya hebat dan berwibawa, kini dia di hadapan Gathan sambil berkacak pinggang. "Kedatangan tamu rupanya," ujarnya tertawa renyah.

"Gausah banyak bacot Lo Panjul," sahut Agil.

"Bocah kerempeng gak usah banyak tingkah, mending sana bantuin Mak Lo cuci kolor," lagi lagi Zulvan tersenyum mengejek.

Tentu hal itu membuat seluruh anggota Amperba tertawa menggelegar.

"Wah! Macem-macem Lo sama gue, nantangin gue Lo?!" Agil melipat lengan bajunya dipenuhi rasa emosi, tentu dia tak terima diejek seperti itu. Keparat.

"Nanti babak belur nangesss,"

"Hahahaha," sorak Amperba.

Agil mencekal tangannya kuat-kuat. Emosinya sudah di ujung tanduk sekarang.

Ya, begitulah Amperba. Selalu memanas-manasi musuh dengan segela bacotan mereka. Jika mereka ikut lomba adu cocot, mungkin mereka pemenangnya.

"Sabar Gil! Belum waktunya, biarin aja mereka keluarin seluruh kecocotannya," Gathan menahan Agil yang sudah maju beberapa langkah untuk menyerang mereka.

Sabar Gil, sabar.

"Kenapa kok gajadi? Takut kalah saing ya?"

Agil meludah, "cih! Gada sejarahnya anggota Inprez takut kalah saing! Apalagi saingannya modelan kek Lo!" Perkataan Agil mengundang tepukan tangan meriah dari semua anak Inprez.

"Lanjutkan Gil!" Sorak mereka.

Brakkk

Zulvan menggebrak gerbang dengan cukup keras.

"GAUSAH BASA BASI! APA TUJUAN LO KESINI ANJING?!!" sarkas Zulvan muak.

"Lah kok ngamookk?" Ujar Sultan terheran.

"Keknya perlu di rukiyah deh, langka banget orang ujug-ujug ngamuk kayagitu," Prima angkat bicara, sambil menekan tasbih digitalnya.

"Iyaa deh pri, nanti kalo Lo nyerang mereka jangan lupa ayat kursi nya, supaya setannya gak nempel sama Lo," sahut Sultan agak berbisik kepada Prima.

"Nah ide bagus nanti gue bakal coba!" Prima ikut memelankan suaranya.

Gathan menegangkan tubuhnya, tegap. "Gue datang kesini untuk balas dendam atas penyerangan Lo hari lalu. Karena ulah Lo semua, banyak rumah warga yang rusak termasuk markas kita?!" Kata Gathan penuh penegasan.

GATHAN || NIKAH MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang