Chapter 16

845 91 4
                                    

Tentang Sulung
.
.
.
.
.

Pagi cerah, langit biru, dan kicauan burung merdu akan menjadi perpaduan hari baik. Semoga...

Tok! Tok! Tok!

"Woi Markonah! Oi! Udah bangun belom sih lo?"

"Mark? Oit! MARKONAH... DAH BANGUN GA SIH LO? PENTING NIH, PANGERAN BUTUH SESUATU"

Tok! Tok! Tok!

"Weh Jamal! Penting nih!"

Sepertinya memang tak pernah ada waktu tenang dirumah ini. Mark lupa jika punya keluarga yang agak berbeda dari keluarga normal lainnya.

Cklek

"Masih pagi anjir! Lo udah teriak-teriak, gedor pintu kamar gue, trus lo gaada manggil gue yang bener gitu? Musnah aja lo bekantan"

Mark yang masih mengomel pagi-pagi malah tak dihiraukan oleh Jeno si pelaku keributan. Jeno malah masuk ke kamar Mark, tak lupa menutup pintu sehabis menarik Mark masuk kedalam.

Di kamar Jeno menyuruh Mark duduk dikasurnya. Lalu Jeno mengambil kursi di meja belajar Mark dan menghadapkannya pada Mark. Wajah serius yang Jeno tampilkan membuat Mark kebingungan.

"Lo lagi ngapain sih gila?! Nyawa gue belum kekumpul semua, lo jangan ngadi-ngadi yak!"

"Diem dulu lo kak!"

Mark yang mendengar suara Jeno sedikit naik jadi makin bingung. Namun tanpa sadar badannya menegak dan matanya tiba-tiba terbuka lebar, ikut mencoba serius dengan Jeno.

"Oh oke oke! Sekarang cerita, lo lagi kenapa?"

Setelah Mark bertanya, Jeno hanya diam. Ia malah makin menatap serius Mark yang ada didepannya.

Mark sendiri jadi khawatir. Adiknya yang ini sedikit aneh menurutnya. Ada saja kelakuannya. Mark masih menunggu Jeno untuk bicara sampai akhirnya...

Brak!

Kursi yang Jeno duduki dilempar begitu saja. Jeno tersenyum puas sambil berdiri setelah melempar kursi tersebut. Ia menepuk pundak Mark sebentar lalu pergi keluar dari kamar Kakaknya dengan senyuman puas.

"JENO ANJENG! ADEK BIADAP LO! KAGET ASU!"

Dengan secepat kilat, Mark berlari keluar kamar. Mengejar Jeno yang juga berlari turun kebawah.

"Sini lo Jen! Gue gebuk pala lo!"

"Buuuun! Kakak marah-marah bun!"

"Gausah ngadu lo njing! Lo duluan yang ga jelas trus ngagetin gue tiba-tiba ya suh!"

"Enak aja lo bilang ga jelas! Tujuan gue ke kamar lo jelas bego! Emang lo nya aja yang bego makanya ga ngerti maksud gue! Cupu lo kak!"

"Lo biadap!"

Didalam rumah terdengar teriakan Mark dan Jeno memenuhi ruangan. Bahkan diruang makan sana 3 pasang mata melihat kelakuan mereka. Tak ada niatan untuk melerai sama sekali.

Like a DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang