"Mampus kita!?"
.
.
.
.
."Akhirnya istirahat juga! Ga seru banget tadi kena hukum"
"Salah sendiri ga dengerin permainan nya"
"YA KAN DARITADI KAMU YANG GANGGUIN MULU JULEHA!! KU TELEN JUGA KAMU GYU"
Beomgyu yang mendengar Jeongin marah hanya tertawa. Ia menggandeng lengan Jeongin sambil menyandarkan kepalanya ke pundak Jeongin.
"Hehe abisnya seru sih gangguin kamu Je. Yaudah deh kita ke kantin nya yuk! Mau liat yang dijual disana apa aja"
Berjalanlah mereka berdua keluar dari kelas. Hingga sesampainya dikantin, mereka langsung menyerbu. Cukup dengan bawaannya, mereka menikmati makanan di tempat duduk disana.
Awalnya suasana kantin terdengar ramai. Berbagai kalangan kelas ada disana untuk mengobrol. Termasuk Beomgyu dan Jeongin. Sampai akhirnya suara disana meriuh.
Beomgyu yang masih menganut prinsip sekolah: datang-belajar-pulang, tak berniat untuk mencari tau alasan kantin menjadi riuh. Begitu pula Jeongin yang malas tau jika bukan mengaitkannya. Jadi asiklah mereka dengan makanannya.
"Eh Je! Kamu harus cobain nih bakpao bebek! Enwak bwanget~"
"Kalo ngajak aku ngomong tuh jangan sambil jejelin mulut sendiri pake bakpao"
"Hwabwisnya enwak swih"
Dengan penasaran Jeongin ikut hanyut dalam topik bakpao berbentuk bebek yang membuat Beomgyu mendewakannya. Tanpa tau gerombolan orang datang mengarah ke meja mereka.
"Akhirnya si adek SMA jugaaaa! Nanti kalo mau pulang bisa bareng sama Kak Guan, nanti Kak Guan ajak jalan sebelum pulang"
Beomgyu yang masih asik memasukkan bakpao ke mulutnya harus terhenti. Akibat pelukan seseorang dibelakangnya. Masih dengan mulut penuh, Beomgyu menoleh ke arah Guanlin.
"Hawwo~"
Dikarenakan mulut penuh bakpao, Beomgyu berucap sambil menutup mulutnya. Tak lupa tangan nya melambaik ke teman Jeno satu persatu.
Sapuan lembut pada dagu nya membuat Beomgyu menoleh kearah sebaliknya. Jeno disana menatapnya untuk menyuruh Beomgyu mengunyah.
"Diabisin dulu dek, jangan dibiasain makan kaya gitu lagi. Nih, minum air nya Abang"
Beomgyu mengangguk 2 kali sambil meminum air yang di sodorkan oleh Jeno. Diusapnya mulut Beomgyu dengan sapu tangan yang biasa Bundanya selipkan di kantong seragamnya.
"Lo juga njing! Jangan lagi lo ngajak adek gue ngomong pas lagi makan. Gue bayur juga lo pake aer comberan"
Guanlin yang baru saja duduk disisi lain Beomgyu hanya tertawa sambil mengangguk.
"Abisnya gemes sih, pipinya jadi gembul gitu"
"Serah lo deh. Njin! Pesenin makan dong, kayak biasa"
Hyunjin yang masih asik menggoda Jeongin langsung mendecak. Ia menatap Jeno sengit namun tetap melakukannya.
"Pesen apa lo pada? Sekalian sini, daripada gue udah jalan baru lo panggilin buat mesenin punya lo lo pada"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Daisy
De TodoSeperti Bunga Daisy yang memiliki makna kesetiaan, kelembutan, kesederhanaan. Cerita ini berisi keseharian suatu keluarga. Ayah, Bunda, Kakak, Abang, dan Adek yang mengalami banyak hal. . . . . . bxb Typo dimana mana Enjoy with this story!