Chapter 12.1

867 94 5
                                    

3 Jung

"Mau kemana dulu nih?"

Baru sampai di tempat parkir dan keluar, Mark menoleh kearah kanan nya untuk bertanya.

Jeno ikut menatap kearah Beomgyu di kanannya. Menaikkan alis kearah sang bungsu. Dan dibalas tawa kecil oleh si Bungsu sambil menggeleng.

"Harusnya kemaren kita udah rencanain mau kemana, kalo begini kita sendiri yang bingung"

Selesai mengatakannya, Mark langsung berjalan keluar dari parkir. Diikuti Jeno yang tengah digenggam kelingkingnya oleh Beomgyu.

Mereka bertiga berjalan beriringan di mall tanpa tujuan. Naik turun lift, eskalator, dan tangga hanya untuk mempersibuk.

"Kaaaaaak, adek capek muter-muter. Kaki adek udah mulai meleyot, jadi butuh makan. Makan yuk!"

Akhirnyaaaaa mereka punya tujuan. Mark dan Jeno lantas mengangguk senang. Mereka dengan bersamaan menoleh ke Beomgyu dengan binar dan bertanya.

"Ayo! Adek mau makan dimana?"

"Gatau, adek bingung"

Luntur sudah harapan. Mereka kembali pusing memikirkan tujuan tempat makan. Bahkan kini, Beomgyu yang kelelahan sampai terduduk dilantai mall. Matanya menatap sekeliling sambil cemberut. Tak peduli dengan tatapan para pengunjung terhadapnya.

Dengan usil, Jeno mengeluarkan ponselnya. Ia harus mengabadikan ini. Segeranya ia memotret Beomgtu dan menunjukkan pada Mark sambil tertawa.

 Segeranya ia memotret Beomgtu dan menunjukkan pada Mark sambil tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Liat si adek kak, lawak bener"

Mark yang sedang melihat sekeliling jadi menghentikan kegiatannya. Ia lihat layar ponsel Jeno dan melotot kaget. Ia juga kesampingkan ponsel Jeno untuk melihat Beomgyu. Karena memang benar Beomgyu tengah menjadi pusat perhatian, ia lantas menarik lengan adik bungsunya. Menggandengnya dan pergi ke suatu tempat.

"Mau kemana kak?"

"Katanya adek laper, ya kita makan. Daripada adek duduk dilantai kayak tadi"

Dengan anggukan paham, Beomgyu sempatkan meraih kelingkin Jeno untuk diajaknya pergi. Kini ia merasa aman, karena kedua tangannya saling menggenggam erat kelingking kedua saudaranya.

Sampai ditempat makan pun, Beomgyu seneng bukan main. Ia menatap kearah pelayan yang masih menyiapkan masakan. Menunggu dengan sabar sambil menggenggam tangan Mark.

"Kak!"

Mark menoleh saat Beomgyu memanggilnya. Ia sempatkan tersenyum ketika mendapati wajah Beomgyu yang juga tersenyum untuknya.

Like a DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang