29) Gara-gara seblak

276 12 0
                                    

Hallo, everyone~

Call me Widia~

Ipikibirr kalian semua? Semoga sehat selalu yaa-!! Jaga kesehatan🤗

Happy reading🔥

~🦋~

Pagi ini, pagi yang sangat cerah sekali. Diiringi suara ombak yang tenang. Membuat siapapun yang tertidur, enggan untuk bangun dari kasurnya.

Fatimah lah yang bangun paling awal diantara yang lainnya. Bukan tanpa sebab, dia terbangun karena rengekan bocil yang terus-menerus. Zilla bangun pagi kali ini.

Saat ini, mereka berdua sedang berkutat di dapur. Ya, tentunya untuk memasak sesuatu. Perut Zilla terus berkeroncongan, dia sangat lapar. Berhubung Zilla tidak bisa masak, jadi dia membangunkan Fatim.

"Zilla, mau makan sama apa?" Tanya Fatim sambil melihat-lihat isi kulkas.

Zilla mengetuk-ngetukkan jarinya didagu, bertanda sedang berpikir. "Emm, sama mie goreng aja deh,"

"Ada tambahan?" Tawar Fatim.

"Oh iya, topingnya telor mata bangthan!"

"Mata sapi, Zilla." Koreksi Fatim menggelengkan kepalanya.

"Kalo mata sapi kecil, Zilla pengennya yang gede, kek mata bangthan."

"Iya deh terserah Zilla." Fatim mengalah. Percuma dia ingin membela sebesar apapun, adik iparnya ini sama sekali tidak bisa dikalahkan.

"Oh iya, sama sosisnya jan lupa ya kakak cantik." Sahut Zilla mengernyit.

"Baiklah tuan putri," Fatim mengkode tanda oke dengan jarinya. "Sekarang Zilla tunggu di meja makan ya?".

Zilla menganggukkan kepalanya mantap. Dia pergi menuju meja makan. Menunggu makanan pesanannya itu matang. Sambil menunggu, Zilla bermain game di iPad miliknya.

Berdecak kesal. Sedang asyiknya bermain game, ada panggilan video masuk. Zilla men-pause permainannya. Mengangkat panggilan yang masuk. Ada nama 'Payes' yang tertera di atas,  itu tandanya papanya lah yang menelpon. Payes adalah singkatan dari 'Papa Aryes' Zilla yang menamakannya sendiri. Lebih singkat katanya.

"Hallo Zilla sayang," sapa Aryes di seberang sana.

Zilla melirik malas, "hallo papa, mama,"

"Kok muka Zilla cemberut gitu?" Tanya Sinta heran.

"Papa ngapain si telpon Zilla? Zilla 'kan lagi main game. Jadi kalah deh." Zilla mengerucutkan bibirnya ke depan.

"Kan bisa main lagi sayang. Lagian papa baru sempet telpon Zilla sekarang," jelas Aryes menjelaskan. "Emang Zilla gak kangen sama papa dan mama?"

"Zilla sebel sama papa dan mama, kenapa gak ajak Zilla?"

"Papa banyak kerjaan nak, disini juga gada temen. Emang Zilla mau gada temen main?" Jawab Sinta.

"Tapi 'kan ada mama."

"Mama juga bantuin papa kerja. Nanti next time kita liburan bareng ya? Sama bangthan dan kakak cantik juga."

"Oke deh, tapi Zilla pengen liburan nya yang jauh, naik pesawat."

"Iya nanti kita naik pesawat ya? Zilla jangan sebel lagi sama papa dan mama ya sayang ya?" Bujuk Aryes, dia tidak tega melihat muka Zilla yang ditekuk seperti itu. Sebenarnya dia berat meninggalkan anak bungsunya itu.

"Oke papa!" Ucap Zilla lantang.

Aryes maupun Sinta tersenyum senang melihat Zilla. "Udahan dulu ya telponnya? Nanti dilanjut lagi, papa masih ada kerjaan. Dadah sayangg," Aryes dan Sinta melambai tangannya sebelum menutup telpon.

GATHAN || NIKAH MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang